Senin, 15 Juni 2015

belalang-belalang jalang - oleh : Budi Riyanto

belalang-belalang jalang
oleh : Budi Riyanto

merah membekas cupang
terukir pada leher yang jenjang
bekas pagutan lelaki yang menginginkamu
diantara bekas cupangan
lelaki lain yang kau inginkan

diantara dua lelaki
yang menginginkanmu
dan yang kau inginkan

lalu kau tinggalkan lelaki yang menginginkanmu
kaupun terlelap pada dekapan lelaki yang kau inginkan

*     *      *

Juni, 15 2015

Minggu, 07 Juni 2015

PADA ADAMU - Oleh : Budi Riyanto

PADA ADAMU
Oleh : Budi Riyanto

Saat jauh adamu
Sepertinya dekat adamu kurasa
Hingga membuat rindu ini indah adanya
Serasa semakin dekat
Dan kian mendekat
Dalam dekap

Ketika adamu dekat
Sepertinya terasa jauh nyatamu
Semakin menjauh
Kau bermain dalam duniamu
Aku menikmati duniaku

Lalu,,,
Sesungguhnya kita berdiri dimana ?

Jauhmu terasa dekat
Dan dekatmu terasa jauh
Namun rindu memaksaku
Untuk selalu mengingatmu

Karena adamu,
Adalah adaku juga,,,,,,

* * *
Jakarta, 7 Juni 2015,_

TIK,,,,,, Oleh : Budi Riyanto

TIK,,,,
Oleh : Budi Riyanto

Tik,,,
Sekelebat wajah mirip denganmu
Melintas lewat didepan mataku

Tentang senyum,
Tentang mata,
Tentang rambut,
Juga tentang gigi yang rapi, seperti gigimu

Tik,,,,,,
Dia persis denganmu
Ketika umurmu masih dalam hitungan belasan tahun

Tik,,,,
Aku mengenangmu
Hari ini, ketika seraut wajah persis denganmu
Melintas melenggang dihadapanku

*    *    *

Jakarta, 07 Mei 2015

Sabtu, 06 Juni 2015

JANGAN TANYAKAN KANGENKU Oleh : Budi Riyanto

JANGAN TANYAKAN KANGENKU
Oleh : Budi Riyanto

Jangan tanyakan kangenku
karena takkan mampu kuungkap dalam kata
rasaku melebihi lebihnya kata-kata
dan kangenku membungkamnya
mendiam menikmati rindu
yang begitu menumpuk dalam kalbu

Jangan salahkan kangenku
karena jujur rasaku yang katakan
tapi jangan pula kau tanyakan kangenku
tentang seberapa besar
tentang kangen akan apa
tentang kenapa kangen ada

Aku tak pandai mengungkap kata
tentang kangen yang bagaimana
tentang kangen yang seberapa
tentang kangen yang karena apa

Setahuku,
aku merasa rindu
yang berharap akan temu
yang ber asa akan sua
itu setahuku akan rinduku padamu

Jangan tanyakan kangenku
seperti apa dan bagaimana
setahuku aku kangen,
cukup itu saja.-

***

ANGANKU LIAR Oleh : Budi Riyanto

ANGANKU LIAR
Oleh : Budi Riyanto

:
Nanar mata merah terbakar
Anganku mengangkasa liar

Aku,,,,,,
Terlalu buas untuk kau sebut lembut

Aku,,,,,
Terlalu liar untuk kau sebut jinak

Dan aku,,,,,,
Merindukan kamu yang dulu

Ketika kita menciptakan nakal yang
manis,,,,,,,,,

:

Jakarta, Juni 2015

AKU MASIH INGIN Oleh : Budi Riyanto

AKU MASIH INGIN
Oleh : Budi Riyanto

Aku masih ingin bersamamu
Walau hanya sesaat
Bagiku itu adalah indah adanya
Waktu yang sesaat yang akan selalu aku ingat

Lalu tahukah kamu akan rasaku
Walau tak pernah kubisikkan lembut ditelingamu

Bahwa rasa itu masih ada
Dan rasa itu selalu padamu tertuju

Andai masih ada rasamu padaku
Simpanlah,,,,
Seperti aku rapat-rapat menyimpan
rasaku padamu

Selalu dan selamanya

* * *

Jakarta, 5 Juni 2015,-

TIBA-TIBA RINDU oleh : Budi Riyanto


RINDU INI TIBA-TIBA
Oleh : Budi Riyanto

Tiba-tiba rindu
Tiba-tiba ingat akan segalamu
Tiba-tiba rasa ini datang mengganggu
Tiba-tiba aku ingin habiskan waktu
bersamamu

Lalu,,,,,
Akankah kamu tiba-tiba datang padaku
Hampiri aku dengan rindumu
Lalu kita habiskan hari dalam sebuah
temu

Ahh,,,,,
Tiba-tiba saja rindu ini terasa menggebu
Namun untuk satu sua itu aku tak mampu
Entah denganmu, adakah terluangkan
waktumu untukku

Lalu, datangi aku dengan membawa
rindumu padaku

Tiba-tiba aku sangat rindu
Aku berharap datangmu tiba-tiba,,,

* * *

Jakarta, 6 Juni 2015
_budiri_

Kamis, 12 Maret 2015

Ini ceritaku : oleh-Budi Riyanto

Ini ceritaku
: Budi Riyanto

Menggambar adalah kesukaanku dari masih SD selain menggambar aku paling senang isi TTS (Teka teki silang). Kebetulan kakak saya seorang guru, dia sering bawa koran kompas waktu itu kalau edisi minggu ada kolom komik dan TTS. Kolom yang paling pertama saya lihat dan baca selanjutnya berita-berita saat itu, dan itupun kalau nggak males baca.

Gambar waktu SD pasti semua mengalami gambar dua bukit ditengahnya ada matahari, lalu jalan di kanan dan kirinya ada sawah,lalu sebatang pohon rindang di pinggir jalan. Menggambar wajah pertama kali saya gambar pangeran Diponegoro kemudian Jendral Ahmad Yani soalnya tugasnya menggambar pahlawan revolusi.

Lalu saat SMP menggambar saya nggak ada juga yang istimewa, cuma saya masih ingat ketika di kasih tugas menggambar wayang, seharusnya wayangkan tampak samping (wayang kulit) tapi saya menggambarnya tampak depan hehehe saya menggambar tokoh Gareng, waktu itu TVRI masih nyiarin RIA JENAKA yang isinya tokoh Punakawan yaitu Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Acara kesukaanku waktu itu setelah acara Menggambar bersama pak Tino Sidin, di TVRI juga karena stasiun TV waktu itu ya cuma TVRI dan TVnyapun masih hitam putih.

Akhirnya guru kesenian nggak mau terima, saya dihukum, disuruh nyanyi kedepan. Haduuhh ini pelajaran yang paling nggak saya bisa. Dan seperti biasa saya nyanyinya lagu Garuda Pancasila karena cuma itu lagu nasional yang saya bisa dan hapal hehehe.

: waah panjang banget udah padahal masih panjang lagi yang belum,,,, takut capek bacanya.

Mana ceritamu,,,,
Kalau mau disambung lagi ceritanya pada bilang ya.,,  

Makasih, met pagi salam sukses buat semuanya.-

Sabtu, 07 Maret 2015

PEREMPUAN DI RINAI HUJAN. Oleh : Budi Riyanto

PEREMPUAN DI RINAI HUJAN
Oleh  : Budi Riyanto

Ketika itu
Senja hampir berlalu seiring gerimis
Rinainya berubah hujan
Aku hendak mendekapmu
Berbagi sedikit kehangatan
Akan rindu yang tertahan
Akan rindu yang terhalang

Rinai gerimis kian menderas
Sedang senja semakin menghilang
Aku dan kamu
Dalam gigil rindu yang tertahan

Hendakku mendekapmu
Hangatkan ragam, legakan rindumu, itu juga rinduku

Perempuan di rinai hujan
Ada aku dihadapmu
Tanpa berimu sebuah dekap kehangatan

Perempuan di rinai hujan
Maaf aku merindukan sosokmu ._

*    *    *

_budiri_
07032015

Jumat, 16 Januari 2015

SENJAKU REDUP. - oleh : Budi Riyanto

SENJAKU REDUP
oleh : Budi Riyanto.-

Jangan kau bawakan lagi cermin retak itu padaku
aku sudah tak mau berkaca akan masa laluku
aku tahu aku,,,,,
senja sudah adaku
biarkan aku lewati senjaku dalam damaiku
juga damai senjamu tentu,,,,,,

Adalah selalu dan selamanya
akan aku habiskan senjaku,,,,,,seiring senjamu 
yang masih jauh dibelakangku

Cukuplah,,,,,,
aku bercermin lewat indah matamu
aku tak perlukan cermin retak masa lalu
kuburkan saja seiring luka yang pernah ada

Biarkan senjaku meredup,,,,,
tapi bukan rasaku padamu yang meredup
adamu disisiku selalu pijarkan senjaku yang redup

Dan cukuplah aku berkaca
dalam setiap saat pada bening binar matamu
agar tak terulang salah alpaku
cukup itu bagiku

Iringi senjaku,,,,,menuju malam milikku
pada sebuah tidur panjang.-

* * *
Senjaku redup|031112.-