Kamis, 18 Mei 2017

KITA SUATU KETIKA Oleh : Budi Riyanto

KITA SUATU KETIKA
Oleh : Budi Riyanto

Mengekor digelapnya bayangmu
Aku terkulai dalam dekap kegelapan
Kita yang ciptakan
Aku dan kamu dalam satu pelukan
Gelapnya gelap hangatnya kegelapan yang pekat

Lalu kita sama-sama jengah
Akan apa yang kita kisah
Akan jalan yang tak lagi searah
Langkahmu ke barat tenggelamnya matahari
Aku melangkah ke timur menjemput terbitnya matahari

Aku kamu lelah
Dekapan hangat kegelapan kita lepaskan
Kisah kelam kita tinggalkan
Cerita pekat kita usaikan

Hidupmu milikmu
Hidupku milikku
Kita melangkah mencari jalan terang, masing-masing



*    *   *
Jakarta, 18 Mei 2017

HARI TELAH BERGANTI Oleh : Budi Riyanto

HARI TELAH BERGANTI
Oleh : Budi Riyanto


Rinduku ini
Tentang riuhnya malam
Akan sapamu

Seperti baru kemarin. Kita saling bertegur sapa.
Saling berkabar tentang rindu. Rindumu ketika itu adalah juga rinduku. Seakan waktu tak pernah ada jeda untuk saling kita menyapa. Sekedar saling berkirim kabar.

Senyap hari ini. Cerita itu ikut lenyap seiring waktu. Kita sama-sama asing. Dalam saling sapa kita canggung terasa. Entah siapa yang berubah. Sedang rasa ini masih saja sama. Sama persis kala kali pertama kita saling sapa. Dari benih rindu yang kian subur bersemi di hati.

Hilang sapamu
Senyap malam berlalu
Rinduku beku.


Pantura, 27 April 2017

Selasa, 16 Mei 2017

TUNGGAK KOBONG Oleh : Budi Riyanto

TUNGGAK KOBONG
Oleh : Budi Riyanto


Garing,
Ambruk gari tunggak
Kobong, mureng dadi areng, tinggal awu._


*  *  *
Pondokgede, 16 Mei 2017