Selasa, 02 Desember 2014

WANITAKU. ~ Oleh : Budi Riyanto

HWANITAKU
Oleh : Budi Riyanto

Malam semakin senyap
membawa keheningan meninggi
diri diam menepi di langit sunyi.

Wanitaku, aku rindu wangimu.
Setidaknya kau pernah simpan adaku
walau sesaat adanya.
Ketika itu.

Malam dengan sepinya
membawa dingin dalam hembusan
anginnya.

Wanitaku, timbun aku dalam silammu.
Jika itu inginmu
agar hilang segala sedihmu, ketika
mengenang adaku.

Malam masih dengan senyapnya
suara malam kian hening.

Wanitaku, masihkah ada aku melintas
melangkah perlahan saat kau angankan ?

Sepi, senyap malam ini kian sempurna.

Dan aku, hanya bisa mengenangmu
dalam silamnya masa.-

* * *

,_budiri_

Ilustrasi gambar diambil dari internet

AKU KABARKAN MALAMKU. ~ Oleh : Budi Riyanto

AKU KABARKAN MALAMKU
Oleh : Budi Riyanto

Aku kabarkan malamku
Malam ini di pelataran taman Lumbini
Di kakinya Candi Borobudur

Purnama telah lewat
Malam sedikit pekat
Gemintang hilang ditutup awan
Kabut turun sudah pucuk rumputan basah telah

Aku masih ditepinya malam
menanti pagi membawa selembutnya embun

Aku masih setia menyimpan rinduku
Lalu,,,,,
Masih adakah rindumu tersimpan untukku ?

Aku kabarkan malamku
Tentang dingin yang mulai merasuk malam ini

Di tepinya candi, di taman Lumbini
berbekal rindu yang selimuti hati
Adakah seperti ini, rindumu yang kau rasai,,,, ?

* * *

_budiri_

JIKA KAU AKU. ~ Oleh : Budi Riyanto

JIKA KAU, AKU
oleh : Budi Riyanto

Rasakan siksa rindu yang kurasa
,,,seperti apa yang kurasa
hingga kuras habis air mata
selaksa kemarau yang berkepanjangan
hingga embunpun tiada mau singgah sesaat
sekedar sejukkan kerontang rindu yang meradang

Pagi hilang,,,
siang terjelang,,,,,,
hingga senja kembali datang
jika kau, aku
rasakanlah siksa rinduku
yang selalu kuras air mata
yang paksa kuruskan raga

Jika kau, aku
harusnya kau bisa rasakan juga ,-

*     *    *

_budiri_

Ilustrasi gambar diambil dari internet

BISA SAJA AKU ~ Oleh : Budi Riyanto

BISA SAJA AKU
Oleh : Budi Riyanto

Untuk memupuk amarah
lalu menumbuhkan dendam kesumat
hingga perpanjang perselisihan
tanpa kesudahan
hanya ada saling curiga
hanya ada saling sengketa

Bisa saja aku berlaku begitu
Namun aku masih punya lebih rasa cinta
masih punya lebih rasa sayang
guna damai dan redakan emosiku
guna surut dan diamkan amarahku
karena damai lebih indah
daripada resah memendam amarah
Lebih baik aku berlaku begitu

Diam,,
tanpa harus luapkan segala sangka
sengketa
damai,,,,lebih indah daripada tikai

Berlalulah
andai hendak berlalu, dengan membawa
amarahmu
biar diam aku dalam damaiku
aku lelah terkurung amarah sudah,-

* * *

_budiri_

Ilustrasi gambar diambil dari dokumen pribadi

TERIMA KASIH ~ Oleh : Budi Riyanto

;TERIMA KASIH
Oleh : Budi Riyanto

Terima kasih,,,,
atas segala kasih yang selalu engkau
ungkapkan
dalam segala laku dan tindakan
hingga mampu bungkam lelahku

Terima kasih,,,,
atas segala sayangmu yang engkau
usapkan
dalam setiap ada keringat lelahku
hingga sejukkan jiwaku

Terima kasih,,,,
atas segala cintamu dalam setiap
perlakuanmu padaku
hingga tak pernah ada timbul benciku
padamu

Terima kasih,,,,
atas segala kasih sayang dan cintamu
hingga aku tak bisa mengungkap cinta
yang lebih
padamu,,,,,

* * *

_budiri_

Ilustrasi gambar diambil dari internet

INGINKU ~ Oleh : Budi Riyanto

INGINKU
Oleh : Budi Riyanto

Damai ini aku inginkan
keteduhan jiwa aku harapkan
tiada silang sengketa rasa
yang akan menyiksa raga juga rasa

Damai ini aku harapkan
mengisi hari-hari kita
terhembus pada setiap helaan nafas-nafas kita
itu yang aku harapkan
bukan tikai sangka amuk sengketa

Damai ini aku maukan
pengisi hari-hari senja
agar berjalan indah apa adanya
,,,,,menuju pembaringan malam
bukan tikai sengketa yang tanpa sudah

Damai itu aku harapkan
diantara helaan nafas-nafas kita
untuk hari ini esok dan lusa

Selalu,,,,,dan selamanya,-

*   *   *

_budiri_

Ilustrasi gambar diambil dari internet

MENGHITUNG LELAH ~ Oleh : Budi Riyanto

MENGHITUNG LELAH
Oleh : Budi Riyanto

Hariku berganti
Pun dengan harimu
Ketika resah pernah ada singgah
Diantara kita yang sudah begitu lelah
Kita diam

Aku
Dan
Kamu
Menghitung lelah

Kita terpedaya impian
Yang kita susun simpan di benak angan

Nyata ini jauh dari impian
Kita hanya bisa diam
Menghitung lelah
Yang kian berkepanjangan

* * *

Jakarta, 25 November 2014
_budiri_

Ilustrasi gambar diambil dari dokumen pribadi

DARI CINTA UNTUK CINTA OLEH CINTA ~ Oleh : Budi Riyanto

DARI CINTA
UNTUK CINTA
OLEH CINTA
Oleh : Budi Riyanto

Dari cinta
Ada rasa
Kasih
Sayang
Turut menyertainya

Untuk cinta
Persembahan rasa ada
Penuh kasih
Penuh sayang
Turut melengkapinya

Oleh cinta
Menyatukan rasa
Kasih
Sayang
Turut nenyempurnakannya

DARI CINTA
UNTUK CINTA
OLEH CINTA
Aku akan ada
Untukmu selalu dan selamanya

:
_budiri_
Pondokgede, 28-11-2014

Ilustrasi gambar diambil dari internet

Vivian Putri Adwitya

Jumat, 21 Maret 2014

AKU MENITIP PESAN - oleh : Budi Riyanto

AKU MENITIP PESAN
oleh : Budi Riyanto

Aku menitip pesan
seperti waktu itu aku sampaikan
ketika senja menjelang malam
ketika langit barat dalam jingga temaram
ketika ombak pantai menjilat ujung jari kaki kita
ketika pasir pantai mulai sedikit mengering
ketika angin pantai meniup lembut ujung rambutmu

Aku menitip pesan
sepotong pesan agar senantiasa kau kenang
seiring senja yang menawan awan
dalam jingga kurungan
:
Aku akan selalu ada, untukmu
karena adamu adalah adaku  juga,

Kita
adalah aku dan kau
selalu untuk selamanya.-

*     *    *

Kamis, 20 Maret 2014

KU TAK BISA - oleh : Budi Riyanto

KU TAK BISA
:

Maaf,
ku tak bisa mencintaimu
dengan sepenuh hatiku
kekasihku
bukan ku tak mencintaimu
bukan itu kata hatiku,,,,
tapi hati ini berkata berbeda

Kekasih
Aku masih ingin memeluknya
aku masih ingin dipeluknaya
sedang saat saat ini aku ada di sisimu

Maaf,,,
tak bisa sepenuh hatiku aku mencintaimu
tapi aku tak mungkin bisa memilikinya
ragaku ada padamu
hatiku selalu terisi adanya

Maafkan aku,,,,kasih.-

*      *     *

LALU KAU DAPATKAN KAH ? - oleh : Budi Riyanto

LALU KAU DAPATKAN KAH ?
oleh : Budi Riyanto

Salah kawan...!
kau lempar umpat serapah
dan caci maki
tanpa alasan
seperti kau merasakan sebagai seorang pahlawan
yang tiba kesiangan
yang membawa segudang angkara murka

Ahhh...
kira kau, aku Rahwana...?
yang mencuri Shintamu dari dekapmu
salah kawan.....
kau tak layak sandang gelar Sri Rama....
pun Shintamu

Kau, bak pecundang yang lupa arah pulang
ucap sumpah serapah caci maki salah orang
anggap diri paling benar

Kau lupa kera-kera di sekeliling Shintamu
ataupun di sekelilingmu
lebih rakus dari aku yang kau kira Rahwana itu
dan catat kawan,,,,,
aku bukan Rahwana.....!

Lalu kau dapatkan kah ?
sang pencuri Shintamu ?
atau....
kau kah pencuri Shinta-Shinta itu.....?
Dari Rama - Rama yang lain.-


*      *     *

Jkarta, 20-03-2014

Jumat, 21 Februari 2014

TERPERANGKAP MALAM - by : Budi Riyanto

TERPERANGKAP MALAM
oleh : Budi Riyanto

Sepi,,,
hening bersetubuh dengan sunyi
terlahir dari rahim malam
kesenyapan yang abadi
detak-detik jam dinding mengusik hening
lagukan detak jantung berirama murung

Jangan kau teluh aku dengan kangenmu

Nanar mataku nyalang
bukan tatapan liar binatang jalang
rabun mataku membaca rindumu
berubah teluh mengisi otakku

Kangenku tak pernah kuungkap

Biar sendiri aku mendekap
dalam lirih pelannya ratap
diamku adalah sebuah kesalahan bersikap

Jangan kau teluh aku dengan kangenmu

Sedang kangenku tak pernah ada kau anggap
ketika tak pernah dari mulutku tersapa
segunung kangenku tak pernah terkata
aku, menulisnya dan kau lupa memaknainya

*      *      *

Jakarta, 12 Oktober 20113