Kabar "BURUNG"
oleh : Budi Riyanto
Kesana kemari singgah
melepas segala gairah
Demi ambisi naluri hewani
Demi label petualang sejati
Terbang tinggi mengutip banyak hati
Tinggalkan setitik demi setitik,,,,najis
Lampiasan hasrat sesaat, yang sesat
Singgah melepas gairah
Bersarang dimana entah
Sebagai petualang tanpa arah
Lampiaskan syahwat sesaat, yang kian sesat
Dan,,,
Terbang keluar kandang
Terkadang lupa jalan pulang
Ketika kemalaman saat bersarang
Ketika melepas nafsu terlarang
Kabar "burung"
Katanya sedang sakit
Masuk angin lupa pakai sarung
Sedang angin malam begitu kejam
Menikam menusuk dan menghujam
Sakit,,,,,,,,,
Mati belum, hiduppun tidak
Sekarat
Menyantap syahwat sesat,-
* * *
Jakarta, 23 November 2013
Senin, 25 November 2013
SEPERTI DULU AKU PERNAH TULIS - oleh : Budi Riyanto
SEPERTI DULU AKU PERNAH TULIS
oleh : Budi Riyanto
:
Seperti dulu yang pernah aku tulis,
bahwa Hijauku,,,
adalah kombinasi antara Kuning dan Biru
kadang aku antara Putih dan Hitam,,,,,,
Abu-Abu,,,
,,,,tapi maaf,,,aku bukan Bunglon,
Karena Aksaraku,,,dalam aksara,
anak cucu cicit sepotong kalimat
kadang satu bermakna dua,
kadang dua berarti satu,,,
:
Cukup eja saja,
penggalan penggalan akasaranya
biarkan kalimat memaknai diri
tentang Hijau, entah Kuning pun Biru
ataupun kombinasi Hitam dan Putih
hingga Abu-Abu
Karena aksaraku,,,adalah aksaraku
yang aku pungut
dari jiwa dari hati
Aku telah akrab dengan aksaraku
seperti akrabnya degup jantung
dan nafasku
Pun kadang mungkin tanpa makna
bagimu, baginya dan bagi mereka
aku hanya
pemintal kalimat dari benang-benang aksara
Biarkan,
biarkan saja aksaramu berhamburan
lalu kita bersama kumpulkan
kita pintal susun menjadi kata
terangkum sebuah kalimat
kita simpulkan makna didalamnya
dan,
semoga tereja
dalam rahasia,,,,,ada rahasia menutupinya
Cukup kita eja
dalam tiga kita adalah satu
Inilah aku dengan segala aksaraku
entah bagimu, entah baginya
pun entah bagi mereka
Aku hanya merangkainya
tentang hati tentang jiwa
dalam rindu dalam cinta
aku dan aksara kita.-
* * *
Jakarta, 25 November 2013
oleh : Budi Riyanto
:
Seperti dulu yang pernah aku tulis,
bahwa Hijauku,,,
adalah kombinasi antara Kuning dan Biru
kadang aku antara Putih dan Hitam,,,,,,
Abu-Abu,,,
,,,,tapi maaf,,,aku bukan Bunglon,
Karena Aksaraku,,,dalam aksara,
anak cucu cicit sepotong kalimat
kadang satu bermakna dua,
kadang dua berarti satu,,,
:
Cukup eja saja,
penggalan penggalan akasaranya
biarkan kalimat memaknai diri
tentang Hijau, entah Kuning pun Biru
ataupun kombinasi Hitam dan Putih
hingga Abu-Abu
Karena aksaraku,,,adalah aksaraku
yang aku pungut
dari jiwa dari hati
Aku telah akrab dengan aksaraku
seperti akrabnya degup jantung
dan nafasku
Pun kadang mungkin tanpa makna
bagimu, baginya dan bagi mereka
aku hanya
pemintal kalimat dari benang-benang aksara
Biarkan,
biarkan saja aksaramu berhamburan
lalu kita bersama kumpulkan
kita pintal susun menjadi kata
terangkum sebuah kalimat
kita simpulkan makna didalamnya
dan,
semoga tereja
dalam rahasia,,,,,ada rahasia menutupinya
Cukup kita eja
dalam tiga kita adalah satu
Inilah aku dengan segala aksaraku
entah bagimu, entah baginya
pun entah bagi mereka
Aku hanya merangkainya
tentang hati tentang jiwa
dalam rindu dalam cinta
aku dan aksara kita.-
* * *
Jakarta, 25 November 2013
Minggu, 24 November 2013
Aku Disuatu Ketika - oleh : Budi Riyanto
Aku Disuatu Ketika
oleh : Budi Riyanto
Ujung jemari kakiku basah
telusuri pasir pantai ini
ketika siang merebah senja
teriak angin mencumbu pucuk-pucuk nyiur
kepak camar terbang rendah sepanjang pantai
ombak menepi menyapa pasir pantai
surya merebah seakan lelah pada langit barat
Aku menyusuri pantai itu
andai diantara langkah kakiku
ada langkahmu disampingku
senja terasa kian indah
Langkah kecil kepiting pantai
merangkak pelan menuju laut
bermain ombak yang jinak
Aku disuatu ketika
Melangkah beriringan
menyusuri pasir pantai yang selalu basah
ketika jilatan riak gelombang menyapa ramah
aku tanggalkan segala resah
andai,,,,
ada bahumu topang segala gelisah lelahku
Nyiur dipantai masih melambai
dan senjapun kian merebah
Aku disuatu ketika
menggambarmu dipasir pantai,,,,
senja ini,-
* * *
Jakarta, 24 November 2013.-
oleh : Budi Riyanto
Ujung jemari kakiku basah
telusuri pasir pantai ini
ketika siang merebah senja
teriak angin mencumbu pucuk-pucuk nyiur
kepak camar terbang rendah sepanjang pantai
ombak menepi menyapa pasir pantai
surya merebah seakan lelah pada langit barat
Aku menyusuri pantai itu
andai diantara langkah kakiku
ada langkahmu disampingku
senja terasa kian indah
Langkah kecil kepiting pantai
merangkak pelan menuju laut
bermain ombak yang jinak
Aku disuatu ketika
Melangkah beriringan
menyusuri pasir pantai yang selalu basah
ketika jilatan riak gelombang menyapa ramah
aku tanggalkan segala resah
andai,,,,
ada bahumu topang segala gelisah lelahku
Nyiur dipantai masih melambai
dan senjapun kian merebah
Aku disuatu ketika
menggambarmu dipasir pantai,,,,
senja ini,-
* * *
Jakarta, 24 November 2013.-
KEMBALIKAN PADAKU - oleh : Budi Riyanto
KEMBALIKAN PADAKU
oleh : Budi Riyanto
Kumohon,
kembalikan padaku
segenap rasa yang telah tertanam dalam hatiku
hingga aku tak bisa lagi mengelak
tentang rinduku padamu
hingga hanya sesakkan nafasku
ketika rinduku padamu selalu mengganggu
Kumohon,
kembalikan padaku
segala rasa yang ada padamu
hingga aku tak tersiksa rasa
sebuah rasa yang selalu datang padaku
ketika sepi
ketika hening
ketika sunyi
Rasa rindu itu datang
menyelinap diantara sepiku yang senyap
Kembalikan padaku
rasaku yang dulu
seperti kau datang padaku
mengantar rindumu padaku
* * *
Jakarta, 24 November 2013.-
oleh : Budi Riyanto
Kumohon,
kembalikan padaku
segenap rasa yang telah tertanam dalam hatiku
hingga aku tak bisa lagi mengelak
tentang rinduku padamu
hingga hanya sesakkan nafasku
ketika rinduku padamu selalu mengganggu
Kumohon,
kembalikan padaku
segala rasa yang ada padamu
hingga aku tak tersiksa rasa
sebuah rasa yang selalu datang padaku
ketika sepi
ketika hening
ketika sunyi
Rasa rindu itu datang
menyelinap diantara sepiku yang senyap
Kembalikan padaku
rasaku yang dulu
seperti kau datang padaku
mengantar rindumu padaku
* * *
Jakarta, 24 November 2013.-
BUKAN KARENA JARAK - oleh : Budi Riyanto
BUKAN KARENA JARAK
oleh : Budi Riyanto
Inilah kita,
antara kau dan aku
pada pelataran senja yang sama
hanya tempat yang membedakannya
adamu jauh
dari rengkuh pelukku
namun adamu adalah selalu setia
mengisi sepinya hatiku
Bukan karena jarak
hati kita akan berjarak
tapi karena jarak semakin kita seakan berdekatan
adamu selalu ada
dan senantiasa ada
pada setiap helaan nafasku kala berdoa
semoga kelak adamu
dalam rengkuh pelukku
selamanya
Bukan karena jarak
tapi kita masih berada pada senja yang sama
karena rindu kita berdampingan
walau raga berjauhan
Percayalah,
setiaku hanyalah untukmu
* * *
Jakarta, 24 November 2013.-
oleh : Budi Riyanto
Inilah kita,
antara kau dan aku
pada pelataran senja yang sama
hanya tempat yang membedakannya
adamu jauh
dari rengkuh pelukku
namun adamu adalah selalu setia
mengisi sepinya hatiku
Bukan karena jarak
hati kita akan berjarak
tapi karena jarak semakin kita seakan berdekatan
adamu selalu ada
dan senantiasa ada
pada setiap helaan nafasku kala berdoa
semoga kelak adamu
dalam rengkuh pelukku
selamanya
Bukan karena jarak
tapi kita masih berada pada senja yang sama
karena rindu kita berdampingan
walau raga berjauhan
Percayalah,
setiaku hanyalah untukmu
* * *
Jakarta, 24 November 2013.-
Langganan:
Postingan (Atom)