Kamis, 27 Desember 2012

AKU MENGUNDANG BAYANGMU

AKU MENGUNDANG BAYANGMU
Oleh : Budi Riyanto

Berbekal rindu yang menggebu
aku mengundang bayangmu
seperti bercakap pada angin
tak juga hadir bayangmu yang kuingin

Terus saja waktu berlalu
hari-hari berganti telah aku lewati
namun rinduku akanmu tiada terhenti
selalu saja datang mengundang
rinduku terkekang hasrat
tak juga hilang dalam sesaat

Duhai sang perindu,,,,,
aku mengundang bayangmu dalam sekejap
datanglah,,,datang walau sesaat
aku rasa rindu semakin berat
lalu usaikan rindu kita dalam sesaat
agar lapang rasa menahan rindu kian penat

Duhai sang perindu,,,,,
,,,,,sesungguhnya aku juga merindumu,-


*     *    *

| Jakarta, 27-12-2012.-

LALU

LALU
Oleh : Budi Riyanto

Jangan salahkan rasa yang telah ada
dia datang dengan sendirinya
bukan aku yang undang
bukan pula kau yang harapkan dia datang

Perlahan, pelan-pelan dia hinggapi hatimu
tak pula kusemai dan kupupuk rasa itu
namun kian bertambah subur dari waktu ke waktu
entahlah,,,,,mungkin rasa itu hanya sekejap singgah
lalu,,,,,
kejenuhan demi kejenuhan akan menghapus rasa itu
dengan perlahan,,,,,
seperti ketika rasa itu datang perlahan

Lalu,,,,
jemu membelenggumu
hingga hambar segala rasamu
tanpa rasa
tiada lagi keindahan
tergantikan kejenuhan
rasa jemu yang memuncak
hingga timbulkan rasa muak

Lalu,,,,aku kau campakkan,-

*   *   *

| Jakarta, 26-12-2012,-

Rabu, 26 Desember 2012

JANJI PURNAMA

JANJI PURNAMA
Oleh : Budi Riyanto

Dia akan datang malam tadi
mengantar rindumu dan membawanya padaku
dalam sepenuh hatimu yang merindu
tak hanya sepatah sapa berbisik lewat telinga

Rinduku berkabung, ketika purnama berbalut mendung

Tak lagi purnama tepati janji
tersapu mendung menjelang pagi hari
rindumu tak pernah tersapakan lagi
membisik lembut setiap hari ditelinga kiri

Rinduku terabaikan, terbawa derasnya hujan

Menanti purnama datang lagi
membawa rindumu tepati janji
berharap mendung tak datang menutupi
hingga keindahan purnama tak lagi asri

Rinduku masih berada pada batas sebuah kerinduan,-

*    *    *

| Jakarta, 26-12-2012,-

Senin, 24 Desember 2012

DATANGLAH PADAKU

DATANGLAH PADAKU
Oleh : Budi Riyanto

Duhai sang pemilik rindu
datanglah,,,,datang padaku bawa setangkup harum rindumu
kita usaikan rasa rindumu, diujung senja yang meremang
agar rasa tak lagi gamang

Duhai sang pemilik rindu
berpijarlah dalam keremangan senjaku
bak lentara penyuluh jiwa nan sendu
bahwa rindu ini bukan hanya milikmu
karena sesungguhnya aku terasa kian sangat merindumu

Duhai sang pemilik rindu
raihlah,,,raih jemariku
kita susuri lorong senja menuju kepada malamku
berteman purnama pengitar langit biru
kita satukan rindu-rindu itu
hingga hilang rasa yang menggebu hendak tebu
redam rindumu, dalam rengkuh genggeaman jemariku

Mana rindumu, datangkan padaku,-

*  *  *

| Jakarta, 24-12-2012,-

SEBATAS EMOSI

SEBATAS EMOSI
Oleh : Budi Riyanto

Aku bakar rokok, membara diujung bibirku
yang tebal kelam terlalu lama melumat bara
coba hilangkan suntukku
seiring emosi memuncak mendesak ubun-ubun
aku terkurung murka, akan amarah yang tanpa sebab
sebatas emosi terselip rokok dibibir hitam tebalku
aku mengutuk hasrat,,,kenapa rokok harus tersemat
sedang rasa hambar tanpa nikmat seiring terbawa asap

Murkaku sebatas emosi, ketika muak hilang kendali
hanya dengan asap putih racun paru hendak kusiasati

Matahari redup, senja meluruh malam mengintip diujung barat
mataku sepat,,,,pedih perih tertusuk asap
redakan,,,redakanlah emosiku barang sesaat
menggelak telah murkaku tanpa sebab
sedangkan telah berbatang racun asap menikam paruku
tak reda juga emosi akan muakku

Sebatas emosi, dalam amarah tanpa sebab
aku terjerembab bisu diujung senjaku,-

*   *   *

| Jakarta, 24-12-2012,- 

RINDUKU TERBAWA HUJAN

RINDUKU TERBAWA HUJAN
Oleh : Budi Riyanto

Masih seperti kemarin,,,,
rinduku rapi terjalin
tersimpan rapi dihati pengap tak terungkap
hingga sesak nafasku tersekat rasa
rinduku menguap,,,,
terbawa hujan

Dibatas kebimbangan, seakan rinduku tak berbalas
hanya diam mampuku
terdiam terkurung rindu yang kian tak menentu
rinduku terbawa hujan
aku mendiam dalam kesendirian

Sedang semua ini taklah kau rasakan
rinduku menepuk angan
dan tak terbalaskan
lalu,,,,,,
haruskan rindu aku teriakkan
hingga padamu rindu juga turut kau rasakan

Seperti apa, rindu ini dalam siksaan
sia rinduku, terbawa hujan,-

*    *    *

| Jakarta, 24-12-2012,-

DIA MERINDU

DIA MERINDU
Oleh : Budi Riyanto

Ya,,,,
dia merindu, sangat merindumu
terkurung rasa dia tersiksa
akan sebuah rindu yang penuh warna
hendak dia lukiskan bersamamu
di kanvas senja yang tak bermega
duduk berdampingan
berbincang menuju malam

Ya,,,,
dia merindu, teramat sangat merinduimu
adakah sedikit luang waktumu
lalu kau sambutlah rindunya
bercengkerama di kolong senja,,,,
cukup,,,cukuplah sebentar saja
hingga rindu seakan terasa sirna
,,,,,walau hanya sementara

Ya,,,,,
dia sangat merindukanmu
sejak kemarin dan hari ini
jangan biarkan hilang rindunya
untuk esok dan lusa nanti
hingga buat hidupmu tak berwarna lagi
hilang rindunya padamu
terkubur oleh waktu
yang tak pernah tentu,-

*   *   *

| Jakarta, 24-12-2012,-

AKU TELAH MEMILIH

AKU TELAH MEMILIH
Oleh : Budi Riyanto

Aku telah memilih
dalam satu ikrar suci kita
padamu satu bunga yang tak pernah layu
tetap senantiasa mewangi harumkan kalbuku
jangan pernah ingkari rasamu
bahwa ikrar rasa kita akan searah
sejalan berdampingan
selama hayat dikandung badan

Janjimu janji satu
janjiku janji satu
dalam nafasmu berhembus nafasku
pada nafasku terhembus nafasmu

Aku telah memilih adamu
untuk adaku, temani adaku sepanjang waktumu
bersama kita singkirkan onak duri penghalang jalan
bersama kita abaikan cibir serapah tanpa alasan

Dalam hidupku, ada hidupmu
aku telah memilih
adamu hanya untuk keberadaanku
selalu dan selamanya,-

*   *   *

| Jakarta, 24-12-2012,-

Sabtu, 22 Desember 2012

TEMARAM SENJAKU

TEMARAM SENJAKU
Oleh : Budi Riyanto

Berkaca aku,,, pada air sebuah kubangan
ketika hujan  menghilang sebelum senja datang
kerut di dahi adalah gambaran langit senjaku
ketika setia menunggu datangnya malam
muram,,,kusam
setemaram senja nan muram menjelang malam

Hanya adamu,,,,,
teman setiaku temani senjaku
menikmati senja muram sehabis hujan

Berkaca kita,,,pada sebuah genangan air
wajah kita,,,,,ya, hanya wajah kita
tergambar jelas sedikit buram,,,,,
waktu telah memaksa kita
melewati hari-hari yang terus berganti

Hanyalah setiamu yang selalu menemani
habiskan senjaku, menuju malamku
hingga tak pernah lagi kunikmati indahnya purnama
tertidur lelap dipangkuanmu

Adamu,,,adaku adalah adanya kita
selalu dan selamanya,-

*   *   *

| Jakarta, 22-12-2012.-

MENEBAR RINDU SEPANJANG WAKTU

MENEBAR RINDU SEPANJANG WAKTU
Oleh : Budi Riyanto

Hanya mampu merindu
hanya mampu menahan rasa
hingga tumpuk menumpuk rindu terasa
aku taburkan dalam setiap masa
lalu aku ungkap dalam setiap saatnya

adalah rinduku rerindu akanmu

Lalu tahukah kau rasa rinduku
menumpuk menggunung menjulang mendung
tinggal rasa yang berkabung
rinduku segelap mendung
menyimpan gelegak hujan yang hendak turun

adalah rinduku yang tak pernah usai

Lalu tahukah kau
sepanjang hayat hanya ada rinduku yang sebatas rindu
karena akan rinduku sendiri
aku tak pernah bisa memaknai
sama sekali,-

*   *   *

| Jakarta, 22-12-2012,-

Jumat, 21 Desember 2012

MENGANTAR MATAHARI

MENGANTAR MATAHARI
Oleh : Budi Riyanto.-

Kemarin kita habiskan pagi
menagih janji matahari,,,
yang hendak datang membawa kehangatan
mengisi hari - hari kita
datang matahari,,,seperti janjinya
hanya membawa sedikit kegelapan mendhung
kehangatan tersiram gerimis dan hujan

Kita duduk disini dibawah senja jingga
mengantar pulang matahari
kita diam tak banyak bicara
walau berada didekatmu masih saja terasa sunyi
walau entah berapa kali senja ini kita lewati
sambil mengantar pulang matahari
lalu,,,,kita sambut bintang-bintang
mungkin dia simpan sedikit kenangan

Kita diam,,,,
tak ada bicara,,,,hanya mata kita yang bicara
hanya hati kita yang saling menyapa

Biarlah senja dengan jingganya
biarlah kita dibawah senja,,,,mengantar matahari pulang
perjalanan kita sudah panjang
aku disampingmu telah begitu pasti
namun yang tak kumengerti,,,masih saja aku merasa sepi

Biarlah,,,cerita kita simpan
di bawah senja yang jingga
sambil mengantar pulang matahari
menuju ke peraduan,-

*   *   *

| Jakarta 21-12-2012,-

Kamis, 20 Desember 2012

ANGAN

ANGAN
Oleh : Budi Riyanto (LLP)


Carut marut angan mengakar liar
pendaman rindu membatu
hanya menjadi sesaji pada altar sepi
kelopak bunga mimpi tak pernah mekar lagi
layu,,,,gugur sebelum mekar

Binasakan angan harap yang tak bertuan
biarkan merambah pelan pada setiap malam yang ditinggalkan
menitis pada senyapnya kesepian

Lalu terlahir sebagai tititisan malam
tanpa ujung,,,,
kegelapan yang berkabung
menggelayut menggantung bersama mendung

Carut marut angan tergambar samar
tentang mimpi yang tak pasti
mendiam diam dalam selimut malam
tertelungkup meringkuk diujung senyap
pada malam yang kian lembab,-

* * *
| Jakarta,17-12-2012 —

AKU MENGISI LEMBAR BUKU KOSONG

AKU MENGISI LEMBAR BUKU  KOSONG
Oleh : Budi Riyanto

Aku menuliskannya dilembar itu
rindu,,,
lalu rindu dan tentang rindu lagi
kususun agar seindah rapi
dari berserakannya rasa yang selalu terasa
satu-satu kalimat rindu
kurangkai agar serasa indah dicerna mata
walau rinduku tak berakhir seindah kata-kata

Hanya rindu yang kian menyiksa rasa
karena jua yang tak pernah nyata
biarlah,,,,,biar kususun indahnya rinduku
kedalam lembar-lebar buku kosong
dalam hidupku

Lalu aku wujudkan dalam sebuah satu buku
aku terbitkan padamu,,,,setumpuk rindu
dan,,,,maknailah rinduku
walau tak seindah ungkapan pujangga kasmaran

Rinduku hanya biasa,,,,cukup bisa mewarnai
dan mengisi lembar buku dalam halaman kosong
menyelinap rinduku disitu
mengisi kekosongan itu
akan aku untai rinduku disitu,-

*    *   *

| Jakarta, 20-12-2012.-

Rabu, 19 Desember 2012

LALU

LALU
Oleh : Budi Riyanto.-

Lelah menghampiri
membawa bongkahan rindu yang resah
ketika terpasung waktu sekian lama
hingga mejulang rasa gelisah

Lalu hendak kemana kau kan simpan rindu itu
bila tak jua kunjung ada sua
masihkah kan kau simpan indah rasa itu
rasa rindu yang kian menggelora
,,,,,katamu, suatu ketika

Lalu hari-hari ini hanya bisa memasungmu
rintangi leluasanya gerak rindumu

Terkekang dan mendiam
pada kejenuhan yang memuncak
karena rindumu tak terobatkan

Lalu,,,,hendak kau kemanakan rindumu kelak,,,,
sedang akupun menanti rindumu,,,,
selalu,,,,diujung senja itu,-

*   *   *

| Jakarta, 19-12-2012,-

Selasa, 18 Desember 2012

KABARI MALAMMU

KABARI MALAMMU
Oleh : Budi Riyanto,-

Ketika menepi pada malammu
dan adamu terkurung sepi
pada keheningan yang senyap
lalu selintas bayangku hadir,,,,,padamu
itu rinduku yang datang menghampirimu
hendak usaikan rindu kita
sekilas mengibas rasa hingga tuntas
akan rindu yang berbalas

Ketika menepi pada malammu
kabari malammu,,,aku akan datang di mimpimu
basuh bilas segala rasa rindumu
hingga hilang beban yang menyesak
karena rindu yang begitu berat tertahan

Maaf,,,,,
aku tak kuasa usap bulir bening derai air matamu
ketika rindu menyiksa rasamu
untuk rubah tangismu menjadi senyum yang indah
jemariku tak sampai untuk belai usapmu

Kabari malammu,,,
bahwa rindu ini masih saja terasa
entah sampai kapan masa,,,,-

*   *   *

| Jakarta, 18-12-2012.-

PADAMU RINDU, KURINDU PADAMU

PADAMU RINDU, KURINDU PADAMU
Oleh : Budi Riyanto

Lalu tahukah kau,,,
pada rinai hujan yang menderas sore ini,,,?
ada lagu yang terbata tereja
lagu tentang rindu yang kian memuncak
menggunung seakan tak terbendung

Lalu,,,,,
adakah rasa itu mengalir di nadimu
sederas hujan sore ini,,,?
yang membawa dinginnya angin
menusuk belulang tua-ku,,,?
yang rentan akan sakitnya rindu

Aku menghitung hari,,,
lewat detak-detik yang merangkai menit
lalu berjam-jam kulalui demi mengumpul hari
hendakkan sua, untuk rindu  yang tertahankan

Lalu,,,,bilakah sua itu
entahlah,,,,

Aku hanya mampu memandang hujan sore ini
datang mengantar derasnya air mengalir
sederas gejolak rinduku
yang tanpa akhir,-

*    *    *

| Jakarta, 18-12-2012,-

PADA NETRAMU

PADA NETRAMU
Oleh : Budi Riyanto,-

Pada netramu,,,,
aku temukan rindu yang sendu
harapkan satu sua sebuah temu
juga aku,,,,
lepaskan rindu-rindu itu
satu-satu mengurai
tentang rasa,,,,bercakap panjang lebar
hingga rindu tersamar
menunggu disudut senja yang jingga

Aku menunggumu,,,,,
menjemput binar netramu
pancarkan kerinduan yang indah
hingga hilang segala resah
hingga hilang segala gelisah

Berbagi rindu yang indah
lewat netramu yang basah
ketika bulir-bulir rindu itu membasah
sudut netramu yang menyimpan resah

Aku menunggumu,,,,
,,,,diujung senja kita melepas rindu-rindu itu
jangan bawa sembab di netramu,-

*   *   *

| Jakarta, 18-12-2012,-

SELALU BERSAMA

SELALU BERSAMA
Oleh : Budi Riyanto

Mauku,,,
juga maumu,
maunya kita
selalu bersama, dalam suka dan duka
melangkah berdampingan
seiring dan sejalan

Tanpa perlu janji-janji
cukup sebuah pengertian
tanpa perlu muluk kata-kata
cukup kenyataan satu yang pasti

Selalu bersama
dalam melangkah
tanpa perlu janji muluk tanpa bukti
cukup saling mengerti untuk tidak saling menyakiti
dan tak akan saling mengabaikan

Selalu bersama melangkah,,,,
,,,,adalah indah,-

*   *   *

| Jakarta, 18-12-2012.-

TAK AKAN PERNAH

TAK AKAN PERNAH
Oleh : Budi Riyanto.-

Membayangkan pun tak pernah
apa lagi aku mengucap
hendak meninggalkanmu selangkahpun
harusnya kau tahu adaku
ada karena adamu
hingga selalu melangkah berdampingan
seiring sejalan menggapai masa depan

Bimbing saja langkahku
agar tak salah arah
bimbing saja jalanku
agar tak salah jalan
hingga akhir waktu, aku rebahkan lelah
pada pangkuanmu
berakhir indah menciptakan kisah

Dan,,,,
tak akan pernah aku melangkah
jauh,,,meninggalkanmu
sedangkan membayangkan saja
aku belum pernah
dan tak akan sempat

Karena adamu, aku akan selalu ada
untukmu,,,,
selalu dan selamanya,-

*   *   *

|Jakarta, 18-12-2012,-

TERBANGUN DARI MIMPI

TERBANGUN DARI MIMPI
Oleh : Budi Riyanto

Nyanyian rindu begitu merdu mendayu
usik segala malam lelapku
aku terjaga,,,,pada picing mata setengah pejam
rinduku meronta
dalam benak yang menyesak

Terbangun dari mimpi
terjaga dari rindu yang lelap
ketika sua tak pernah ada dalam sekejap

Aku tak punya kata lebih
dalam memaknai rindu ini
hendak kupinjam kata indah pujangga kasmaran
untuk aku ungkapkan segala kerinduan
tapi aku tak dapatkan

Aku terbangun dari mimpi
lalu aku dapati kalimat sederhana sekali

"Rinduku selalu ada, pada setiap ruang dan waktu"
hanya itu.-

*    *     *

|Jakarta, 18-12-2012.-

Jumat, 14 Desember 2012

PASRAH

PASRAH
Oleh : Budi Riyanto,-

Diam,,,
memagut sepi
menelikung sunyi dalam kesenyapan
aku,,,,,tiada hendak dalam segala
diamku,,,,,mendiam
pada kesunyian senyap,,,,,
hilang atma,,,,
melayang di awang-awang

Diam,,,,
aku menepi pada kesunyian
biarlah,,,,
rindu ini berakhir sudah
tak berwujud dalam indah
aku,,,pasrah
sedangkan rindu ini masih terasa melimpah ruah
pada ujung-ujung hari yang resah

Aku pasrahkan rinduku padamu
untuk membuatnya menjadi indah,-

*  *  *

|Jakarta, 17-12-2012,-

BIARKAN TERPEJAM NETRAMU




BIARKAN TERPEJAM NETRAMU
Oleh : Budi Riyanto

Cukup,,,,pejamkan saja netramu
biarkan perlahan datang bayangku merayap pelan
aliri lembut hembusan nafasku, menyentuh ujung bulu-bulu netramu
resapi,,,,resapilah rinduku
hingga terserap dalam rasa-rasa aliran nadi darahmu
aku menyusup diantara bulu-bulu netramu
melepas kecupan rindu di keningmu
satukan rindu kita, walau hanya selintas bayang
simpan dalam kenang, sepatut dan selama hendak kau kenang

Cukup,,,,pejamkan saja netramu
kecup lembutku biar singgah pelan di keningmu
mengantar rindu penuh kasih dan sayang

Resapi,,,resapilah rasa rinduku
menyapa lembut rasamu yang juga merinduku
lalu,,,,,,
biarkan aliran rindu itu mengalir dalam tubuhmu sekujur
memberimu roh dalam langkah hari-harimu
untuk menyambut rindu yang menyatu
di ujung senja yang telah datang menyapa perlahan
di langit barat

Disitu aku menunggumu,-

*   *   *

| Jakarta, 14-12-2012.-

AKANMU




AKANMU
Oleh : Budi Riyanto

Akanmu,,,,,
rindu ini seakan melingkari waktuku
melilit pada tubuh sekujur, tentang rindu yang terungkap jujur
berputar menari indah mengitar
tarikan tarian kekangenan rasa
seiring mengalun tetembangan jiwa
mengirama iringi tarian rindumu
yang juga adalah rinduku

Biarkan, rindu-rindu itu terus mengalun dalam tarian
hingga indah terdengar merdu sapa rindu itu
pada ujung senja dimana kita kelak menentukan sua
mengurai rindu-rindu yang telah ada

Akanmu,,,,,
rindu-rindu itu kususun kedalam buku
dengan penggalan kata terangkai kalimat
hendakku menjadikannya indah dalam kesederhanaan rasa

Pada ujung senja yang temaram, aku titipkan rindu seiring bayu
semilir membisik di telinga kirimu
selembut rindumu, rinduku padamu aku sampaikan.-


*   *   *

|Jakarta, 14-12-2012,-

Minggu, 09 Desember 2012

PESAN PANJANG BUAT BINTANG



PESAN PANJANG BUAT BINTANG
Oleh : Budi Riyanto
(Terinspirasi oleh sahabat Fb-ku : Bintang Cimot)

Bintang,,,,,
rindu bundamu panjang,,,,sepanjang - panjangnya malam
yang terkadang aku lupa memejamkan netra
akan rasa kangenku yang begitu menggelora
hendak setiap waktuku aku mendekapmu dalam pelukanku
dengarkan celotehmu,,,,
Bintang,,,,,,
maafkan bundamu, jauhku akanmu adalah demi masa depanmu
agar kelak cerah berbinar dalam terang

Bintang,,,,,kaulah pangeranku yang selalu paham akan rinduku

Bintang,,,,
pangeranku tersayang,,,,antara jauh kita adalah dekatlah sangat berdekapan
karena pada nadimu, mengalir darah kasih sayangmu
raga kita terbelah jarak akan luasnya samudra
raga kita terpisah jauh
namun rasa kita adalah sama, rindu serindu-rindunya

Bintang,,,,
jangan kau titikkan air mata rindumu
agar bunda tak turut berlinangan air mata kangen

Bintang,,,,pangeranku tersayang
sebentar lagi bunda akan datang melepas rindu yang kian meradang
bunda berharap sinarilah dunia dengan gemerlap cahyamu kelak
demi bundamu yang kau sayang,-

*  *  *

| Jakarta, 09-12-'12,-

Jumat, 07 Desember 2012

pada-MU




pada-MU
Oleh : Budi Riyanto

pada sujud simpuh yang kesekian,,,entah
pada penggalan doa-doa yang terlontar di setiapnya
pada-MU kumemohon tanpa jemu, tanpa lelah
sampai hari berakhir dalam sudah
hanya pada-MU sang Maha Pemberi tanpa sudah
hanya pada-MU sang Maha Segala Bijak
kabulkan satu doaku untuk satu Anugerah-MU terindah padaku
cukup satu

pada sujud yang kesekian,,,,entah
aku memohon tanpa lelah
hanya pada-MU demi satu Anugerah

pada setiap doa-doa lirih yang kesekian,,,entah
aku meratap selalu dalam sedih
permohananku tak berlebih

kabulkan satu doaku untuk satu Anugerah-MU terindah padaku
cukup satu.-

*  *  *

| Jakarta, 07-12-'12.-

Kamis, 06 Desember 2012

MENAGIH JANJI MENTARI




MENAGIH JANJI MENTARI
Oleh : Budi Riyanto

Tak secerah kemarin
kau datang membawa selimut kehangatan pagi
dan kegarangan siang yang memanggang
redup,,,pagimu
dalam mendhung tersamar kabut
bawakan gerimis saja padaku
jangan gemuruh badai kau sajikan

Datanglah pagi ini
dengan senyum kehangatan
andai gerimis mengiringi cukuplah sejukkan kedamaian
aku tak inginkan kekelaman pekat
,,,,,menyimpan badai

Luruhkan amarah,,,,redakan sengketa
duduk bersanding, berjalan berdampingan
seperti mentari mengarak awan
seperti rembulan temani gemintang
kadang tangisan gerimis mewarnai
pengisi hari-hari

Aku menunggumu, menepati janjimu.-

*   *   *

| Jakarta, 06-12-'12.-

Rabu, 05 Desember 2012

LUKISAN DIAM




LUKISAN DIAM
Oleh : Budi Riyanto

Diam,,sepi dalam beku
berbingkai butiran putih salju
kelopak - kelopak mawar menyimpan aroma rindu

Kelu

Terukir rapi, terhias misteri
rahasia, menyimpan rahasia
lukisan diam
entah rindu
entah dendam
yang terbenam
dalam simpan

Lukisan diam,,,,atau aku pelukis kesepian
berkanvas bayang - bayang
berkuas angan - angan

Pada lukisan diam
aku lukiskan ceritaku
tentang kebekuan rindu yang mengkristal salju
tentang arah  yang entah, hendak dituju

Pada lukisan diam, berbingkai butiran salju
akankah semakin beku rindu itu......?

*   *    *
| Jakarta, 05-12-'12'-

nTah



nTah
Oleh : Budi Riyanto

Lalu perbincangan terpotong
pada setengah jalan pendengaran
tertangkap ditelinga kiriku pelan,,,
LOVE YOU,,,,,
atau
LEAVE YOU,,,,
ntah,,,,,aku kurang memaknainya
mungkin telah pekak telingaku,,,,tersumbat rindu
rasa kangen yang menyumbat

Dan,,,,,
perbincangan terhenti
sisakan sepenggal tanya di hati
akan apa yang telah kau ucap tadi
LOVE YOU,,,,,
ataukah
LEAVE YOU,,,,,
ntahlah,,,,,mungkin aku terlalu bodoh memaknai
hingga tak mengerti sama sekali

Ntahlah,,,,sedang rindu tadi kau ungkap nyaring
senada seirama tembang jiwa
seiring kauungkap rasa
melepas beban,,,,,,kerinduan
lalu,,,,,
kau tutup perbincangan
LEAVE YOU,,,,,
entah
LOVE YOU,,,,,,
yang kau sampaikan

Terhenti,,,,,pada titik kebingungan
tentang apa yang kauungkapkan,-

*   *   *

| Jakarta, 05-12-'12

Selasa, 04 Desember 2012

SENJA TEMARAM



SENJA TEMARAM
Oleh : Budi Riyanto

Tercekat mata pada ujung langit barat
semburat rona indah kanvas langit
menunggu senyummu dibawah langit senja

Terulas dibibir,,,menghias wajahmu jingga merona
di bentangan senja yang mulai turun
aku menunggu hadirmu
tanpa sapa cukuplah terulas senyummu
sepintas,,,,,
penghias senja yang ranum

Senja kian turun,,,,,
temani aku dalam duduk melamun
menanti datangnya senyummu manis tersungging
membilas lelahku
seiring senjaku,,,,,beranjak menuju malam

Senja kian temaram,,,,,
beranjak menuju malam
seiring dengan waktuku yang terus berjalan
seiring sejalan,,,searah berdampingan,-

*  *  *

| Jakarta, 04-12-'12.-

KECAMUK SANGKA




KECAMUK SANGKA
Oleh : Budi Riyanto

Gemuruh amuk sangka
melesak menghimpit dada
menumpuk mengurang rasa
akan sangka yang tak nyata
menimang rasa,,,,,

Diamlah,,,diam
wahai prasangka
usah singgah gelayuti jiwa
diamkan,,,,
agar hilang dengan sendirinya

Diamlah,,,diam
wahai praduga
usah singgah bebani raga
diamkan,,,,,
kelak hilang bersama masa,,,,

Kecamuk sangka
telah membelenggu
menyekat sapa tanpa sela

Diamlah,,,diam
dan hilangkan kecamuk sangka
dalam diam,-

*   *    *

| Jakarta, 04-12-'12,-

Minggu, 02 Desember 2012

RINDU BENGAWAN



RINDU BENGAWAN
Oleh : Budi Riyanto

Diantara rerimbunan daun Akasia yang mulai menghijau
aroma hujan dan tanah basah menyengat hidungku
aroma khas,,,campuran batu kapur dan tanah merah
tanah leluhur,,,tempat berpijak kali pertama menjejak tanah

Di teras rumah,,,masih tertangkap oleh mata tuaku
permukaan Bengawan,,,,disela-sela pohon mangga dan pucuk-pucuk jati
tanpa riak terlihat,,,,,,
sejuk,,,damai alamku
aroma singkong bakar kesukaan bapak
terbawa angin sore dari tungku dapur

Sore meredup,,,,,
seiring senjaku yang meniup
diantara,,,dedaunan Akasia,,,reranting pohon Mangga dan helai-helai daun Jati,
juga riak Bengawan Solo yang tak kencang lagi

Aku menunggu malam dalam senjaku yang diam,-

*   *   *

02-12-'12