Jumat, 25 Januari 2013

PEREMPUAN MALAM - by : Boy Refa Redo

PEREMPUAN MALAM
Oleh : Boy Refa Redo

.
Isak tangis
dan rintihan hati
rasa sesal yang tiada henti.
Seperti senja bertaburan gerimis
yang merekah di redup matamu.
Desah nafas tersengal
wajah lusuh memucat rona
seirama degup jantung
yang menggulana
yang menghantar malam
keharibaan senyap.

Perempuan malam
berpita hitam
berkacamata hitam
bergincu hitam
bertopeng hitam
dan bahkan berpeluh hitam.
Ia adalah puisi di goa sunyi
yang terlahir dari kelirunya hasrat
yang menjerat
yang membuatnya jatuh terjerembab
ke lembah-lembah hitam pekat.

Semalam
saat langit kehilangan warna
saat tangis kehilangan suara
ia pasrahkan diri
di keheningan yang sepi
yang lama terlupai.
Tetes-tetes sesal berderaian
berjatuhan basahi kaki bumi.

Ia bunga yang mekar
di lorong-lorong remang
yang berlari dan sembunyi
dari getir dan pahit
dari pedih dan perih
realita hidup yang takut dihadapi.

Perempuan malam
bersama fajar menyingsing
iapun menutup diri
dan lalu tenggelam dalam ranjang sunyi.

JKT.250113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar