Sabtu, 29 September 2012

KANGEN KATANYA,,,,,,




KANGEN KATANYA,,,,,,,
oleh : Budi Riyanto (GB)


Tadi siang dia datang
hanya sebentar,,,,,,,,,,
titip pesan dia bilang
bahwa dia kangen tak berbatas
ya, nanti aku sampaikan, aku bilang
sekejap kemudian ia jalan, menghilang
pada ujung tikungan jalan

Ah,,,,,,
aku lupa,,,,!!!!
pesan dia tentang kangen
harus aku sampaikan kepada siapa,,,,,?

Mungkin bayu malam sudi aku titipi
untuk titipkan kangennya
yang begitu luas hingga tanpa batas
Ah,,,,,,
sungguh aku lupa,,,,!!!!
hendak kepada siapa aku sampaikan
rasa kangenmu


*    *    *
Jakarta, 2909'12

NYANYIAN ROH




NYANYIAN ROH
oleh : Budi Riyanto


Siap sudah altar rasa
tujuh lembar pandan wangi tersusun rapi
kuncup kembang mawar merah tiga tangkai
kuncup melati putih rapi terangkai
kenanga mekar tersebar menghampar
pada nampan bambu kuning anyaman

Lengkap sudah sesaji tersaji
semerbak dupa ratus terhembus
wangi aroma,,,,,halus

Sepi dalam sunyi
senyap dalam khidmad

Tetembangan kedamaian mengalun
jiwa-jiwa dalan damai
terpekur dalam kebisuan
hening...............
melantun nada-nada penuh kasih
pada keheningan ini
melantun nyanyian roh
menyusup pada dinding-dinding malam
mengantar diamnya hening
pada jiwa-jiwa penuh damai

Dalam hening penuh damai
sajakkan nyanyianmu
nyanyikan sajakmu
dan sajikan,,,,,,,,,,,,,,
pada pesembahan jiwa

Damai...........................

* * *
Jakarta, 2909'12

Rabu, 26 September 2012

AMPUNKAN AKU TUHAN


AMPUNKAN AKU TUHAN
oleh : Budi Riyanto


Ampunkan dosa-dosaku TUHAN
selalu lancang bercakap
selalu lancang bertindak
kadang sering salah arah dalam melangkah
kadang telingaku mendengarkan kalimat yang tak sepantasnya
kadang mataku menatap yang tak seharusnya
kadang mulutku mengucap kalimat yang tak semestinya

Ampunkan aku TUHAN
dan selalu berikanlah segala kemurahan
akan sehatku
akan rizkiku
aku masih ingin menghirup segarnya udaraMU
aku masih ingin menikmati keindahan dan keagunganMU
TUHAN,,,,
ampunkan salahku
aku masih ingin memberikan lebih
buat orang-orang terkasih
aku masih ingin memberi arti
bagi orang-orang yang kusayangi

Ampunkan aku TUHAN
yang aku inginkan kini
hanyalah ijinkan aku selalu ada
untuk orang-orang terkasih dan tersayang
untuk selama-lamanya
aku ingin membahagiakan yang tersayang
selalu mendampinginya dalam senyum
dan membuatnya selalu tersenyum

Ampunkan aku TUHAN
sungguh aku mohonkan ampunanMU.-


*   *    *

Jakarta, 2609'12

PILUNYA RINDUKU




PILUNYA RINDUKU
oleh : Budi Riyanto


Aku tahu itu.......
Jiwamu berontak rasa
ketika rindu tertahan di sekat jalan
pada persimpangan kesekian
telah kau lambaikan tangan
akan perpisahan
atau undangan pertemuan
entahlah...........?

Sedang rindumu kian pilu
juga rinduku
sedang jiwamu kian merindu
juga jiwaku
lalu apa kuasaku
adalah tanya, yang tak perlu jawab

Paksakanmu untuk sebuah temu
adalah mustahil itu
biarkan rindumu terpatri
dijiwaku
dan menjadi prasasti indah
jalinan ini.-

*   *   *



Jakarta, 2609'12.-

RINDUKU TERTAHAN




RINDUKU TERTAHAN
oleh : Budi Riyanto


Pada angin yang berhembus pelan
mengantar kabar tentang dinginnya rindu
tentang sua yang tak pernah ada
tentang jumpa yang hanya wacana
padamu rinduku terbengkelai
terburai rasa
hingga hampir mati rasa

Mana,,,,,,,?
Janji suamu,,,,?
Mana,,,,,,,?
Janji jumpam,,,?
aku inginkan itu
untuk hilangkan rinduku
yang begitu menggebu

Hanya angin malam yang dingin 
berhembus pelan tanpa pesan
dan,,,,
rinduku tertahan
tanpa ada lampiasan.-

*  *  *

Jakarta, 2609'12.-

Selasa, 25 September 2012

MAAF,,,,,,,




MAAF,,,,,,
oleh : Budi Riyanto


Dan jiwamu ada dalam rengkuhku
dalam dekap hangat jiwaku
bukan dalam ragaku

Maaf,,,,
aku mengurung jiwamu kini
hingga hanya buatmu berlinangan derai-derai air mata
jiwamu tersiksa rasa
karenaku

Maaf,,,,,
ragamu tersiksa jiwamu terluka
hingga berkepanjangan masa
taklah ragamu tersentuh olehku
namun jiwamu tersiksa karenaku,,

Hendak kubendung linangan air matamu
tapi apa kuasaku
harapku akanmu rawat jiwamu
agar tetap terawat untuk jiwaku

Sesungguhnya aku tak mau
jika jiwamu tersiksa rasa
pada tiap-tiap lembar tembang jiwa
aku hendak hiburmu
agar terhenti linangan air matamu
dan tak terisak lagi.-

*  *   *


Jakarta, 2409'12

PAMITKU




PAMITKU
oleh : Budi Riyanto


Andai kelak tiba ajalku
terbujur diam dalam kakuku
melayang ruh-jiwaku tinggalkan raga
jangan antar aku dengan tangis berkepanjangan
itu hanya akan halangi langkah kematianku
cukup letakkan kali terakhir
setangkai mawar merah
diatas pusara tanah merah basah

Maafkan aku,,,,,
tak kutinggalkan sepotong kemewahan
aku hanya sempat berimu keindahan yang sederhana
hanya do'amu selalu kupinta kala setiap senggangmu
terucap lirih dari bibir tulusmu
pada setiap saat pada setiap waktu
jangan iringi derai linangan air matamu

Pamitku,,,,
dan pintaku
andai sempat waktumu taklah sekali sebulan
cukuplah sekali dalam setahun
letakkan setangkai mawar merah dipusaraku kelak
dalam iringan lirih do'amu
usah kau sirami dengan linangan air matamu

Cukup senyummu iringi pergiku
mengantar ruhku menujuNYA..-



Jakarta, 2509'12

Minggu, 23 September 2012

LELAKU




LELAKU
oleh : Budi Riyanto


Lelaku tipu menipu
lelaku jebak menjebak
lelaku jerat menjerat
lelakianku bukan penipu
lelakianku bukan penjebak
lelakianku bukan penjerat
lelakianku lelaku menuju satu
satuku apa pedulimu
pedulimu adalah acuhkanku

Lelaku kisah mengisah
lelaku bohong membohong
lelaku bual membual
lelakianku bukan pengkisah
lelakianku bukan pembohong
lelakianku bukan pembual
lelakianku menuju satu
satuku apa pedulimu
pedulimu adalah abaikan adaku

lelakuku
lelakianku menuju satu.-

*  *  *

Jkt, 2309'12

SURAT TERAKHIR




SURAT TERAKHIR
oleh : Budi Riyanto


Maaf,,,,
Aku belum bisa tanpamu
walau rasa ini kian berkecamuk
tapi mungkinkah juga kau rasa
seperti rasa yang aku rasa
,,,,tanpamu aku belum bisa

Maaf,,,,,
Seandainya rasaku mengganggu
hingga halangi langkahmu
sesungguhnya tanpamu
Aku belum terbiasa
ketika hari-hari yang kemarin
Aku telah terbiasa denganmu

Maaf,,,,
ketika kau baca surat terakhirku ini
Bukan berarti rasaku telah berakhir
dan berhenti mengalir
namun aku hanya sedikit menyingkir
sebelum aku merasa tersingkir

Maaf,,,,
setelah kau baca ini
selalu rasakan adaku yang tiada ada
di dekatmu,-



Jakarta, 2309'12

Senin, 17 September 2012

PADA KIDHUNG SENJA




PADA KIDHUNG SENJA
oleh: Budi Riyanto.-


Pada kidhung senja kau ungkap rasa
Rasa yang sesungguhnya terasa, tentang kangen
tentang rindu
Yang kau elak untuk sua
Lalu untuk apa kau ungkap itu semua

Sedang mengucappun kau masih terbata-bata
Mungkin karena rindu atau entah karena apa

Pada kidhungmu menjelang senja
Aku memaknainya sebagai Tembang Jiwa
Yang merajuk bujuk tanpa temu
Indahmu telah kulukis
Pada kanvas hati
Dan kusimpannya sebagai kenangan terindah

Dan,,,,,
akan kusimpan semua itu
pada buku-buku rinduku
yang tak pernah tanpa temu.-

Bahwa kau telah menyayangiku
tanpa batas,-

* * *

Jkt: 15-09-2012

Senin, 10 September 2012

PROLOG MALAM (sepotong doa untuk sahabat Fb: Alm. Hendro Sunaryo)



PROLOG  MALAM
(sepotong doa untuk sahabat Fb: Alm. Hendro Sunaryo)


Sahabat,,,,,
sepertinya baru kemarin kita berbincang
dalam dunia maya ini
keakraban sangat ramah dalam setiap sapamu
saat kali pertama aku menulis catatan
adalah jempolmu kali pertama yang datang
berikut sapa sanjungmu

Lalu kita larut bercakap
hingga kadang sampai malam melarut
sahabat,,,,,,,,
kabar yang semalam begitu mengejutkan aku
setengah tak percaya
akan adamu yang selalu bugar
akan status-statusmu setiap hendak berangkat fitnes
sahabat,,,,,,,,
semoga segala amal baikmu diterimaNYA
sahabat,,,,,,,,
beristirahatlah dengan damai disisiNYA

Sahabat,,,,,,,
cakap dan sapa kita terhenti sudah
sahabat,,,,,,,
semoga yang kau tinggalkan selalu tabah
sahabat,,,,,,,
terima kasih pernah sudi berbagi inspirasi
dalam tiap-tiap statusmu
walau kadang datangku sekedar jempol
seusai membaca statusmu

Sahabat,,,,,
terima kasih atas segala kata penyemangatmu
pada catatan-catatan lamaku dulu
sahabat,,,,,,
semoga Allah SWT,,,menempatkanmu
sesuai dengan segala amal baikmu.-

* * *

10/09/12
: Budi Riyanto.-

Senin, 03 September 2012

KEMBALI MENETES AIR MATAMU



KEMBALI  MENETES  AIR  MATAMU
oleh: Budi Riyanto


Wahai,,,,
sang pemilik mata bening
aku kembali paksamu buraikan
bening bulir-bulir air matamu
ketika langkahmu
langkah kita
berujung pada sebuah persimpangan
arah kita sejalan
tapi tidak beriringan
karena mungkin itu tak akan

Wahai,,,,,,
sang pemilik mata bening
yang terisak sesak menahan tangisan
ketika langkah terhenti
pada garis batasan
yang bersama kita gariskan
akan salahnya kita dalam tindakan
akan benarnya kita dalam perasaan
ketika,,,,
mengekang tindak kita bisa lakukan
mengekang rasa siapa yang punya kemampuan

Wahai,,,,,
sang pemilik mata bening
luapkan tangismu dan selesaikan malam ini
agar esok-esok hari tak terulang lagi
menguras rasa
menguras air mata
hanya akan menguruskan raga

Wahai,,,,,,,,
sang pemilik mata bening
cukupkan tangismu
redakan gejolak rasamu

Aku inginkan sungging senyummu
temani binar bening indah matamu
dalam mengisi hari-harimu
jangan ada sedih lagi di hatimu
esok, lusa, dan selalu selamanya.-

*   *   *


Jakarta, di ambang pagi
oleh: Budi Riyanto.-

B I A R K A N




B I A R K A N
oleh: Budi Riyanto


Biarkan,,,,,
biarkan aku leluasa merindumu
hingga rasa itu menusuk kalbu
dan kau akan rasa
juga tahu,,,,,
bahwa aku merindumu
selalu merindumu,,,

Biarkan,,,,,,
biar kugambar indah senyummu
pada kanvas hatiku
yang selalu untukmu,,,,
agar senantiasa
aku bisa menatapmu
saat rasa rinduku padamu
datang menyapa
dalam tiba-tiba.-

* * *


oleh: Budi Riyanto.-

MAAF AKU KANGEN




MAAF  AKU  KANGEN
oleh: Budi Riyanto.


Bukan aku memaksamu
untuk tetap merinduku
sedang rasa ini kian mendayu
akan rasa rindu tambah menggebu
harusnya kau tahu juga itu

Maaf aku kangenimu
dalam rona segala warna
melebihi warna pelangi,,,,,

Dan,,,,,,
semoga kangenmu
adalah sama rasa
kangenku padamu

Maaf aku kangen
dan sungguh itu.-

* * *


oleh: Budi Riyanto.-

KANGEN AKU




KANGEN  AKU
oleh: Budi Riyanto


Kangen aku
akan segala apa yang ada padamu
dan hanya itu
tak lebih dan tak kurang
sedangkan kutahu
kau takkan rasa itu
rasa yang begitu merindu

Sedang rasaku
adalah rindu yang begitu menggebu
hingga berbuku-buku rindu

Kangen aku
akan segala yang ada padamu
saat aku terselimuti dinginnya sepi.-

* * *


oleh: Budi Riyanto.-

S E N Y A P




S E N Y A P
oleh: Budi Riyanto


Segumpal mendhung menggulung langit
kegelapan nuansa alam pekat
kelelawar terbang,
membawa hilang bayangmu
tepikan mimpimu di sudut kamar
lalu kumpulkan
satukan dalam puisi hidup
lengan malam adalah adaku
kala sukma terasuk legamnya dendam
lampiaskan
gemintang tiada
rembulan tidur di pangkuan awan

Kelelawar liar buyarkan angan
terbang
hinggap
najis itu di tinggalkan
lebamnya dendam membiru
di bisu wajah rembulan

Hari telah hilang,,,,,,,,,,,,,,,,,
namun masih ada mimpi.-

* * *



oleh: Budi Riyanto.-

RASA YANG MANA




RASA YANG MANA
oleh: Budi Riyanto.-


Mendhung mana yang tak simpan titik air
ketika mendhung dalam gelap warna
hujan mana yang tak titikkan air
ketika hujan mengguyur bumi
jiwa mana yang tak galau
saat langkah kian tanpa arah

Padamu
hendak kaki melangkah jauh menuju satu titik
satu tujuan pasti
masa yang indah
padamu
hendak labuhkan hati yang nestapa
saat rasa kasih sayang ingin kurasakan
tak ada dermaga guna merapat hati

Langit mana yang selalu biru
sedang mendhung sering mengganggu
laut mana yang bisa tenang
sedang gelombang sering datang
hati siapa yang tak rasa rindu,
sedang dulu pernah melintas dibenakku.
Perasaan siapa yang tak gersang,
saat tak pernah terasakan kasih sayang.

Padamu ingin kurasakan yang segala
yang dulu untuk sekarang,-

***



oleh: Budi Riyanto.-

RINDUKU MERANGGAS




RINDUKU  MERANGGAS
oleh: Budi Riyanto.-


Rinduku meranggas,,,,,
layaknya kemarau
menanti guyuran gerimis
menjadi hujan
kangenku mengganas,,,,,,
tanpa pernah terselesaikan

Hingga mengering rasa
segala rinduku,,,,,,,
sedangkan rasaku menggebu rindu
seakan tak ada pedulimu lagi
akan adanya rinduku,,,,

Biarlah aku terdiam
terkurung dalam sepi malam
hingga menyesak dada
menahan rindu kian dalam

Kering retak tanah kemarau
sekuntum bunga merah merona
tergeletak,,,,,,
itu warna rinduku
akanmu selamanya.-

* * *



oleh: Budi Riyanto.-

Minggu, 02 September 2012

AKU INGIN



AKU INGIN
oleh: Budi Riyanto


Malam ini aku ingin
datang di mimpimu
mengisahkan cerita
dan
menceritakan kisah
tentang rindu
tentang cinta
tentang kasih dan juga
tentang sayang

Itu inginku
dan kita terlepas dari beban berat
yang mereka dan kita sebut
sebagai rindu

Itu inginku,
entah dengan inginmu.-

* * *
oleh: Budi Riyanto.-

AKU WAKILKAN RINDUMU




AKU WAKILKAN RINDUMU
oleh: Budi Riyanto.

Aku wakilkan rindumu
pada jejak tapak aksaraku
untai susun aksaraku adalah wakilkan rasa
yang kadang meronta
lalu menyepi diam tanpa makna
karena sesungguhnya aku tak pahaminya

Aku wakilkan rindumu
yang kini tak lagi berasa
karena hambar telah merasukinya
taklah itu mengapa
karena sesungguhnya aku telah terbiasa
diabaikan segala rasa

Aku wakilkan rindumu
yang sesungguhnya telah tiada
lalu aku coba memaknainya
dengan lintas khayal imaji
milikku sendiri

Sesungguhnya telah aku terbiasa
akan segala abaian rasa
walau sesungguhnya aku tersiksa
akan rindu yang senantiasa mendera
dan
biarkan aku wakilkan rindumu
andainya hari ini terasa.-

* * *
oleh : Budi Riyanto.-

DULU AKU PERNAH




DULU AKU PERNAH
oleh: Budi Riyanto


Dulu aku pernah,,,
teteskan air mata berkepanjangan
ketika aku merasa kehilangan
pada sebuah pencarian
tapi aku bisa redakan
walau dengan sedikit langkah perlahan

Dulu aku pernah,,,,
tersesat jalan
ketika menuju arah jalan pulang
karena malam terlanjur menggulung
indahnya senja
tapi aku bisa temukan
jejak samar langkah yang kutinggalkan
walau dengan sedikit tertatih
aku tahu arah jalan pulang

Sepertinya air mataku tak bersisa
sepertinya jalan langkahku tak sesat lagi
sepertinya aku sepertiku yang dulu
takkan ada air mata kehilangan
takkan ada jalan gelap kesesatan

Aku ingin,,,,,
seperti aku yang kuinginkan.-

* * *
by: Budi Riyanto.-