Rabu, 24 April 2013

PADAMU - by : Budi Riyanto

Permintaan sahabat Fb :
(untuk seseorang yang istimewa)

PADAMU
by ; Budi Riyanto

Ketika itu
pada sebuah malam
menjelang hari jadimu
seperti biasa tanpa kado dariku
,,,karena kasih sayangku padamu
adalah melebihi harga sebuah kado
yang berbatas,,,,,
sedang kasih sayangku padamu, adalah tanpa batas

malam itu,
kita hanya pandangi langit malam
yang bertabur bintang keremangan
beralas aspal disebuah parkiran
menghitung bintang
dan mengucap doa pengharapan
malam itu,
menjelang hari jadimu

Saat ini,
hari ini, adalah hari jadimu yang kesekian tahun
seperti biasa
tanpa kado yang istimewa
hanyalah sepotong doa
yang tulus adanya
dariku, yang dulu pernah ada dalam hidupmu

dan, aku berharap semoga adamu
sehat selalu, berbahagia selamanya
bersama seseorang yang istimewa
dan itu, bukan aku

Saat ini,
hari ini, adalah hari jadimu
nikmatilah bahagiamu, selamanya,-

*    *    *

| Jakarta, 24 April 2013,-

Rabu, 17 April 2013

Sebuah Rumah Berpintu Satu - oleh : Budi Riyanto

Sebuah Rumah Berpintu Satu
oleh : Budi Riyanto


Mata kuyu layu,
kaki melangkah pelan, lelah
- laki-laki itu menuju ke arah pintu sebuah rumah, yang hanya berpintu satu
  tanpa jendela, tanpa kaca

Dengan dada sebelah kanan, tertancap sebilah pisau
hitam karatan
hati telah terkoyak oleh entah
dan berdarah
satu luka terukir dari sebuah kisah indah

Mata kuyu layu
kaki melangkah pelan, lelah
- laki-laki itu terdiam dalam hati yang berdarah
  menuju ke arah pintu sebuah rumah, yang hanya berpintu satu
  tanpa jendela, tanpa kaca

- perempuan itu menyambut laki-laki dengan pisau berkarat di dada yang menancap
   ( dengan menahan perih, karena dua pisau berkarat telah menancap di dada perempuan itu,
      pun oleh entah ), dua luka terukir dari sebuah kisah resah

Sebuah pertemuan bisu,
pada sebuah rumah berpintu satu
tanpa jendela, tanpa kaca
sepasang manusia, dengan pisau berkarat tertancap di dada
yang oleh entah
terluka hati berdarah

Mata kuyu layu laki-laki itu
disambut perempuan dalam tangisan sendu
bersatu dalam pelukan, dengan pisau berkarat di dada masing-masing, yang masih menancap.-

*   *   *

| Jakarta, 17 April 2013,-

Saat Berada Di Antara Kalian - oleh : Budi Riyanto

Saat Berada Di Antara Kalian
oleh : Budi Riyanto

Entah dimana kau letak adaku
pada bilik hati yang sebelah mana, entah
sedang aku merasa ada saat kau anggap ada
sedang aku merasa tiada ketika kau abaikan
aku,,,
berada di antara kalian
entah sebagai apa
ketika rindu kau rasakan
seperti itu pula aku merasakan
walau tak pernah aku ungkapkan
karena aku tahu hanya akan sakit aku rasakan
ketika rasa rindu yang tak pernah tersampaikan
biarlah,

Entah dimana kau letak adaku
ketika aku berada di antara kalian
adakah adaku diantara itu
atau hanya sebatas bayang semu
yang tak lagi berarti bagimu
sedang adaku adalah nyata
di antara kalian
berada dalam ketidak pastian
dan tak menuntut kepastian

Entah dimana kau letak adaku
ketika kau rasakan rindumu akanku
sedangkan aku berada di antara kalian

Ketika berada di antara kalian
aku berada di antara ketidak pastian
dan tak menuntut kepastian,-

*    *     *


| Jakarta, 17 April 2013,-

K a n g e n - oleh : Budi Riyanto

K a n g e n 
oleh : Budi Riyanto


Ya,,seperti itu yang aku rasa
dan aku telah memberinya warna
dalam warna-warna yan berbeda
agar lebih indah
warna dalam rasa kangenku

Biru,,warna kangenku padamu
adalah warna kangen yang akan ada selalu
khusus buatmu,,,
satu, selalu dan selamanya

Merah Jambu,,,warna kangenku
pada bidadari kecil kita yang masih belia
yang hanya tahu dan maunya dimanja
biarlah,,,itu sifat anak seusianya
waktu akan mengajarinya

Merah,,,adalah warna kangenku
pada seluruh sahabat, yang selalu penuh semangat
menyongsong hari-hari tanpa mengenal penat
aku kangen sahabat,,,jauhnya kita
kadang terasa begitu dekat

Hijau,,,adalah kangenku
pada kalian adik-adikku
yang masih mencari jati diri
untuk menjadikan diri
sebagai insan yang berarti
semangatlah,,,masa depanmu ada digenggamanmu, sendiri

Aku kangen,
dan aku mewarnai kangen itu
agar berwarna cerah
seperti pelangi, menghadirkan keindahan
ketika gerimis pelan disapu redup mentari,

Maaf
aku kangen, bagiku itu
tidaklah salah
karena kangenku tidak dikuti nafsu,-

* * *

Maaf Aku Merayumu (ketika itu) - oleh : Budi Riyanto

Maaf Aku Merayumu (ketika itu)
oleh : Budi Riyanto


Seperti biasa, kita duduk dikaki senja
menikmati semburat jingga di langit barat yang nyata adanya
mengantar matahari, menjemput rembulan
hanya desah angin senja yang setia menyapa
perlahan,,,,
ketika kita sama-sama terdiam

Diammu,
tertunduk dalam rona malu
ketika sepotong ucap yang aku ungkap, dengan sedikit memohon
:
untuk jadikan aku, sebagai bapak anak-anakmu kelak
ahh,,,
sedikit tersentak adamu, bundar bola matamu agak terbelalak

Maafkan aku,
aku memang tak pandai merayu
untuk ungkapkan rasa pada saat tepatnya waktu
tahuku hanya indahnya senja saat itu
ketika kita bersama melewatinya

Maafkan aku merayumu,
(ketika itu),
dan tak ada nafsu mengikutiku
hanya ada kasih
hanya ada sayang
untuk selalu bersamamu, melewati senja hingga petang datang
untuk selalu bersamamu

Maafkan aku merayumu,
(ketika itu)
karena aku maukanmu
sebagai ibu dari anak-anakku
selalu dan selamanya,-

* * *

di sebuah senja,,,(ketika itu)

AKU DIANTARA KAWANKU - Oleh : Budi Riyanto

AKU DIANTARA KAWANKU
oleh : Budi Riyanto


:

Ketika aku mencoba duduk
sebangku diantara mereka yang berkemeja
berbincang tentang segala hal yang luar biasa
aku berkaca,
lewat pecahan kaca

,,,,aku dengan celana jean lusuh, kaos hitam
dengan topi tanpa pernah lepas dari kepala,,

bangku itu semakin panas dipantatku
aku tak mampu sebangku dengan kalian
walau ketika dulu kita kecil, sama-sama kita ingusan
pun aku, juga kalian

inilah aku kawan,,,
yang tak seberuntung nasibnya seperti kalian
cukuplah sekedar berkawan
sepertinya untuk duduk sebangku dengan kalian
bagiku adalah seperti beban
bahkan adaku seperti sampah yang mengganggu
keindahan pandangan kalian

ketika berada diantara kalian yang selalu rapi berpakaian
kadang kemeja kalian kenakan kadang safari kau pakaikan
sepertinya aku tak sanggup duduk sebangku dengan kalian
yang selalu bertutur tentang kemewahan
yang berbincang tentang segala macam enaknya makanan
inilah aku kawan,,,,,
yang berbeda jauh dari kalian

tutur sapaku hanyalah angin lalu bagi kalian
yang tak pernah kalian hiraukan
:
seperti inilah adaku kawan
yang tak semewah adanya kalian

,,,,aku dengan celana jean lusuh, kaos hitam
dengan topi tanpa pernah lepas dari kepala,,,

aku masih menganggap kalian teman,,,
tapi,,,,entah padaku anggapan kalian,,,,

:

*    *     *

| Jakarta, 17 April 2013,-

Senin, 08 April 2013

Rasa

Akulah rasa
yang selalu ada padamu
seperti halnya rasamu
yang selalu terasa padaku

Seperti halnya pisau
asahlah,,,,setajam apa hendak kau mau
begitu pula dengan rasa
asahlah,,,hingga semakin tajam rasamu

Seperti halnya kucuran air di atas batu,
hingga mampu mengukir di atasnya,
dengan ketekunan dan kegigihan yang tanpa lelah
akan menghasilkan sesuatu yang indah

Seperti halnya aku dan dirimu
dua jiwa yang menyatu
yang tak akan lekang oleh waktu
selain ajal menjemput

Seperti halnya usap belai lembutmu
yang selalu lunakkan segala keegoanku
seperti halnya kasih sayangmu
yang tak pernah habis tercurah untukku
sepanjang waktu
sepanjang usiaku

Rasa kasihmu adalah darah yang mengalir
diderasnya nadiku
rasa sayangmu ada degup irama indah
detaknya jantungku
nafasmu adalah seperti halnya nafasku
yang masih terhembus mengiringimu,-


*   *    *

KAULAH BATAS ANGANKU

KAULAH BATAS ANGANKU
Oleh : Budi Riyanto

Ahh,,,,
tahukah kau tentang rinduku ?
yang selalu bersenandung merdu isi anganku
biarlah aku lambungkan rinduku
mengawang anganku bersama bayangmu
rinduku selalu tertahan
terombang-ambing rasa

Kaulah batas anganku
yang serasa seakan kebosanan mendatangiku
ketika rindu hanya aku rasakan sebagai rindu
seakan tak pernah kau tahu
tentang rinduku

Ahh,,,,
tahukah kau seberapa besar rindu ini aku tanggungkan
hingga kian berat membeban
aku kusut,,,,
karena rasaku terenggut

Kaulah batas anganku
aku inginkan terbebas dari rasa rindu ini
yang seakan semakin hari semakin menyiksa
aku tersiksa rasa.-


*     *      *

Aiih,,,,,,,,

Aiih,,,,
Oleh : Budi Riyanto

:

Aiih,,

Aiih,,,
masih saja rindu itu menari
dalam nyanyian merdu
tentang rasa gulana
simbah peluh raga ketika tersiksa rasa
,,,taklah terasa,,,
ketika rindu tiba melanda

Aiih,,,,
masih saja rindu itu indah kurasa
ketika gelayut sapa kangen
turut menyapa

Aiih,,,,
biarkan saja gelayut rindu itu mengikut
kemana saja hendak dia turut
rasakan belaian rindu yang lembut
agar jiwa serasa hanyut
hingga rasa-rasa itu larut

Aiih,,,,,
jika kau rasa rindu itu masih indah
biarlah,,,dia selalu bersemayam
tanpa rasa resah

Aiiih,,,,
rasa rindumu buat darahku mendidih
cukuplah
aku menikmati rindumu semanis rasamu

Aiih,,,
:


* * *

| Jakarta, 07 April 2013

Kamis, 04 April 2013

Aku Ada Karena Adamu

Aku Ada Karena Adamu
Oleh : Budi Riyanto


Jika masih ada resah dihatimu
dan tak ada lagi tempat guna mengadu
masih ada aku
yang masih setia mendekap resahmu
melapangkan sesak dadamu
adaku ada untukmu
masih setia berdiri menghapus segala dukamu
dan membuatmu kembali tersenyum

Adaku ada karena adamu

Seperti pelangi adaku
memberi keindahan ketika selesai hujan
memberimu semangat ketika
langkahmu dalam kelelahan

Adaku ada karena adamu

Seperti embun dengan kesejukan pagi
yang selalu beriringan
seperti rembulan ketika malammu dalam kegelapan
adaku akan selalu ada untukmu
bersama melangkah pada setiap tapak jalanan,-

*   *   *

| Jakarta, 03 April 2013,-

Maaf, Aku Harus Memilih

Maaf, Aku Harus Memilih
Oleh : Budi Riyanto


Tentang cinta yang pernah ada
tentang rasa yang pernah tercipta
maaf,,,,aku harus memilih
walau kuakui aku selalu rindu
akan segala indah bayangmu
yang senantiasa ada dan membayangi
maaf,,,,kutetap memilih dia
walau sejujurnya jujur
kuakui selalu aku rindukan hadirmu

Maaafkanku,
ketika aku terjebak pada sebuah pilihan
dan aku jatuhkan
adalah dia yang menjadi pilihan
walau sejujurnya jujur
aku selalu rindu akan indah bayangmu

Ijinkanku,
terakhir kali merebah dibahumu
melepas rindu yang masih ada
lalu,
ijinkanku,
melangkah meninggalkanmu

Walau sejujurnya jujur
kuakui selalu aku rindu akan hadirmu,-

*   *   *

| Jakarta, 03 April 2013,-

Ketika Kau Telah Memilih

Ketika Kau Telah Memilih
Oleh : Budi Riyanto


Dan,,,
kau telah memilih jalanmu
jalan yang tak lagi kita bisa berjalan beriringan
apalagi bergandengan tangan
kau melangkah ke arah matahari terbit
dan aku menyusur jalan
ke arah matahari tenggelam

Cukup kau katakan padaku
tentang kebosananmu yang merajai egomu

Entah siapa yang tak lagi mampu
aku entah engkau
mengikuti jalan yang telah kita gariskan
bersamaan
untuk kita susuri bergandengan

Adalah jalanmu yang bukan lagi jalanku
aku tak mampu lagi menghamba pada sakit hati
kau melangkah pergi
menuju terbit matahari
aku melangkah pelan
menuju matahari tenggelam

Kita meninggalkan kenangan,
panjang,,,,sepanjang jalan saat kita dalam kebersamaan,-

*    *     *


| Jakarta, 03 April 2013,-

Tentang Janji Kita

Tentang Janji Kita
Oleh : Budi Riyanto


Dan janji telah kita ucapkan
diantara daun-daun kering Akasia berguguran
saat sore menuju senja
berhembus angin lembab Bengawan
antara kibasan rambutmu terbelai bayu
sehidup semati kita bersama
dan aku masih disini
dengan kesetiaan yang abadi

Dan janji kita telah terpatri
sebagai prasasti keabadian
di dalam jiwa kita
nadi darah kita teraliri sudah
dengan segala janji suci ini

Simpan saja janji ini
tak ada pengingkaran yang terjadi
sehidup semati itu janji yang terpatri
di jiwa juga di hati

Onak tajam kehidupan adalah tiada arti
ketika kita masih dalam saling mengerti
dalam kebersamaan

Adalah kehilanganmu yang aku takutkan
menggantikan dirimu
adalah tak ada yang bisa,-


*    *     *


| Jakarta, 03 April 2013,-

Aku Datang Padamu

Aku Datang Padamu
Oleh : Budi Riyanto

Aku laksana bulan mengawal malam
mengitar malam tanpa lelah
telah aku patrikan rasa
disela-sela jiwa yang lara
membawa seonggok gumpalan luka
tentang kekecewaan yang panjang

Aku datang padamu
mencoba hapus lara yang ada
perlahan terhapus
seiring embun pagi yang menitik
ujung dedaunan hijau
ketika mentari datang mengusik pagi
lingkarkan tanganmu
pelukku dibahu
lelah ini kita bawa bersama
semoga duka tak berkepanjangan

Lalu tinggalkan senyuman mengembang
lukamu terobati
dendammu tiada lagi

Aku laksana malam
ketika pekat dalam pandangan
namun aku mencoba
temani tiap malammu mengukir mimpi

Sudahi saja resahmu
karena hidup tidak untuk diratapi,-

*    *     *

| Jakarta, 03 April 2013,-

Sepotong Doa Kami

Sepotong Doa Kami
Oleh : Budi Riyanto

Terbujur dalam lemah
menderita sakit yang mendekapmu
tabahlah sahabat
Tuhan sekedar menyapamu
jangan kau pernah lelah
melawan sakitmu, tegarlah,,,tegar
sambut pagi ini
bahwa mentari masih setia menyinari hari
berimu kehangatan
kembali kita bercengkerama dalam kekeluargaan
sahabat hilangkan sedihmu
hingga cepat sembuhmu

Sahabat doa kami menyertaimu
tegarlah,,,,, tegar

Sebatas doa kami panjatkan
untukmu sahabat
agar kembalikan semangatmu
menyambut hari yang terus berganti
usaikan sedihmu,,,lekaslah sembuh dari sakitmu
ada kami disekitarmu

Sahabat,,,,
kita lanjutkan kelakar canda kita
dalam berbagi dalam kebersamaan
sahabat,,,,
ada kami sebagai sahabat yang mencoba
untuk bisa saling merasa sakit
ketika seorang sahabat sedang tergolek sakit
untuk bisa saling mendoakan

Sahabat,,,
kami menunggu sepenggal kabar kesembuhanmu
sahabat, doa kami menyertai perjuanganmu
melawan sakit yang sedang mendekapmu

Sahabat,,,semoga lekas sembuh adamu,-

*  *  *

Sepotong doa buat sahabat @
Eyang Gaul

| Jakarta, 04 April 2013,-

Rabu, 03 April 2013

Sepotong Surat - by : Endang Suci


Suratku:
Padamu:

Sayang,,,

Yakinlah,,,,ketika mereka mengabaikanmu
masih ada aku yang selalu disisimu
menetralisir angkaramu
meredakan emosimu
dan kembali membuatmu tersenyum

Namun aku tak akan ikut terhanyut
dalam permainan maya
karena adamu adalah nyata bagiku
ketika topeng kemunafikan menarikan tariannya
cukuplah kau amati saja,,,,
dan biarkan,,,mereka akan lelah dengan sendirinya

Yakinlah selalu ada aku
di nyatamu,,,,
usaikan permainan mayamu,,,
cukupkan untaian aksaramu
istirahatlah,,,,
dalam dunia kita,,,

Terima kasih sayang
atas cinta, kasih, dan sayangmu
selama ini padaku,-

*   *   *

Endang Suci

AKU DIANTARA MEREKA

AKU DIANTARA MEREKA
Oleh : Budi Riyanto


Ya,,,,,
aku diantara mereka
hanyalah tak seberapa ada
seperti debu yang menempel pada sebuah batu
kabur,,,,buram tak terlihat

aku diantara mereka
hanyalah rumput liar ditaman bunga nan indah
perusak pemandangan
perusak kisah indah

aku diantara mereka
hanyalah sepenggal kata
yang merusak indahnya kalimat yang tertata

dan,,,
ketika aku ada diantara mereka
adalah ada yang tak ada,,,
aku terselip diantara kejayaan mereka
terpojok disudut ruang sepi
tanpa arti,,,

aku diantara mereka
adalah titik pandang
dari sebelah mata,-

*  *  *

| Jakarta, 03 April 2013,-

TENTANG RINDUKU - by : Budi Riyanto




TENTANG RINDUKU
Oleh : Budi Riyanto


Kau tahu arti rindu
apa kau paham makna rindu

Rindu tak perlu butuh jarak
pun juga akan waktu,,,
karena dia datang dari rasa
rasa-rasa yang mengalir dalam nadi
senada dengan hasrat dijiwa

Kau paham arti setia
atau kau hanya tahu tentang nafsu
ketika tiba rindu ketika terkurung nafsumu,,,
itu bukan aku,,,,
aku bukan bocah kemarin sore pengumbar syahwat
aku juga bukan binatang jalang
lelaki hidung belang,,,

Lalu apa salahku jika aku punya rindu
walau kami tiada jarak memisahkan
pun dengan waktu,,,

Aku hampir setengah abad,,,
aku tak terlalu memikirkan syahwat
biarkan aku tetap merindu,,,
rindu milik kami,,,
yang telah kami susun antara susah dan senang,,,

Bagiku rindu, kubagi padaku
pada satuku, pada kamiku
lalu apa pedulimu,,,

Karena ini adalah rinduku,
yang tak pernah mengenal jarak dan waktu,,,
bukan hanya tentang nafsu,-

* * *

| Jakarta, 02 April 2013,-
: Ilustrasi diambil dari Internet,-

Senin, 01 April 2013

Rebahkan Lelahmu - by : Budi Riyanto

Rebahkan Lelahmu
Oleh : Budi Riyanto

Sayang,,,,
malam telah datang
bersama langit yang bertaburan gemintang
dalam alunan musik keheningan damai
rebahkan,,,,rebahlah dalam kehangatan malam
biarkan netramu terpejam
beristirahat dari kepenatan siang
jangan biakan nyalang sepanjang malam
lelahmu perlu kau rebahkan

Sayang,,,,
damaikan,,,damaikanlah jiwamu
agar lelap dalam tidurmu
tak lagi berselimut keresahan
tak lagi berselimut kegelisahan

Sayang,,,,
rebahlah,,,,rebah dalam malam
pejamlah,,,pejam dalam pelukan mimpi indah
rebahkanlah letihmu
indahkanlah mimpimu

Malam ini,,,
hilangkan penat letihmu,,,dalam tidur indah mimpimu,-

*    *     *

| Jakarta, 01 April 2013



Salam,
_budiri_