Bulan Sepotong di Sepinya Malam
by: Budi Riyanto,-
Saat dingin menusuk belulalng
di separuh malam
di separuh malam
aku masih merindumu
walau mungkin tak berbalas
taklah mengapa itu bagiku
Dipelataran malam aku masih berdiri
ditengah malam menjelang pagi
entah kenapa kantuk tak juga hinggapi mataku
bisaku kini hanya undangmu kedalam mimpi
,,,,itupun andai kau mau,,,
tapi akankah aku bisa bermimpi,,,,?
Sedang mataku masih terjaga selarut ini
Bulan sepotong di sepinya malam
telah beranjak merayap dilangit berkabut
menuju pagi,,,,,,
dan lamunku masih akanmu
karna aku masih terjaga selarut ini
Tak hendak kuusik harimu
karena adaku kan selalu sakiti hatimu
hingga meluap amarahmu,,,,
walau mungkin tak berbalas
taklah mengapa itu bagiku
Dipelataran malam aku masih berdiri
ditengah malam menjelang pagi
entah kenapa kantuk tak juga hinggapi mataku
bisaku kini hanya undangmu kedalam mimpi
,,,,itupun andai kau mau,,,
tapi akankah aku bisa bermimpi,,,,?
Sedang mataku masih terjaga selarut ini
Bulan sepotong di sepinya malam
telah beranjak merayap dilangit berkabut
menuju pagi,,,,,,
dan lamunku masih akanmu
karna aku masih terjaga selarut ini
Tak hendak kuusik harimu
karena adaku kan selalu sakiti hatimu
hingga meluap amarahmu,,,,
ku tak mau itu
Karena inginku,,,,,,,,,,,,,
hari-harimu terlewati dengan senyumanmu
dalam setiap menyambut pagi
Hari-harimu masih panjang untuk terus kau tapaki
Karena inginku,,,,,,,,,,,,,
hari-harimu terlewati dengan senyumanmu
dalam setiap menyambut pagi
Hari-harimu masih panjang untuk terus kau tapaki
tanpa harus sakit hati lagi
Bulan sepotong di sepinya malam
tak nampak lagi
ketika kabut pagi kian menebal
setebal rinduku padamu
mampuku hanya merindu
Bulan sepotong di sepinya malam
temani aku menuju pagi
aku tlah bosan kepada malam
karna tak pernah beriku mimpi lagi
tak pernah sama sekali
temani aku menuju pagi
aku tlah bosan kepada malam
karna tak pernah beriku mimpi lagi
tak pernah sama sekali
by: Budi Riyanto,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar