S e p i k u
by: Budi Riyanto.
Menghitung langkah malam
menepi ketika tersapu embun
pada menit yang kesekian
aku lamunkan,,,
akanmu,,,,
akannya,,,,
menepi ketika tersapu embun
pada menit yang kesekian
aku lamunkan,,,
akanmu,,,,
akannya,,,,
Bayangmu melintas,,,,,,pelan
sejenak terasa hendak muntah
sejenak terasa hendak muntah
akan lagak lagumu aku telah muak
Ada raganya tertidur pulas
mendulang mimpi
di depanku,,,,,
Ada raganya tertidur pulas
mendulang mimpi
di depanku,,,,,
tak jua kantuk hinggapi mataku
Sepiku,,,,
Sepiku,,,,
embun pagi menitik sudah
di ujung daun bunga mawar merah
di depan rumah
bayangmu masih menari indah
entah tarian apa kau tarikan
karna takku harap datang bayangmu
di ujung daun bunga mawar merah
di depan rumah
bayangmu masih menari indah
entah tarian apa kau tarikan
karna takku harap datang bayangmu
muakku akanmu hendakku ingin muntah
Sepi semakin sunyi
senyap, hanya detak jam dinding
dan hela hembusan nafasnya terdengar
dalam buaian mimpi
yang juga tak kupahami
Sepi masih dan kian sunyi,,,,
Sepi semakin sunyi
senyap, hanya detak jam dinding
dan hela hembusan nafasnya terdengar
dalam buaian mimpi
yang juga tak kupahami
Sepi masih dan kian sunyi,,,,
embun telah menetes basahi bumi.-
Pondokgede, 220811
Tidak ada komentar:
Posting Komentar