Pada Secangkir Tuba
by: Budi Riyanto,-
Gerayang malam menjamah raga
nanar mata hilang kantuk terasa
kembara angan terawang melayang
nanar mata hilang kantuk terasa
kembara angan terawang melayang
bingkai malam senyap tanpa kata
tentang secangkir tuba kau reguk
hingga tertatih langkahmu
dalam rintih,,,,,,
hingga tertatih langkahmu
dalam rintih,,,,,,
Aku tak paksakan itu,,,,,!
Nalurimu yang inginkan itu
ketika kebuntuan nalar menyelimutimu
"Pada setiap hembusan nafasmu,,,,ada aku disitu,,,,"
"Pada setiap hembusan nafasmu,,,,ada aku disitu,,,,"
hendak kau penggal nafasmu
seiring hilangnya adaku dihadapmu
sembunyi,,,disebalik cinta yang kau agungkan
sembunyi,,,disebalik cinta yang kau agungkan
Gontai langkahmu,,,,
dalam payah tertatih, karena secangkir tuba
"Aku ada karena adamu,,,,,"
"Aku ada karena adamu,,,,,"
lirih bisikmu,,,,,pada pucat pasi wajahmu
tuba telah racuni nadimu
Ketika kebuntuan nalar menyelimutimu
ketika kau mengagungkan cinta sebagai segalanya
hendak kau akhiri dalam secangkir tuba
aku tak paksakan itu,,,,,,,,,!
tuba telah racuni nadimu
Ketika kebuntuan nalar menyelimutimu
ketika kau mengagungkan cinta sebagai segalanya
hendak kau akhiri dalam secangkir tuba
aku tak paksakan itu,,,,,,,,,!
Pada secangkir tuba,hendak kau akhiri cerita
tentang cinta yang kau agungkan
Dan terlanjur tuba kau reguk,-
Dan terlanjur tuba kau reguk,-
by: Budi Riyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar