Aku Menggugat Malam
by : Budi Riyanto.-
Bukan aku tak mau gelap,
ketika larut malam mata ini tak juga pejam
ketika larut malam mata ini tak juga pejam
seperti malam-malam yang kemarin
teman setia menjaga malam
segelas kopi sebungkus racun paru-paru
senantiasa menemani
mengisi hidup menuju mati
Aku menggugat malam
akan sepiku yang kian senyap
pada malam aku mencatat,
dalam sepi aku mencatat
dalam sepi aku mencatat
bukan tentang apa-apa,,,,
bukan tentang siapa-siapa
bukan tentang siapa-siapa
sesungguhnya aku telah hilang harap
pada gundukan yang menyimpan pekat
Aku menggugat malam
ketika hanya wariskan kesunyian
ketika hanya tinggalkan kesenyapan
ketika hanya tinggalkan
lembar-lembar catatan tanpa makna
lembar-lembar catatan tanpa makna
untuk mengartikan
makna hakiki tentang sepi
makna hakiki tentang sepi
mungkinkah hanya aku yang memiliki,,,,,,,,?
Satu tanyaku yang tak butuh jawab
Satu tanyaku yang tak butuh jawab
ketika setiap kata yang kuucap
hanya kian buat matamu sembab
hanya kian buat matamu sembab
mendiam lebih baik
daripada mengucap
membuat kita saling bertekak
daripada mengucap
membuat kita saling bertekak
biar sepi malam
yang menyimpan dendam
dalam selimut pekat kesenyapan
yang menyimpan dendam
dalam selimut pekat kesenyapan
Aku menggugat malam
ketika tak lagi menghadirkan
sepotong Rembulan
sepotong Rembulan
ketika tak lagi tebarkan
segala kerlip gemintang
segala kerlip gemintang
ketika tak lagi mau hembuskan
semilir angin kesejukan
semilir angin kesejukan
pekat,,,,,,,,,,,,,,,,
gelap,,,,,,,,,,,,,,,,
sunyi,,,,,,,,,,,,,,,,,
dan pengap,,,,,
Aku menggugat malam
karena tak mampu membuat mataku
terpejam
terpejam
untuk pulas dalam mimpi tanpa ujung.-
by: Budi Riyanto
(Aku adalah bukan Kamu atau siapapun itu,231211).-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar