Biarkan Aku Memeluk-mu
by : Budi Riyanto
Biarkan,,,biarkan aku memeluk-mu
walau tanpa ada wujud raga-mu
yang kutahu rasa kangen ini
sudah timbul belasan tahun yang lalu
sudah timbul belasan tahun yang lalu
hingga saat ini, hari ini,
jam ini, menit ini, detik ini
jam ini, menit ini, detik ini
masih ada rasa rindu ini
biarkan,,,biarkan aku menimang-mu
aku telah kumpulkan banyak dongeng,
untuk nina bobo'kan-mu
untuk nina bobo'kan-mu
untuk bekali-mu,
bahwa hidup tak mesti cengeng
bahwa hidup tak mesti cengeng
biarkan,,,
biarkan aku usap bening air mata-mu,
saat tangis-mu
membuncah sepinya malam
biarkan aku usap bening air mata-mu,
saat tangis-mu
membuncah sepinya malam
ketika hadir-mu mengisi bumi
aku kangeni itu
dan aku masih sabar
menunggu akan hadir-mu
menunggu akan hadir-mu
entah sampai kapan,,,,,
belasan tahun aku menunggu
dan tanpa bosan
belasan tahun aku menunggu
dan tanpa bosan
Hari ini,
ketika lembar kalender sudah mau habis
untuk berganti tahun
ketika lembar kalender sudah mau habis
untuk berganti tahun
tetap masih setia aku menunggu-mu,,,,,
tanpa harus berpaling
tanpa harus berpaling
entah kapan akan datang-mu
hadir-mu,,,,menangis, merajuk
dan tertawa renyah
dan tertawa renyah
aku masih tetap menunggu
walau berakhir tanpa hasil
tak apalah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Biarkan,,,,,biarkan aku menunggu-mu
hingga ajal menjemputku
hingga ajal menjemputku
dan membawa setumpuk rasa rindu,
menguburku
menguburku
satu yang pasti,,,,,,,
aku akan tetap menunggu hadir-mu
aku akan tetap menunggu hadir-mu
disini,,,,,,,ditengah-tengah kami.-
Jakarta, menjelang tutup Tahun 2011,-
by : Budi Riyanto.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar