Maaf Aku Membawamu
by : Budi Riyanto
Mengundang bayangmu aku kini,
dan bermain dalam ilusi
dan bermain dalam ilusi
itu duniaku, yang membesarkanku dalam mimpi
andai kau catat aku
sebagai sang pengkhayal tak apalah itu
sebagai sang pengkhayal tak apalah itu
asal jangan kau vonis aku sebagai perusak moral
aku pemintal benang-benang khayali
kususun kurangkai dengan jemari,
kujadikan pewakil kata hati
kujadikan pewakil kata hati
tak hendakku biusmu dengan kata-kata surgawi
makna akan segala ini tak perlulah untuk dimengerti
aku hanya sajikan segala ini dengan nampan hati
tuk dinikmati sebagai penghantar malam menuju mimpi
Maaf aku telah membawamu,,,,,
larut dalam nadi ilusi,,,,,
mengalir dalam darah untuk menyusun kisah
mengalir dalam darah untuk menyusun kisah
dan kutuang lewat jemari
andai kau catat aku
sebagai sang pemimpi tak apalah itu
sebagai sang pemimpi tak apalah itu
asal jangan kau vonis aku sebagai perusak mimpi
aku perangkai alur-alur mimpi
kususun kurangkai dengan jemari,
kujadikan pewakil kata hati
kujadikan pewakil kata hati
tak hendakku jeratmu dalam rangkaian mimpiku
karena kuyakin mimpimu adalah mimpimu sendiri
yang telah kau susun sedemikian rapi
dalam genggaman hatimu akan masa depan dan harapan
Maaf aku telah membawamu,,,,,
larut dalam nadi ilusiku,,,,temani bayang-bayangku
takkan kurenggut ragamu,
aku hanya meminta sekilas bayangmu yang berjiwa
aku hanya meminta sekilas bayangmu yang berjiwa
dan temaniku merangkai kata demi kata
walau pada akhirnya tak seindah rangkaian kata pujangga
Maaf aku telah membawamu,,,,,,
membawa jiwamu merasuk dalam ragaku,
bernafas disela-sela nafasku
bernafas disela-sela nafasku
Maaf aku telah membawamu,,,,,,
tapi tolong dicatat dalam hati kecilmu,,,,
aku kagumi segala sesuatu yang ada padamu
aku kagumi segala sesuatu yang ada padamu
yang tak pernah aku tahu apa sesungguhnya itu.-
Kemayoran, 121011 pagi ini 06:33WIB
padamu ini aku dedikasikan tanpa sedikitpun mengurangi rasa hormatku
by : Budi Riyanto.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar