Rabu, 11 Desember 2013

Jangan Cemari Malammu - oleh : Budi Riyanto

Jangan Cemari Malammu
:

Jangan cemari malammu
dengan segala sangka tanpa jeda
hingga picu sengketa tanpa nyata
rebahkanlah lelahmu
rebahkanlah sangkamu dalam dekap malammu

Biarkanlah sakralnya malammu
berlayar dilangit malammu
melarung dilangit cerah
melarung dalam senyapnya malam
bukan malam yang tercemar

Jangan cemari sakral malammu
biarkan saja,,,
biarkan berlalu sakral malammu
tanpa segala beban sangka sengketa
biarkan indah malammu
malam sakral ini
malam milikmu
tanpa sangka,,,bangunkan sengketa

Jangan cemari sakralnya malammu,_

* * *

| Jakarta, 18 Juli 2013,

Senin, 25 November 2013

Kabar "BURUNG" - oleh : Budi Riyanto

Kabar "BURUNG"
oleh : Budi Riyanto

Kesana kemari singgah
melepas segala gairah
Demi ambisi naluri hewani
Demi label petualang sejati
Terbang tinggi mengutip banyak hati
Tinggalkan setitik demi setitik,,,,najis

Lampiasan hasrat sesaat, yang sesat

Singgah melepas gairah
Bersarang dimana entah
Sebagai petualang tanpa arah

Lampiaskan syahwat sesaat, yang kian sesat

Dan,,,
Terbang keluar kandang
Terkadang lupa jalan pulang
Ketika kemalaman saat bersarang
Ketika melepas nafsu terlarang

Kabar "burung"
Katanya sedang sakit
Masuk angin lupa pakai sarung
Sedang angin malam begitu kejam
Menikam menusuk dan menghujam

Sakit,,,,,,,,,
Mati belum, hiduppun tidak
Sekarat
Menyantap syahwat sesat,-

* * *

Jakarta, 23 November 2013

SEPERTI DULU AKU PERNAH TULIS - oleh : Budi Riyanto

SEPERTI DULU AKU PERNAH TULIS
oleh : Budi Riyanto

:
Seperti dulu yang pernah aku tulis,
bahwa Hijauku,,,
adalah kombinasi antara Kuning dan Biru
kadang aku antara Putih dan Hitam,,,,,,
Abu-Abu,,,
,,,,tapi maaf,,,aku bukan Bunglon,

Karena Aksaraku,,,dalam aksara,
anak cucu cicit sepotong kalimat
kadang satu bermakna dua,
kadang dua berarti satu,,,
:

Cukup eja saja,
penggalan penggalan akasaranya
biarkan kalimat memaknai diri
tentang Hijau, entah Kuning pun Biru
ataupun kombinasi Hitam dan Putih
hingga Abu-Abu

Karena aksaraku,,,adalah aksaraku
yang aku pungut
dari jiwa dari hati

Aku telah akrab dengan aksaraku
seperti akrabnya degup jantung
dan nafasku

Pun kadang mungkin tanpa makna
bagimu, baginya dan bagi mereka
aku hanya
pemintal kalimat dari benang-benang aksara

Biarkan,
biarkan saja aksaramu berhamburan
lalu kita bersama kumpulkan
kita pintal susun menjadi kata
terangkum sebuah kalimat
kita simpulkan makna didalamnya
dan,
semoga tereja
dalam rahasia,,,,,ada rahasia menutupinya

Cukup kita eja
dalam tiga kita adalah satu

Inilah aku dengan segala aksaraku
entah bagimu, entah baginya
pun entah bagi mereka

Aku hanya merangkainya
tentang hati tentang jiwa
dalam rindu dalam cinta
aku dan aksara kita.-

*      *       *

Jakarta, 25 November 2013

Minggu, 24 November 2013

Aku Disuatu Ketika - oleh : Budi Riyanto

Aku Disuatu Ketika
oleh : Budi Riyanto

Ujung jemari kakiku basah
telusuri pasir pantai ini
ketika siang merebah senja
teriak angin mencumbu pucuk-pucuk nyiur
kepak camar terbang rendah sepanjang pantai
ombak menepi menyapa pasir pantai
surya merebah seakan lelah pada langit barat

Aku menyusuri pantai itu
andai diantara langkah kakiku
ada langkahmu disampingku
senja terasa kian indah

Langkah kecil kepiting pantai
merangkak pelan menuju laut
bermain ombak yang jinak

Aku disuatu ketika

Melangkah beriringan
menyusuri pasir pantai yang selalu basah
ketika jilatan riak gelombang menyapa ramah
aku tanggalkan segala resah
andai,,,,
ada bahumu topang segala gelisah lelahku

Nyiur dipantai masih melambai
dan senjapun kian merebah

Aku disuatu ketika
menggambarmu dipasir pantai,,,,
senja ini,-

*      *      *

Jakarta, 24 November 2013.-

KEMBALIKAN PADAKU - oleh : Budi Riyanto

KEMBALIKAN PADAKU
oleh : Budi Riyanto

Kumohon,
kembalikan padaku
segenap rasa yang telah tertanam dalam hatiku
hingga aku tak bisa lagi mengelak
tentang rinduku padamu
hingga hanya sesakkan nafasku
ketika rinduku padamu selalu mengganggu

Kumohon,
kembalikan padaku
segala rasa yang ada padamu
hingga aku tak tersiksa rasa
sebuah rasa yang selalu datang padaku
ketika sepi
ketika hening
ketika sunyi

Rasa rindu itu datang
menyelinap diantara sepiku yang senyap

Kembalikan padaku
rasaku yang dulu
seperti kau datang padaku
mengantar rindumu padaku

*      *     *

Jakarta, 24 November 2013.-

BUKAN KARENA JARAK - oleh : Budi Riyanto

BUKAN KARENA JARAK
oleh : Budi Riyanto

Inilah kita,
antara kau dan aku
pada pelataran senja yang sama
hanya tempat yang membedakannya
adamu jauh
dari rengkuh pelukku
namun adamu adalah selalu setia
mengisi sepinya hatiku

Bukan karena jarak
hati kita akan berjarak
tapi karena jarak semakin kita seakan berdekatan
adamu selalu ada
dan senantiasa ada
pada setiap helaan nafasku kala berdoa
semoga kelak adamu
dalam rengkuh pelukku
selamanya

Bukan karena jarak
tapi kita masih berada pada senja yang sama
karena rindu kita berdampingan
walau raga berjauhan

Percayalah,
setiaku hanyalah untukmu

*     *      *

Jakarta, 24 November 2013.-

Kamis, 31 Oktober 2013

INILAH AKU oleh : Budi Riyanto

INILAH AKU
:

Seperti malam,
yang pasti datang dengan gelapnya
seperti hujan
yang tiba dengan curahan airnya
seperti itulah adaku
untuk tak kau lagi pertanyakan
tentang cintaku padamu
walau tanpa pernah kuucap setiap saat
harusnya kau pahamkan itu
karena inilah aku

Seperti malam
yang selalu datang dengan senyapnya
seperti hujan
yang selalu datang dengan dinginnya
seperti itulah adaku
tentang rinduku padamu
walau tak pernah kuucap setiap waktu
harusnya kau mengerti akan itu
karena inilah aku

Seperti malam senyap, dalam dinginnya hujan
seperti itulah cinta dan rindu aku rasakan
itu padamu,,,,
selalu dan selamanya
tentu,,,,,,

* * *

31 Oktober 2013

Sabtu, 12 Oktober 2013

TERPERANGKAP MALAM - by : Budi Riyanto

TERPERANGKAP MALAM
oleh : Budi Riyanto

Sepi,,,
hening bersetubuh dengan sunyi
terlahir dari rahim malam
kesenyapan yang abadi
detak-detik jam dinding mengusik hening
lagukan detak jantung berirama murung

Jangan kau teluh aku dengan kangenmu

Nanar mataku nyalang
bukan tatapan liar binatang jalang
rabun mataku membaca rindumu
berubah teluh mengisi otakku

Kangenku tak pernah kuungkap

Biar sendiri aku mendekap
dalam lirih pelannya ratap
diamku adalah sebuah kesalahan bersikap

Jangan kau teluh aku dengan kangenmu

Sedang kangenku tak pernah ada kau anggap
ketika tak pernah dari mulutku tersapa
segunung kangenku tak pernah terkata
aku, menulisnya dan kau lupa memaknainya

*      *      *

Jakarta, 12 Oktober 20113

Minggu, 29 September 2013

AKU MENUNGGUMU - by : Budi Riyanto

AKU MENUNGGUMU
oleh : Budi Riyanto

Di tepian bengawan
diantara bebatuan putih sedikit kusam menghampar
senja menepi
semburat jingga di ujung pucuk daun Akasia
mematung sunyi
menggambar diri, adalah dirimu yang aku tunggu
hingga sesenja ini
wartamu, adalah kabar hambar yang tersiar
terbang mengawang, terbawa kepakan camar
lenyap,
menyelinap di rumpun hijaunya pepohonan
aku masih dalam penantian panjang

Senja,
sebentar lagi menghilang
jingga mulai meremang,
angin malam kegelapan membisikkan keheningan
asaku tuk sua sia-sia

Senja telah hilang dari tepian Bengawan
malam telah merampasmu dari ingatanku
bersamaan menghilangnya bayangmu
di telan kegelapan
termangu,
diam dalam bisu

Rinduku terbawa riak Bengawan,-


*     *      *

29 September 2013,-

TUMBILA - by : Budi Riyanto

TUMBILA
oleh : Budi Riyanto

Menyesap legam darah tersesap
jiwa menghitam terkubur kesumat
murka merajam buih gelegak dendam
amuk murka angkara sesat

Meringkuk

Diam, mati enggan, hidup menyakitkan
menyesap pekat darah terhisap
disela-sela tulang belikat
amarah sesat mengumbar laknat
koar angkara membarakan samudra
dahana berhembus dalam segala aroma

Menyesakkan

Menyesap pekat darah tak lagi merah
nanah telah merubah
anyir,,,,,,,,,,
amuk murka ini, adalah kumpulan angkara
yang membakar rimba
membuncah laksana petir tanpa awan

Sekarat,,,,,,,,,,,,

Ringkik rengek pada dera derita
hilangnya welas asih
tinggal paparan panjang, petualangan kemurkaan
mati,,,,,
tertikam tajamnya pedang  kesenjangan,-

*   *   *

Jakarta, 29 September 2013

KUNTUM ITU - by : Budi Riyanto

KUNTUM ITU
oleh : Budi Riyanto

Kuntum itu
kuncup bukan, mekarpun belum
dimana entah tersimpan wajah
aku berharap ada
masih ada tersisa diantara tiada

Terpetik sesaat
sebelum ajal tiba,
padaku sebagai pemiliknya
aku masih saja
berharap akan adanya yang tiada
dimana entah tersimpan wajah

Kuntum itu
kuncup bukan, mekarpun belum
semerbak harum seakan tercium
setiaku
menunggumu, sebelum kering layuku
seperti ajal, masih setia menungguku
di ujung sebuah kepastian

Kuntum itu
kapan akan datang padaku
sedangkan telah tercium semerbak harummu

Aku masih menunggu
sedangkan waktu begitu cepat berlalu
lalu kapan tiba pastimu,,,,-

*      *      *

Jakarta, 29 September 2013

Kamis, 12 September 2013

SEANDAINYA - by : Budi Riyanto

SEANDAINYA
oleh : Budi Riyanto

Seandainya,,,,,
rindu ini berwarna,
mungkin lebih indah dari warna pelangi
seandainya,,,,,,
rindu ini beraroma,
mungkin lebih wangi dari aroma kembang setaman
sungguh,,,,

Seandainya aku tak berandai-andai
ketika aku tersadar dalam kesungguhan rasa
bahwa rinduku nyata
tanpa berpeluk
aku hangat terasa terdekap
tanpa melukis
aku mewarnai rindu ini dengan segala warna
hingga indah tertangkap mata
tanpa tercium
aku mencium harumnya rasamu
tanpa berpeluk
aku merasa hangat terdekap

Seandainya ini adalah nyata
aku inginkan rindumu
mewarnai langit setaman bunga
dengan segala warni warna
dan,,,,
kita sebangku didalamnya
saling mendekap dan berpeluk
menghabiskan senja
,,,,,,,,bersama,-


*      *      *

Jakarta, 12 Sepetember 2013,-

TEMBANG JIWA sajak yang terlupa - by : Budi Riyanto

TEMBANG JIWA sajak yang terlupa
oleh : Budi Riyanto

Dalam jiwaku
terangkum terangkai rindu
dalam setiap saat setiap waktu
padamu rinduku selalu tertuju

Entahlah,,,,,
aku tak paham memaknai rinduku
yang terkadang samar terkadang liar
adalah rinduku,,,,kamu
dalam puisiku,,,,,
dalam penggalan sajak-sajak yang terlupa

Masih saja rindu
tetap ada selalu,,,,,menghampiriku
ketika senja datang
ketika temaram jingga meremang
cepatlah padaku datang
habiskan rindumu juga rinduku
menuju malam kita

Liarku menjinak seketika
sesaat pelukmu hilangkan penatnya jiwa,,,,,
aku telah puisikan rinduku
dalam sajak-sajak TEMBANG JIWA

Seperti rindumu,,,,rinduku padamu
adalah sama seperti yang kau rasa
dari senja tadi
hingga malam nanti,,,,,,
sempatkan sesaat,,,,mimpimu tentangku,,,,
akukan mimpikanmu,,,,tanpa lelap,-

* * *

10-09-2013,

Jika Kau, Aku - by : Budi Riyanto

Jika Kau, Aku
oleh : Budi Riyanto

Rasakan siksa rindu yang kurasa
,,,seperti apa yang kurasa
hingga kuras habis air mata
selaksa kemarau yang berkepanjangan
hingga embunpun tiada mau singgah sesaat
sekedar sejukkan kerontang rindu yang meradang

Pagi hilang,,,
siang terjelang,,,,,,
hingga senja kembali datang
jika kau, aku
rasakanlah siksa rinduku
yang selalu kuras air mata
yang paksa kuruskan raga

Jika kau, aku
harusnya kau bisa rasakan juga rasaku,-

* * *

Jakarta, 10 September 2013

KITA DALAM KETIKA - by : Budi Riyanto



KITA DALAM KETIKA
oleh : Budi Riyanto

Kita dalam ketika
terjebak dalam lingkaran masa
senja,,,,
mengurung kita, dalam sua yang begitu nyata
dalam satu ikatan rasa yang seadanya
hadirmu adalah sesaat yang memberi makna

Kita dalam ketika
merajut satu rasa yang ada tiba-tiba
rengkuhlah rengkuh saja adaku
buaikan aku dalam pelukmu
saling mendekap kita dalam ketika
saat adamu adalah nyata
satukan rasa kita
rengkuhlah rengkuh saja adaku

Kita dalam ketika
adamu adalah sesaat yang memberikan makna
rasa telah mengantarmu
padaku
dalam satu dekapan yang tak lagi semu
namun hanya sisakan rindu
hingga menumpuk pada sebuah kata "jemu"
bagimu

Kita dalam ketika
adalah masa yang mengurung pada sebuah senja
yang hampir menuju malam
dan kita dalam ketika
terjebak dalam senja jingga
yang berkepenjangan nyatanya,-

*    *   *

Jakarta, 12 September 2013,-

Kamis, 29 Agustus 2013

Menunggu Sang Ternanti - by : Budi Riyanto

Menunggu Sang Ternanti
oleh  :  Budi Riyanto

Entah berapa kali senja sudah
Kita lewati tanpa lelah,,,,
Lalu kita menunggu malam
Untuk sebuah penantian

Sebuah pagi dengan tangis kecil
kebahagiaan yang lama kita nantikan
Setelah belasan tahun

Entah berapa kali senja sudah
Dalam tiap berganti musim
Dari musim kering hingga musim basah
Kita masih menanti senja berganti malam
Tanpa lelah

Hingga menjemput pagi
Disambut tangisan riang
Seorang bayi,,,,

Kita menunggu disenja ini
Menunggu sang ternanti,-

*    *    *

Catatan sepotong senja.-
28 Agustus 2013.-

Senja Ini Rinduku - by : Budi Riyanto

Senja Ini Rinduku
oleh : Budi Riyanto

Redup temaram surya meredup
nafas hela harum rindu terhirup
adalah cahayamu yang sembunyi
dibalik bukit itu
disela-sela pucuk-pucuk akasia
kekuning keemasan
tersapu siraman senja

aku rindu,,,,bisikmu pada ujubg jingga
langit senja,,,,

pun aku,,,
rasakan hal yang sama
merindumu selalu, ketika senja temaram
turun menuju malam

aku rindu,,,,,bisikmu pada ujung daun
Akasia,,,,,

pun aku juga sama,,,,
simpan saja rindumu,
lalu sematkan dengan indah dibilik hatimu
agar senantiasa harum
tercium rindu-rindu ini,,,,,

pun aku juga rasakan sama,,,_

*    *   *

| Jakarta, 05 Agustus 2013

RINDU RANDU - by : Budi Riyanto

RINDU RANDU
oleh : Budi Riyanto

Saat seperti ini
Ketika panas meranggas
Menatap garang, tanpa belas kasihan
Tapi aku rindu seperti ini
Ketika kembang Randu bermekaran
sebarkan aroma khas di hidungku
diantara debu-debu kapur dan guguran kembang randu

Aku rindu Randu

Saat siang yang menyengat
terhapus aroma kembang randu
dan butiran debu batu kapur
serta guguran daun Akasia
Tepian Bengawan
Ada rindu tersampaikan

Aku rindu Randu
dalam kemarau kali ini
Akan aroma kembang Randu
akan aroma panas tanah kapur
akan berserekannya daun Akasia

Sambil menunggu senja tiba
Aku rindu Randu,-


*      *       *

28 Agustus 2013,-

Candu - by : Budi Riyanto

Candu
oleh : Budi Riyanto

Aku menyandu rindu padamu
seakan tiada lagi obat bagiku
seperti mati suri adaku
ketika senantiasa terbius rindu akanmu

Duh,
Kekasih hati yang terhalang
adakah kau rasa rinduku kian meradang
ketika senja datang menjelang

Aku sepi
Tertikam rinduku padamu
yang seakan tak pernah kau mau tahu
Bahwa rinduku kian menggebu

Hening
Aku terdiam disudut senja
Sendirian,-


*     *     *

26 Agustus 2013

Ajari Aku Tobat - by : Budi Riyanto

Ajari Aku Tobat
oleh : Budi Riyanto

Aku, ketika itu
terjun bebas, sebebas-bebasnya terjun
tanpa batas,
terhempas pada kedalaman jurang
yang begitu pekat dalam kegelapan,
aku tak lagi kenal norma etika dan segalanya
karena aku menganggap diriku,,,bebas,-

Bebas yang sebebas bebasnya bebas,,,
dalam kubangan jurang curam yang maha luas,,,,

Lalu aku tersadar,
bahwa langkahku kian nyasar,
bahkan kesasar dalam arah yang jelas-jelas tanpa tujuan,
aku mencoba keluar dari curamnya jurang keterpurukan
yang bebas tanpa batas,
yang tak ada lagi norma dan etika,
aku kembali keluar dari jurang itu,
aku melangkah pelan walau tertatih,
akan luka tersisa yang masih perih.

Aku mohon padamu, jangan ajak kembali aku.
Bersetubuh dengan segala kalimat maksiat,
aku mohonkan padamu ajari aku bertobat,
aku sudah penat hidup dalam dunia pekat,
hidup dalam kubangan maksiat,
aku sungguh mohonkan padamu ajari aku bertobat
jangan genggam tanganku
dan menggandengnya kembali kedalam jurang kepekatan.

Aku sudah penat
dengan dunia kegelapan yang kian pekat
dalam selimut maksiat,
Tolonglah,
cukup ajarkan aku bertobat
bukan untuk kenikmatan sesaat yang sesat,

Hidup tak akan ada guna lagi,
seandainya hanya berkubang dengan memperkaya dosa diri,
sungguh aku mohonkan padamu ajari saja aku bertobat,
aku sudah penat dengan hidup yang sesat,
dan semakin saja sesat dan pekat,-

*       *      *

26 Agustus 2013.-

Seperti Yang Kau Pinta

Seperti Yang Kau Pinta
oleh : Budi Riyanto

Ketika itu
Kau tanya tentang apa penawar,
yang bisa hilangkan bisa rindumu
Yang telah merasuk pada nadi rasamu
Yang begitu menyiksa setiap hari-harimu

Taklah sulit kurasa
dan aku yakin kau akan bisa

Seperti yang kau pinta
Tumbuh suburkan bencimu padaku
Niscaya formula itu akan manjur bagimu

Tapi aku tak akan menjamin, sayang,,,
yang aku takutkan akan menjadi bumerang bagimu
Lalu rasa rindumu kian berkarat dinadimu
hingga tak mampu kau bangkitkan rasa bencimu
Padaku

Seperti yang kau ungkap, sayang
Bahwa rindumu selalu ada untukku
Pada sebuah titik, tanpa koma
Untuk selalu dan selamanya

Maaf,,,
Aku telah bangkitkan rindumu selalu
Ketika kau terjaga disetiap waktu,-


*     *     *
| Jakarta, 26 Agustus 2013,-

Proyeksi Satu Tubuh - kolaborasi : Budi Riyanto dan "J"

Proyeksi Satu Tubuh
kolaborasi : Budi Riyanto dan "J"

Perempuan tanpa lelaki
Berjalan sendirian
Melangkah pasti tinggalkan kenangan
Menapak jalan yang begitu panjang
Tentang cerita yang kemarin

:
Dengan lumpur disepatu
Menuju kepada cerita untuk lusa

Perempuan sendirian
Berjalan tanpa lelaki
Yang entah kemana telah pergi
Tanpa pernah tinggalkan janji
Sepotongpun

:
Dengan sepatu dilumpur
Perempuan itu masih saja berjalan
dan bertahan
Bahwa pwencarian belum berakhir

Hati merupakan waktu
Tanpa dentang satu-satu
Karena irama hidup adalah sama adanya
Dari detak detik
Menuju pada menit yang berakhir pada jam
Lalu terhitung hari, minggu, bulan, dan tahun

Perempuan tanpa waktu
Berjalan dengan hati
Pada seorang lelaki
Yang telah lama memberi hati
Walau tanpa pernah tanggalkan janji
Untuk ditepati

Aku terus berjalan
Sepanjang malam
Dengan lelaki
Hanya dalam bentuk bayangan
Yang selalu menemani sepanjang jalan
Sepanjang hari
Sepanjang masa.-

*      *     *

23 Agustus 2013

Siang Ini - by : Budi Riyanto


Siang Ini
oleh : Budi Riyanto

Garang mentari memanggang
didihkan otakku yang kian bebal
:
hanya hadirkan denyut nadi yang kian tak berirama
puncakkan pucuk emosi
pada ubun-ubun yang beruban
panas,,,,,,
meranggas,,,,,,,
seperti pepohonan tanpa tunas

Diamlah diam wahai sang emosi
redakan sesal resah dihati
mungkin senja nanti hadirkan mendung
lalu rinaikan rintik hujan
mendinginkan hati
sambil menunggu malam tiba
menanti rembulan yang kepayahan

Garang,,,,
kian memanas dihari siang
mentari tepat bertengger diubun-ubun
mencoba menghitamkan uban

:
Aku masih disini
seperti kemarin-kemarin
saat pertama kali kau kenali

* * *

| Dibawah langit Kemayoran, 22-08-2013,-

Aku Ingin - by : Budi Riyanto



Aku Ingin
oleh : Budi Riyanto

Berteduh dari panas siang ini
disela - sela tatap teduh matamu
yang selalu simpan damai
damainya kedamaian kasih sayang nan tulus
aku ingin
dan sungguh inginkan itu

Berlindung dalam teduhnya damaimu
dari panasnya hidup yang kian meranggas

Aku ingin
selalu dan selamanya
dalam dekap hangatnya hatimu
ketika dinginnya hidup menusuk jiwaku
aku ingin
selalu dan selamanya
berteduh dalam damainya hatimu
ketika panasnya kehidupan membakar jiwaku

Aku ingin
jiwamu selalu ada untuk jiwaku
ketika kita memang tercipta
menjadi satu jiwa yang sehati

* * *

23 Agustus 2013

Ilustrasi : Diambil dari Internet

Sepertinya - by : Budi Riyanto


Sepertinya
oleh : Budi Riyanto

Sepertinya
rasamu adalah sama
seperti rasaku
ketika kau ucap rindu
begitu pula rasaku

Sepertinya
rasamu adalah serasa rasaku
ketika kau ucap cinta
akupun rasakan hal yang sama

Sepertinya
rasaku dan rasamu
adalah serasi serasa

Ketika kau rindu aku
saat itu akupun rasakan rindu yang sama
ketika kau ucapkan cinta
begitu pula kuucapkan kata

Sepertinya
serasa serasi rasa kita
:
Sepertinya
hanya seperti sebuah rasa

* * *


18 Agustus 2013

Ilustrasi : Diambil dari Internet

Aku Masih Beharap - by : Budi Riyanto



Aku Masih Berharap
oleh : Budi Riyanto

Walau air mata menganak ombak
aku masih berharap
walau,,,,nafas hanya tersisa
dalam penggalan-pangelan tarikan
aku juga masih berharap

Membawa gunung yang beranak pinak
dan mengaraknya

Aku tak peduli,,,
seberapa hari hidup masih tersisa lagi
walau kering tenggorokan mengucap doa
walau ombak air mata sering mengiringnya
aku masih berharap

Membawa gunung yang masih berkembang biak

Aku tak peduli
selagi nafas masih mengiringi
harapanku, tak akan pernah mati
walau air mata menganak ombak
walau gunung menganak pinak

Aku masih berharap

* * *

Jakarta, 17 Agustus 2013
- dibawah langit Kemayoran-

Ilustrasi : Diambil dari Internet

Selasa, 06 Agustus 2013

BIARLAH - by : Budi Riyanto


BIARLAH
oleh : Budi Riyanto

Pengkhianatanmu aku nikmati
dengan leleran luka di hati
ketika segala janji telah engkau ingkari
semudah kau mengucap semudah kau mengingkari
segala janji yang telah terpatri

Biarlah,,,,
aku nikmati puisi sakit hati
ketika kau melangkah mencari pengganti
menuju pelaminan yang suci
kau tinggal dan lupakan aku,,,,sendiri
mengenangkan janji-janji yang kau ingkari

Biarlah,,,
aku nikmati pengkhinatanmu
ketika kau melangkah dengan penggantiku
dan,,,
adaku hanya kau anggap debu
yang terbang diantara angin gersang
panas yang meranggas,,,,

Biarlah,,,
aku relakan dudukmu dipelaminan
tanpa aku disampingmu
saat aku telah tergantikan,-

*   *   *

| 06 Agustus 2013,-

Ilustrasi : Diambil dari Internet

Setelah Kepergianmu - by : Budi Riyanto


Setelah Kepergianmu
oleh : Budi Riyanto

Setelah kepergianmu,,,
setelah beberapa waktu yang lalu
pergimu tinggalkanku untuk selamanya
menghadap sang Ilahi,,,,
sepi hidupku
lengang jiwaku
sejatiku hilang terbawa olehmu

seakan hidup tanpa makna lagi
hanya bulir - bulir air mata yang kerap mengalir
saat mengenang adamu
saat mengingat segalamu
ketika segalamu adalah segalanya bagiku
juga bagi kami

sayang,,,
tiadamu tak tergantikan,,,,

sayang,,,,
ketika pucuk-pucuk malam tertunduk pada senyap
aku hanya mampu panjatkan doa dalam sekejap
damailah adamu
damailah dalam indah surga-Nya

sayang,,,
adamu dalam sisi hatiku
tak seorangpun akan mampu menggantikanmu
bayangmu senantiasa ada disisiku
dalam hidupku
di setiap hembusan nafasku
adalah adamu melintas membayang setiap langkahku


*    *     *

| 06 Agustus 2013

Ilustrasi : Diambil dari Internet

Senin, 05 Agustus 2013

Aku Kangen - by : Budi Riyanto

Aku Kangen
Oleh : Budi Riyanto

Sungguh
kangennya kangen
yang maha kangen
padamu

lalu adakah rasa itu padamu
terbersit walau sesaat
terasa walau sesaat
kangen akanku

sungguh
kangenku
hingga tak terukur lagi
dan
hingga
menjelang
mati
rasa,,,,

*     *      *


| Jakarta, 05 Agustus 2013,-

Jumat, 02 Agustus 2013

Dan Aku Menemukanmu - by : Budi Riyanto


Dan Aku Menemukanmu
Oleh : Budi Riyanto

Dan,
aku menemukanmu
ketika kau pun menemukanku
saat masa begitu lama menelan kita
pada sebuah kisah dalam masing-masing kita jalani

aku menjalani hidupku
dan
kaupun menjalani kehidupanmu
kita terpisah
dalam hidup, masing-masing kehidupan kita
waktu berlalu
dan terus berlalu
seperti berlalunya kisah kasih kita dahulu
kau tempuh jalanmu
aku tempuh jalanku
jauh kita, dalam kehidupan kita masing-masing

Dan,
aku menemukanmu
seperti kau menemukanku
setelah berlembar-lembar kalender
tersimpan sebagai lipatan, tahun yang berganti

Namun,
rasa ini, adalah kata hati yang sama
seperti dulu masa-masa kita bersama
semasih kita dalam sejalan yang beriringan
lalu,
kini,
mampukan kita menyatu
dalam rasa yang sama seperti dulu
sedang kita,
kini adalah masing-masing yang telah beda

Dan,
aku menemukanmu
ketika kau pun menemukanku
dalam rasa yang sama
seperti,
ketika kita menjalin kisah dulu,
lalu,,
mungkinkah kita bersatu
menjalin kisah kasih baru,,,,,?

*    *    *

| 02 Agustus 2013,-

Kekasih Halalku - by : Kanaya Mahameru feat Budi Riyanto


Kekasih Halalku
Oleh : Kanaya Mahameru dan Budi Riyanto

Tanpa kata-kata
aku tau kamu mengasihiku
karena kurasakan dari niat tulus dan khitbahmu
untuk menghalalkan rasa itu
tanpa kamu ucap
aku tau kamu merindukanku
karena kulihat dari kesungguhan tekadmu
mendapatkan mahar dari hasil jerih payah
dan tetesan keringatmu
tanpa untaian puisi
aku tau kamu menyayangiku
karena kudengar ada namaku dalam tiap doamu
semata - mata mengharap keridhoan Allah
tanpa kamu bisikkan
aku tau kamu mencintaiku
karena hatiku bergetar saat disampingmu

wahai kekasih halalku
sungguh aku mencintaimu
harapku dengan pernikahan yang barokah ini
semakin hari kamu semakin sayang
ketika memandangku
sehingga aku merasakan getaran cinta
yang semakin mendalam
kala memandangi wajahmu
duhai kekasih halalku saat cinta ini menjadi halal
kuharap akulah yang tercantik dalam hatimu
ya ...
biarlah hanya aku yang tercantik dalam hatimu
tercantik tidak hanya untuk saat ini
ketika wajahku berselimut bedak
tetapi juga tercantik untuk nanti
ketika wajahku telah berselimut kerut
karena termakan oleh senja ...

dan kaupun telah mengerti akan segala adaku
segala rasa yang pernah ada
dan akan selalu ada tercurah
padamu,,,dan selalu padamu
tanpa perlu kuungkap segala kata
tak perlu kuurai segala kata indah merayu
ungkap kataku taklah seindah
rapi indahnya kata pujangga
yang selalu kasmaran setiap saatnya
tulus rasaku
tulus cintaku,,,,padamu duhai kekasih halalku
kekasih jiwaku,
semoga rasa kita adalah selalu untuk selamanya
sepanjang nafas kita terhembus
beriring seiring sejalan
melangkah kita selalu berdampingan

kekasih halalku, jadikanlah aku juga kekasih halalmu
untuk selalu dan selamanya
bahwa kita adalah, dua hati dalam satu jiwa,,,,

wahai kekasih halalku,
walau tak seindah kata pujangga
mengungkap cinta
namun rasaku melebihi segala aksara untaian pujangga,,,,,


*     *      *


| 02 Agustus 2013,-

Minggu, 21 Juli 2013

BISA SAJA AKU - by : Budi Riyanto

BISA SAJA AKU
Oleh : Budi Riyanto

Untuk memupuk amarah
lalu menumbuhkan dendam kesumat
hingga perpanjang perselisihan
tanpa kesudahan
hanya ada saling curiga
hanya ada saling sengketa

Bisa saja aku berlaku begitu

Namun aku masih punya lebih rasa cinta
masih punya lebih rasa sayang
guna damai dan redakan emosiku
guna surut dan diamkan amarahku
karena damai lebih indah
daripada resah memendam amarah

Lebih baik aku berlaku begitu

Diam,,
tanpa harus luapkan segala sangka sengketa
damai,,,,lebih indah daripada tikai

Berlalulah
andai hendak berlalu, dengan membawa amarahmu
biar diam aku dalam damaiku
aku lelah terkurung amarah sudah,-


*      *      *

| Jakarta, 21 Juli 2013,-

Jumat, 19 Juli 2013

PLAK - by : Budi Riyanto

PLAK
Oleh : Budi Riyanto

Tamparan itu
bangunkan ambisiku
sadarkan dari dosa
bahwa kelam butuh cahaya
bahwa cahaya jangan lagi dipadamkan

Plak,,,,,,,,,,,!!!!!!!!
tamparan itu
pudar redakan nafsuku
hentikan langkah dosaku
gelap bukan lagi jalanku
kelam bukan lagi langkahku
cahaya masih ada terpegang tangan
lentera belum padam
namun jangan kau matikan

Aku butuh cahaya
walau hanya sekedar,-


*     *      *

| Jakarta, 19 Juli 2013,-

Kamis, 18 Juli 2013

Jangan Cemari Malammu - by : Budi Riyanto

Jangan Cemari Malammu
Oleh : Budi Riyanto

Jangan cemari malammu
dengan segala sangka tanpa jeda
hingga picu sengketa tanpa nyata
rebahkanlah lelahmu
rebahkanlah sangkamu dalam dekap malammu

Biarkanlah sakralnya malammu
berlayar dilangit malammu
melarung dilangit cerah
melarung dalam senyapnya malam
bukan malam yang tercemar

Jangan cemari sakral malammu
biarkan saja,,,
biarkan berlalu sakral malammu
tanpa segala beban sangka sengketa
biarkan indah malammu
malam sakral ini
malam milikmu
tanpa sangka,,,bangunkan sengketa

Jangan cemari sakralnya malammu,_


*     *     *

| Jakarta, 18 Juli 2013,-

Selasa, 18 Juni 2013

AKU WAKILKAN - by : Budi Riyanto

AKU WAKILKAN
oleh : Budi Riyanto

Bukan aku tak mampu mengucap
barang sepatah katapun
guna legakan gundahmu
juga resah yang selalu selimuti sepimu
hingga selalu usik lelapnya malammu
bukan itu

aku tak pandai bercakap
hingga teduhkan hatimu
yang selalu menyimpan kedamaian hidup
maafkan aku,,,,

aku wakilkan kataku
bersama penaku yang taklah tajam
hanya mampu mengeja ukir kata tanpa makna

aku wakilkan rasa
lewat pena yang taklah tajam
semoga engkau bisa memaknainya
segala rasa yang telah tertoreh
dalam aksara terbata-bata

lewat pena
aku wakilkan rasa,-

*    *    *

| Jakarta, 18 Juni 2013

JANGAN TATAP MATAKU - by : Budi Riyanto

JANGAN TATAP MATAKU
oleh : Budi Riyanto

Jangan pernah tatap mataku
dulu pernah aku bilang
entah berapa kali aku ulang

jangan pernah selami dalamnya mataku
yang didalamnya telah aku simpan
selaksa kesedihan yang tak berkesudahan

jangan tatap mataku
yang hanya menyimpan segala belas kasihan
aku takutkan itu
aku takut ketika kau tatap mataku
akan timbul dalam hatimu
rasa belas kasihan yang berkepanjangan
lalu timbul rasa kasih rasa sayang

jangan tatap mataku
aku takutkan sebilah pedang disebalik mataku
akan menyayat merahnya hatimu
dan terluka
lalu buraikan air matamu berderaian
seiring rintik gerimis perlahan membadai

Jangan tatap mataku
aku tak kuasa menyakitimu,,,,
,,,,,,,,,,lagi,,,,,

*    *    *

| Jakarta, 18 Juni 2013
( setahun TEMBANG JIWA )

Jumat, 14 Juni 2013

LARUNG RASA - by : Budi Riyanto

LARUNG RASA
oleh : Budi Riyanto

Aku larungkan rasa
terbawa dalam alunan ombak
bergelombang seirama dendangan jiwa
mengguman dalam tembang
sumbang tembangku tak berirama
namun seirama kala kita dendangkan bersama
sumbangku tertutup merdu lagumu

Aku larungkan rasa
bersama rasamu mengarungi samudera rasa
pada dermaga yang sama kita labuhkannya
di ujung senja
di bawah langit yang sama
menunggu malam
yang kadang bersama rembulan
yang kadang berteman gemintang
yang kadang pekat awan membentang
inilah hidup
inilah kenyataan
pada bumi
pada laut
pada langit
yang sama kita duduk, bediri, berjalan  dan kadang diam dalam tidur

Aku larungkan rasa
rasa yang sama dengan rasamu,-

*   *   *

Jakarta, 14 Juni 2013.-

Sabtu, 08 Juni 2013

Mengais Harap Sepanjang Titian Senja - by : Budi Riyanto


Mengais Harap Sepanjang Titian Senja
oleh : Budi Riyanto

Matahari,,,telah merayap pelan
menepi di barat menuju peraduan
senja temaram jingga membentang
gambaran hidupku
yang merangkak pelan di bawah kaki senja
sesenja usiaku menuju uzur
aku masih meniti titian senja ini
demi harapan-harapan,,,,,pasti
sepasti senja selalu menuju malam
sepasti hidup selalu menuju mati

aku masih mengais harap
sepanjang titian senja membentang
bersamamu,,,,
dengan genggaman lembutnya tanganmu
temaniku mengais harap
dalam titian senja jinggaku
jangan pupuskan harapan
jangan lenyapkan impian
mari kita bergandeng tangan
dalam langkah kebersamaan
mewujudkan harap dan mimpi,,,,,kita
menjadi satu kenyataan,,,,,,pasti

mengais harap sepanjang titian senja
berjalan beriringan kita wujudkan harap
ketika adamu adalah adaku juga
ketika itu adalah adaku dalam adamu pula

mengais harap sepanjang titian senja
selalu dan selamanya,,,,


*     *      *


| Jakarta, 08 Juni 2013,-
_budiri_

Lelaki Itu - by : Budi Riyanto

Lelaki Itu
oleh : Budi Riyanto

Belum sempat aku berjabat tangan
memperkenalkan diriku
sebagai laki-laki

Lelaki itu,
yang aku tahu dari banyak ceritamu
tentang kehebatannya
di "ladang" dan di "ranjang"
tahuku, dari mulut dan tubuhmu yang bercerita

Lelaki itu,
adalah lelakinya beberapa tahun yang lalu
dengan seorang anak kecil
dan jabang bayi dikandungan perempuannya
,,,saat itu,
telah kau dekap dalam pelukmu
dan kini adalah lelakimu

Lelaki itu,
adalah lelakimu,
setelah meninggalkan dua anak dan seorang perempuannya
demi inginkan dekap hangat peluk
nafsumu

Lelaki itu,
aku belum sempat berkenalan
sebagai sesama laki-laki,

* * *
Jakarta, 07 Juni 2013

Minggu, 12 Mei 2013

Padamu - by : Budi Riyanto

pesanku
oleh : Budi Riyanto

sebelum berangkatku
yang hanya berjarak dan berbatas waktu
sungging simpulkan senyummu mengantarku
karena takkan lama jauhku darimu
takkanlah lama pergiku
mungkin hanya akan tertinggal dan tersisa
rasa kangen kita
dan menyiksa

sebelum berangkatku
selipkan senyummu dalam setiap langkahku
hingga temani hari-hariku
ketika adaku dalam jauhmu

sebelum berangkatku
jangan sajikan risau resahmu
dihadapku,,,,,
usah segala resah kau kisah
jauhku hanya sementara waktu
seakan hanya berbatas antara malam dan siang
pun
kita masih ada sua ketika mimpi,,,,ada,,,

sebelum berangkatku,,,,
,,,,tunggulah datangku,,,,
dengan segenap kangenmu,,,,,

*   *   *

| Jakarta, 12 Mei 2013,-

Minggu, 05 Mei 2013

Pada Sebuah Senja - by : Budi Riyanto

Pada Sebuah Senja
oleh : Budi Riyanto


Lalu kenapa aku harus sajikan kebosanan
sedang senja masih antarkan
warna keindahan dalam keemasan

Lalu kenapa harus aku timbulkan kebosanan
hingga buatmu muak
sedangkan senja masih sajikan kedamaian
mungkin jenuhmu telah memuncak
hingga paksa rasamu pada satu titik kebosanan
jemu
jenuh
jengah
satu kemuakkan yang membosankan
satu kebosanan yang memuakkan

Pada sebuah senja hari ini
aku berharap masih ada senja-senja lagi yang indah
karena kita
adalah selalu dan selamanya
tepis bosanmu
gantikan dengan senyummu
kita nikmati senja ini,-


*   *    *

| Jakarta, 05 Mei 2013,-

Maafkan Aku - by : Budi Riyanto

Maafkan Aku
oleh : Budi Riyanto

Ketika langkah kita tiba
pada sebuah persimpangan jalan
pegangan tangan kita kau lepas
langkahmu menuju matahari terbit
aku melangkah
menuju tenggelamnya matahari

langkahmu melangkah membawa sedihmu
langkahku melangkah membawa lukaku
sama-sama kita tersayat luka
pisau kesalah pahaman
telah merobek rasa saling pengertian
diantara kita
benih curiga telah membiak didalam dada kita
berkembang bak jamur dimusim penghujan

tiada terlerai segala tikai
hilanglah damai

langkahmu menjauh
menantang garang matahari
langkahku menepi menuju
menuju redupnya matahari
menanti senja

lambaikan tangan dan tanggalkan senyuman
semoga kita sua pada sebuah malam,-

*    *     *

| Jakarta, 05 Mei 2013,-

SATU SISIKU - by : Budi Riyanto

SATU SISIKU
oleh : Budi Riyanto

Telah aku hapus
satu sisiku,
dan tak akan kembali aku lukis lagi
tentang lukisan kelam kisah usang
biarkan kosong sebagai cermin
ketika langkah hilang arah
aku sudah terlalu lelah
ketika melangkah selalu salah

Telah aku hapus
satu sisiku
ketika tinta rupa tak ada lagi warna
lalu
biarkan berjalan apa adanya
seperti yang seharusnya

Telah aku hapus
satu sisiku
tinggal tertinggal adamu
disisiku, selalu dan selamanya
sejalan beriringan berdampingan
dan
hadapi hidup ini
selalu dengan senyuman,-


*   *   *

| Jakarta, 05 Mei 2013,-

Sabtu, 04 Mei 2013

B e t i n a - by : Budi Riyanto

B e t i n a
oleh : Budi Riyanto

tentang kasih yang kau kisah
adalah sampah
tentang cinta yang sering kau gumam dalam senandung
adalah nafsumu yang terselubung
tentang sayang yang sering kau dendang
adalah tarianmu yang jalang
tentang rindumu yang mendayu rayu
adalah sembilu yang siap menyayat pilu

melengganglah,,,menjamah segala salah
bergumul dalam segala nista dosa
hingga terpuaskan segala kesumat nafsumu
dalam setiap desah nafas yang terengah
nafsumu tiada terbilang sudah

betina itu,
dalam dekap-nya dulu
dalam dekap-mu kini
dalam dekap-ku suatu ketika itu
merangkai sebuah dosa

betina itu,
dalam dekap peluk-mu kini
semoga hentikan petualangan naluri
walau nafsunya tiada pernah terhenti
pada satu titik kata
sebuah puas

tentang kasih
tentang sayang
tentang cinta
tentang rindu
,,,,,hanyalah nafsu,,,,,
tentang segala binalmu,-

*    *    *

| Jakarta, 4 Mei 2013,-

Ijinkan Aku - by : Budi Riyanto

Ijinkan Aku
oleh : Budi Riyanto

Ijinkan aku,,
sebentar,,,cukup sebentar saja
usap belai ujung rambutmu
guna tuntaskan rinduku
yang juga rindumu
aku tahu itu
usah simpan rasamu hingga siksakan ragamu
aku masih ada
dengan lapang dada
guna bersandarnya letih rindumu
pada dadaku

Ijinkan aku,,,
sekejap,,,,cukup sekejap saja
agar lapang didada
akan rasa rindu yang menyiksa

Aku tahu akan itu
akan rindumu yang selalu ada terasa
teruntuk rinduku rindukanmu

Ijinkan aku,,,
rasai rindu ini
hari ini,,,lusa dan selamanya
selalu merinduimu
dan
tetap merinduimu,-

*    *   *

| Jakarta, 4 Mei 2013,-

Sang Pemetik - by: Budi Riyanto

Sang Pemetik
oleh : Budi Riyanto

tebar tabur benih rasa
tumbuh subur dalam jiwa
pupuk puja-puji untaian rasa
semaian subur semakin kian
sang pemetik menunggu panen tiba

jebak jerat lilitan kata
makna selubung arti kabur
buram
sang pemetik menari girang
dengan nanar mata jalang

tebar tabur bujuk merayu
dayu mendayu tipis mengiris
sayatan luka kembang terpetik
lara
sisakan luka
petikan tersia

wahai,,,,,sang pemetik
kapankah tiba jera,-

*  *  *

| Jakarta, 4 Mei 2013,-

Pada Sepotong Senja - by : Budi Riyanto

Pada Sepotong Senja
oleh : Budi Riyanto


Senja telah semakin redup
Mentari sudah pulang keperaduan
,,,malam,,,
sepoi angin senja kabarkan rindumu
yang tertinggal diantara aksaramu
aku menyimpan rindu
serapi aku simpan rinduku
dekatmu adalah jauh bagiku
agar aku rasakan indah rinduku
agar aku leluasa untai rasaku

Senjaku,,,,adalah semakin indah
berteman rindumu,
mengantar malamku,,,,,

Cukup lambaikan senyummu
dalam setiap cakap sambutku
aku dan kamu
adalah satu,
untuk selalu dan selamanya,-


*   *    *

| Jakarta, 3 Mei 2013.-

Kepada Serigala Liar - by : Budi Riyanto

Kepada Serigala Liar :
oleh : Budi Riyanto


Redam,,,,redamlah nafsu keliaranmu
usah asah kembali taringmu
usah juntai julurkan kembali
lidah ludah liur najismu

Biarkan,,,,biarkanlah purnama tetap indah
usah usik malam dengan lengking lolong panjangmu
mengabarkan birahi kemaksiatan

Redamlah,,,,redam birahi jalangmu
usah usik kedamaian malam nan hening
biarkan rembulan bersetubuh dengan malam
biarkan gemintang bercengkarama dengan awan

Wahai,,,,,sang serigala liar
usah asah kembali taringmu
cukup kawal malam dalam damai
tanpa lengking lolong panjangmu
mengusik ketentraman malam
kubur lidah julur liur najismu

Dan,,,
hentikan petualangan jalang,-

* * *

| Jakarta, 3 Mei 2013.-

Kamis, 02 Mei 2013

Aku Menemukanmu - by : Budi Riyanto

Aku Menemukanmu
oleh : Budi Riyanto

Ketika lelah kaki ini melangkah
diantara jalanan berdebu dan berbatu
aku telah menemukanmu
dalam satu sambut senyummu
sejuk indahnya
sebuah kedamaian terlukiskan

Aku telah temukan kedamaian itu
disela-sela dua matamu
yang tergambar lewat senyummu

Ketika hati ini rapuh, ketika raga ingin berlabuh
dan meneduh
adalah adamu yang selalu memapah
setiap langkah
biarkan,,,biarkanlah adaku
selalu dan selamanya
menghabiskan sisa waktu  yang masih ada
bersamamu habiskan senjaku

Biarkan diriku selalu dan selamanya
mencintaimu sepanjang hidupku
hingga tiba ajalku
semoga tiada letih dan sedih hatimu
dalam mendampingi setiap langkahku
tanpamu,
adalah tiada daya adaku,-


*    *     *

| Jakarta, 2 Mei 2013,-

Rabu, 01 Mei 2013

Karena Aku Seorang Buruh - by : Budi Riyanto

otot
dan
keringat
adalah modalku
otakku
hanya sekali waktu
dibutuhkan
karena aku
hanya seorang buruh

demi perut terisi nasi
demi hidup terjalani
karena aku hanya seorang buruh
lelah dan peluh
adalah sajian hari-hari
kesah dan keluh
sepertinya tiada lagi

karena aku
hanya seorang buruh

lalu apa pedulimu
jika aku hanya seorang buruh

dan
itulah adaku

: BURUH


*   *   *

: 1 Mei 2013,-

INI BUKAN LAGI JAMANNYA - by : Budi Riyanto

INI BUKAN LAGI JAMANNYA
Oleh : Budi Riyanto

Lalu mana janjimu,
janji kita yang telah kita ikrarkan bersama
bahwa dirimu ada selalu untukku
sedangkan diriku pasti akan ada selalu bagimu
mungkin,,,,
dimata kedua orang tuamu aku adalah hina
lalu dipersiapkannya jodoh untukmu
sayang,,,,,,
mana ketegaranmu yang dulu
yang selalu seia-sekata memperjuangkan cinta kita
yang selalu kita hadapi hidup
dalam suka dan sedih selalu bersama

aku tiada lelah memperjuangkan cinta ini
lalu kau begitu saja pasrah dan menyerah
pada seseorang pilihan orang tuamu
sebegitu mudahkah engkau menyerah kasih,,,,,,,,,,,,,?
berlalu kau tinggalkan aku dalam kesendirian
mengejar jodoh yang telah terpilihkan,,,,?
mana janji setiamu dulu
mana ikrar kita yang akan selalu menyatu

aku tiada lelah
membangun cinta kita berdua
lalu kau berlalu begitu saja
menyerah dan pasrah
meninggalkanku melangkah
dalam perjuanganku yang tanpa lelah

kasih,,,
segala cinta ini akan selalu ada
padamu
selamanya,-

kasih,,,
ini bukan lagi jamannya
jodoh ditangan orang tua kita.-


*    *    *

Rabu, 24 April 2013

PADAMU - by : Budi Riyanto

Permintaan sahabat Fb :
(untuk seseorang yang istimewa)

PADAMU
by ; Budi Riyanto

Ketika itu
pada sebuah malam
menjelang hari jadimu
seperti biasa tanpa kado dariku
,,,karena kasih sayangku padamu
adalah melebihi harga sebuah kado
yang berbatas,,,,,
sedang kasih sayangku padamu, adalah tanpa batas

malam itu,
kita hanya pandangi langit malam
yang bertabur bintang keremangan
beralas aspal disebuah parkiran
menghitung bintang
dan mengucap doa pengharapan
malam itu,
menjelang hari jadimu

Saat ini,
hari ini, adalah hari jadimu yang kesekian tahun
seperti biasa
tanpa kado yang istimewa
hanyalah sepotong doa
yang tulus adanya
dariku, yang dulu pernah ada dalam hidupmu

dan, aku berharap semoga adamu
sehat selalu, berbahagia selamanya
bersama seseorang yang istimewa
dan itu, bukan aku

Saat ini,
hari ini, adalah hari jadimu
nikmatilah bahagiamu, selamanya,-

*    *    *

| Jakarta, 24 April 2013,-

Rabu, 17 April 2013

Sebuah Rumah Berpintu Satu - oleh : Budi Riyanto

Sebuah Rumah Berpintu Satu
oleh : Budi Riyanto


Mata kuyu layu,
kaki melangkah pelan, lelah
- laki-laki itu menuju ke arah pintu sebuah rumah, yang hanya berpintu satu
  tanpa jendela, tanpa kaca

Dengan dada sebelah kanan, tertancap sebilah pisau
hitam karatan
hati telah terkoyak oleh entah
dan berdarah
satu luka terukir dari sebuah kisah indah

Mata kuyu layu
kaki melangkah pelan, lelah
- laki-laki itu terdiam dalam hati yang berdarah
  menuju ke arah pintu sebuah rumah, yang hanya berpintu satu
  tanpa jendela, tanpa kaca

- perempuan itu menyambut laki-laki dengan pisau berkarat di dada yang menancap
   ( dengan menahan perih, karena dua pisau berkarat telah menancap di dada perempuan itu,
      pun oleh entah ), dua luka terukir dari sebuah kisah resah

Sebuah pertemuan bisu,
pada sebuah rumah berpintu satu
tanpa jendela, tanpa kaca
sepasang manusia, dengan pisau berkarat tertancap di dada
yang oleh entah
terluka hati berdarah

Mata kuyu layu laki-laki itu
disambut perempuan dalam tangisan sendu
bersatu dalam pelukan, dengan pisau berkarat di dada masing-masing, yang masih menancap.-

*   *   *

| Jakarta, 17 April 2013,-

Saat Berada Di Antara Kalian - oleh : Budi Riyanto

Saat Berada Di Antara Kalian
oleh : Budi Riyanto

Entah dimana kau letak adaku
pada bilik hati yang sebelah mana, entah
sedang aku merasa ada saat kau anggap ada
sedang aku merasa tiada ketika kau abaikan
aku,,,
berada di antara kalian
entah sebagai apa
ketika rindu kau rasakan
seperti itu pula aku merasakan
walau tak pernah aku ungkapkan
karena aku tahu hanya akan sakit aku rasakan
ketika rasa rindu yang tak pernah tersampaikan
biarlah,

Entah dimana kau letak adaku
ketika aku berada di antara kalian
adakah adaku diantara itu
atau hanya sebatas bayang semu
yang tak lagi berarti bagimu
sedang adaku adalah nyata
di antara kalian
berada dalam ketidak pastian
dan tak menuntut kepastian

Entah dimana kau letak adaku
ketika kau rasakan rindumu akanku
sedangkan aku berada di antara kalian

Ketika berada di antara kalian
aku berada di antara ketidak pastian
dan tak menuntut kepastian,-

*    *     *


| Jakarta, 17 April 2013,-

K a n g e n - oleh : Budi Riyanto

K a n g e n 
oleh : Budi Riyanto


Ya,,seperti itu yang aku rasa
dan aku telah memberinya warna
dalam warna-warna yan berbeda
agar lebih indah
warna dalam rasa kangenku

Biru,,warna kangenku padamu
adalah warna kangen yang akan ada selalu
khusus buatmu,,,
satu, selalu dan selamanya

Merah Jambu,,,warna kangenku
pada bidadari kecil kita yang masih belia
yang hanya tahu dan maunya dimanja
biarlah,,,itu sifat anak seusianya
waktu akan mengajarinya

Merah,,,adalah warna kangenku
pada seluruh sahabat, yang selalu penuh semangat
menyongsong hari-hari tanpa mengenal penat
aku kangen sahabat,,,jauhnya kita
kadang terasa begitu dekat

Hijau,,,adalah kangenku
pada kalian adik-adikku
yang masih mencari jati diri
untuk menjadikan diri
sebagai insan yang berarti
semangatlah,,,masa depanmu ada digenggamanmu, sendiri

Aku kangen,
dan aku mewarnai kangen itu
agar berwarna cerah
seperti pelangi, menghadirkan keindahan
ketika gerimis pelan disapu redup mentari,

Maaf
aku kangen, bagiku itu
tidaklah salah
karena kangenku tidak dikuti nafsu,-

* * *

Maaf Aku Merayumu (ketika itu) - oleh : Budi Riyanto

Maaf Aku Merayumu (ketika itu)
oleh : Budi Riyanto


Seperti biasa, kita duduk dikaki senja
menikmati semburat jingga di langit barat yang nyata adanya
mengantar matahari, menjemput rembulan
hanya desah angin senja yang setia menyapa
perlahan,,,,
ketika kita sama-sama terdiam

Diammu,
tertunduk dalam rona malu
ketika sepotong ucap yang aku ungkap, dengan sedikit memohon
:
untuk jadikan aku, sebagai bapak anak-anakmu kelak
ahh,,,
sedikit tersentak adamu, bundar bola matamu agak terbelalak

Maafkan aku,
aku memang tak pandai merayu
untuk ungkapkan rasa pada saat tepatnya waktu
tahuku hanya indahnya senja saat itu
ketika kita bersama melewatinya

Maafkan aku merayumu,
(ketika itu),
dan tak ada nafsu mengikutiku
hanya ada kasih
hanya ada sayang
untuk selalu bersamamu, melewati senja hingga petang datang
untuk selalu bersamamu

Maafkan aku merayumu,
(ketika itu)
karena aku maukanmu
sebagai ibu dari anak-anakku
selalu dan selamanya,-

* * *

di sebuah senja,,,(ketika itu)

AKU DIANTARA KAWANKU - Oleh : Budi Riyanto

AKU DIANTARA KAWANKU
oleh : Budi Riyanto


:

Ketika aku mencoba duduk
sebangku diantara mereka yang berkemeja
berbincang tentang segala hal yang luar biasa
aku berkaca,
lewat pecahan kaca

,,,,aku dengan celana jean lusuh, kaos hitam
dengan topi tanpa pernah lepas dari kepala,,

bangku itu semakin panas dipantatku
aku tak mampu sebangku dengan kalian
walau ketika dulu kita kecil, sama-sama kita ingusan
pun aku, juga kalian

inilah aku kawan,,,
yang tak seberuntung nasibnya seperti kalian
cukuplah sekedar berkawan
sepertinya untuk duduk sebangku dengan kalian
bagiku adalah seperti beban
bahkan adaku seperti sampah yang mengganggu
keindahan pandangan kalian

ketika berada diantara kalian yang selalu rapi berpakaian
kadang kemeja kalian kenakan kadang safari kau pakaikan
sepertinya aku tak sanggup duduk sebangku dengan kalian
yang selalu bertutur tentang kemewahan
yang berbincang tentang segala macam enaknya makanan
inilah aku kawan,,,,,
yang berbeda jauh dari kalian

tutur sapaku hanyalah angin lalu bagi kalian
yang tak pernah kalian hiraukan
:
seperti inilah adaku kawan
yang tak semewah adanya kalian

,,,,aku dengan celana jean lusuh, kaos hitam
dengan topi tanpa pernah lepas dari kepala,,,

aku masih menganggap kalian teman,,,
tapi,,,,entah padaku anggapan kalian,,,,

:

*    *     *

| Jakarta, 17 April 2013,-

Senin, 08 April 2013

Rasa

Akulah rasa
yang selalu ada padamu
seperti halnya rasamu
yang selalu terasa padaku

Seperti halnya pisau
asahlah,,,,setajam apa hendak kau mau
begitu pula dengan rasa
asahlah,,,hingga semakin tajam rasamu

Seperti halnya kucuran air di atas batu,
hingga mampu mengukir di atasnya,
dengan ketekunan dan kegigihan yang tanpa lelah
akan menghasilkan sesuatu yang indah

Seperti halnya aku dan dirimu
dua jiwa yang menyatu
yang tak akan lekang oleh waktu
selain ajal menjemput

Seperti halnya usap belai lembutmu
yang selalu lunakkan segala keegoanku
seperti halnya kasih sayangmu
yang tak pernah habis tercurah untukku
sepanjang waktu
sepanjang usiaku

Rasa kasihmu adalah darah yang mengalir
diderasnya nadiku
rasa sayangmu ada degup irama indah
detaknya jantungku
nafasmu adalah seperti halnya nafasku
yang masih terhembus mengiringimu,-


*   *    *

KAULAH BATAS ANGANKU

KAULAH BATAS ANGANKU
Oleh : Budi Riyanto

Ahh,,,,
tahukah kau tentang rinduku ?
yang selalu bersenandung merdu isi anganku
biarlah aku lambungkan rinduku
mengawang anganku bersama bayangmu
rinduku selalu tertahan
terombang-ambing rasa

Kaulah batas anganku
yang serasa seakan kebosanan mendatangiku
ketika rindu hanya aku rasakan sebagai rindu
seakan tak pernah kau tahu
tentang rinduku

Ahh,,,,
tahukah kau seberapa besar rindu ini aku tanggungkan
hingga kian berat membeban
aku kusut,,,,
karena rasaku terenggut

Kaulah batas anganku
aku inginkan terbebas dari rasa rindu ini
yang seakan semakin hari semakin menyiksa
aku tersiksa rasa.-


*     *      *

Aiih,,,,,,,,

Aiih,,,,
Oleh : Budi Riyanto

:

Aiih,,

Aiih,,,
masih saja rindu itu menari
dalam nyanyian merdu
tentang rasa gulana
simbah peluh raga ketika tersiksa rasa
,,,taklah terasa,,,
ketika rindu tiba melanda

Aiih,,,,
masih saja rindu itu indah kurasa
ketika gelayut sapa kangen
turut menyapa

Aiih,,,,
biarkan saja gelayut rindu itu mengikut
kemana saja hendak dia turut
rasakan belaian rindu yang lembut
agar jiwa serasa hanyut
hingga rasa-rasa itu larut

Aiih,,,,,
jika kau rasa rindu itu masih indah
biarlah,,,dia selalu bersemayam
tanpa rasa resah

Aiiih,,,,
rasa rindumu buat darahku mendidih
cukuplah
aku menikmati rindumu semanis rasamu

Aiih,,,
:


* * *

| Jakarta, 07 April 2013

Kamis, 04 April 2013

Aku Ada Karena Adamu

Aku Ada Karena Adamu
Oleh : Budi Riyanto


Jika masih ada resah dihatimu
dan tak ada lagi tempat guna mengadu
masih ada aku
yang masih setia mendekap resahmu
melapangkan sesak dadamu
adaku ada untukmu
masih setia berdiri menghapus segala dukamu
dan membuatmu kembali tersenyum

Adaku ada karena adamu

Seperti pelangi adaku
memberi keindahan ketika selesai hujan
memberimu semangat ketika
langkahmu dalam kelelahan

Adaku ada karena adamu

Seperti embun dengan kesejukan pagi
yang selalu beriringan
seperti rembulan ketika malammu dalam kegelapan
adaku akan selalu ada untukmu
bersama melangkah pada setiap tapak jalanan,-

*   *   *

| Jakarta, 03 April 2013,-

Maaf, Aku Harus Memilih

Maaf, Aku Harus Memilih
Oleh : Budi Riyanto


Tentang cinta yang pernah ada
tentang rasa yang pernah tercipta
maaf,,,,aku harus memilih
walau kuakui aku selalu rindu
akan segala indah bayangmu
yang senantiasa ada dan membayangi
maaf,,,,kutetap memilih dia
walau sejujurnya jujur
kuakui selalu aku rindukan hadirmu

Maaafkanku,
ketika aku terjebak pada sebuah pilihan
dan aku jatuhkan
adalah dia yang menjadi pilihan
walau sejujurnya jujur
aku selalu rindu akan indah bayangmu

Ijinkanku,
terakhir kali merebah dibahumu
melepas rindu yang masih ada
lalu,
ijinkanku,
melangkah meninggalkanmu

Walau sejujurnya jujur
kuakui selalu aku rindu akan hadirmu,-

*   *   *

| Jakarta, 03 April 2013,-

Ketika Kau Telah Memilih

Ketika Kau Telah Memilih
Oleh : Budi Riyanto


Dan,,,
kau telah memilih jalanmu
jalan yang tak lagi kita bisa berjalan beriringan
apalagi bergandengan tangan
kau melangkah ke arah matahari terbit
dan aku menyusur jalan
ke arah matahari tenggelam

Cukup kau katakan padaku
tentang kebosananmu yang merajai egomu

Entah siapa yang tak lagi mampu
aku entah engkau
mengikuti jalan yang telah kita gariskan
bersamaan
untuk kita susuri bergandengan

Adalah jalanmu yang bukan lagi jalanku
aku tak mampu lagi menghamba pada sakit hati
kau melangkah pergi
menuju terbit matahari
aku melangkah pelan
menuju matahari tenggelam

Kita meninggalkan kenangan,
panjang,,,,sepanjang jalan saat kita dalam kebersamaan,-

*    *     *


| Jakarta, 03 April 2013,-

Tentang Janji Kita

Tentang Janji Kita
Oleh : Budi Riyanto


Dan janji telah kita ucapkan
diantara daun-daun kering Akasia berguguran
saat sore menuju senja
berhembus angin lembab Bengawan
antara kibasan rambutmu terbelai bayu
sehidup semati kita bersama
dan aku masih disini
dengan kesetiaan yang abadi

Dan janji kita telah terpatri
sebagai prasasti keabadian
di dalam jiwa kita
nadi darah kita teraliri sudah
dengan segala janji suci ini

Simpan saja janji ini
tak ada pengingkaran yang terjadi
sehidup semati itu janji yang terpatri
di jiwa juga di hati

Onak tajam kehidupan adalah tiada arti
ketika kita masih dalam saling mengerti
dalam kebersamaan

Adalah kehilanganmu yang aku takutkan
menggantikan dirimu
adalah tak ada yang bisa,-


*    *     *


| Jakarta, 03 April 2013,-

Aku Datang Padamu

Aku Datang Padamu
Oleh : Budi Riyanto

Aku laksana bulan mengawal malam
mengitar malam tanpa lelah
telah aku patrikan rasa
disela-sela jiwa yang lara
membawa seonggok gumpalan luka
tentang kekecewaan yang panjang

Aku datang padamu
mencoba hapus lara yang ada
perlahan terhapus
seiring embun pagi yang menitik
ujung dedaunan hijau
ketika mentari datang mengusik pagi
lingkarkan tanganmu
pelukku dibahu
lelah ini kita bawa bersama
semoga duka tak berkepanjangan

Lalu tinggalkan senyuman mengembang
lukamu terobati
dendammu tiada lagi

Aku laksana malam
ketika pekat dalam pandangan
namun aku mencoba
temani tiap malammu mengukir mimpi

Sudahi saja resahmu
karena hidup tidak untuk diratapi,-

*    *     *

| Jakarta, 03 April 2013,-

Sepotong Doa Kami

Sepotong Doa Kami
Oleh : Budi Riyanto

Terbujur dalam lemah
menderita sakit yang mendekapmu
tabahlah sahabat
Tuhan sekedar menyapamu
jangan kau pernah lelah
melawan sakitmu, tegarlah,,,tegar
sambut pagi ini
bahwa mentari masih setia menyinari hari
berimu kehangatan
kembali kita bercengkerama dalam kekeluargaan
sahabat hilangkan sedihmu
hingga cepat sembuhmu

Sahabat doa kami menyertaimu
tegarlah,,,,, tegar

Sebatas doa kami panjatkan
untukmu sahabat
agar kembalikan semangatmu
menyambut hari yang terus berganti
usaikan sedihmu,,,lekaslah sembuh dari sakitmu
ada kami disekitarmu

Sahabat,,,,
kita lanjutkan kelakar canda kita
dalam berbagi dalam kebersamaan
sahabat,,,,
ada kami sebagai sahabat yang mencoba
untuk bisa saling merasa sakit
ketika seorang sahabat sedang tergolek sakit
untuk bisa saling mendoakan

Sahabat,,,
kami menunggu sepenggal kabar kesembuhanmu
sahabat, doa kami menyertai perjuanganmu
melawan sakit yang sedang mendekapmu

Sahabat,,,semoga lekas sembuh adamu,-

*  *  *

Sepotong doa buat sahabat @
Eyang Gaul

| Jakarta, 04 April 2013,-

Rabu, 03 April 2013

Sepotong Surat - by : Endang Suci


Suratku:
Padamu:

Sayang,,,

Yakinlah,,,,ketika mereka mengabaikanmu
masih ada aku yang selalu disisimu
menetralisir angkaramu
meredakan emosimu
dan kembali membuatmu tersenyum

Namun aku tak akan ikut terhanyut
dalam permainan maya
karena adamu adalah nyata bagiku
ketika topeng kemunafikan menarikan tariannya
cukuplah kau amati saja,,,,
dan biarkan,,,mereka akan lelah dengan sendirinya

Yakinlah selalu ada aku
di nyatamu,,,,
usaikan permainan mayamu,,,
cukupkan untaian aksaramu
istirahatlah,,,,
dalam dunia kita,,,

Terima kasih sayang
atas cinta, kasih, dan sayangmu
selama ini padaku,-

*   *   *

Endang Suci

AKU DIANTARA MEREKA

AKU DIANTARA MEREKA
Oleh : Budi Riyanto


Ya,,,,,
aku diantara mereka
hanyalah tak seberapa ada
seperti debu yang menempel pada sebuah batu
kabur,,,,buram tak terlihat

aku diantara mereka
hanyalah rumput liar ditaman bunga nan indah
perusak pemandangan
perusak kisah indah

aku diantara mereka
hanyalah sepenggal kata
yang merusak indahnya kalimat yang tertata

dan,,,
ketika aku ada diantara mereka
adalah ada yang tak ada,,,
aku terselip diantara kejayaan mereka
terpojok disudut ruang sepi
tanpa arti,,,

aku diantara mereka
adalah titik pandang
dari sebelah mata,-

*  *  *

| Jakarta, 03 April 2013,-

TENTANG RINDUKU - by : Budi Riyanto




TENTANG RINDUKU
Oleh : Budi Riyanto


Kau tahu arti rindu
apa kau paham makna rindu

Rindu tak perlu butuh jarak
pun juga akan waktu,,,
karena dia datang dari rasa
rasa-rasa yang mengalir dalam nadi
senada dengan hasrat dijiwa

Kau paham arti setia
atau kau hanya tahu tentang nafsu
ketika tiba rindu ketika terkurung nafsumu,,,
itu bukan aku,,,,
aku bukan bocah kemarin sore pengumbar syahwat
aku juga bukan binatang jalang
lelaki hidung belang,,,

Lalu apa salahku jika aku punya rindu
walau kami tiada jarak memisahkan
pun dengan waktu,,,

Aku hampir setengah abad,,,
aku tak terlalu memikirkan syahwat
biarkan aku tetap merindu,,,
rindu milik kami,,,
yang telah kami susun antara susah dan senang,,,

Bagiku rindu, kubagi padaku
pada satuku, pada kamiku
lalu apa pedulimu,,,

Karena ini adalah rinduku,
yang tak pernah mengenal jarak dan waktu,,,
bukan hanya tentang nafsu,-

* * *

| Jakarta, 02 April 2013,-
: Ilustrasi diambil dari Internet,-

Senin, 01 April 2013

Rebahkan Lelahmu - by : Budi Riyanto

Rebahkan Lelahmu
Oleh : Budi Riyanto

Sayang,,,,
malam telah datang
bersama langit yang bertaburan gemintang
dalam alunan musik keheningan damai
rebahkan,,,,rebahlah dalam kehangatan malam
biarkan netramu terpejam
beristirahat dari kepenatan siang
jangan biakan nyalang sepanjang malam
lelahmu perlu kau rebahkan

Sayang,,,,
damaikan,,,damaikanlah jiwamu
agar lelap dalam tidurmu
tak lagi berselimut keresahan
tak lagi berselimut kegelisahan

Sayang,,,,
rebahlah,,,,rebah dalam malam
pejamlah,,,pejam dalam pelukan mimpi indah
rebahkanlah letihmu
indahkanlah mimpimu

Malam ini,,,
hilangkan penat letihmu,,,dalam tidur indah mimpimu,-

*    *     *

| Jakarta, 01 April 2013



Salam,
_budiri_

Minggu, 31 Maret 2013

SKETSA SURAM SURTI - by : Budi Riyanto


SKETSA SURAM SURTI
Oleh : Budi Riyanto

Kilau gemerlap dunia luar
silaukanmu, silaukan kerjap matamu yang memang sendu
senang melihat duit, buta akan norma
itulah kamu Surti,
kawin muda karena korban keliaranmu
yang tiada tara
,,,,lalu terjerembab pada penyesalan
ketika impian tak seindah yang kau harapkan

Pelarian,,,,,
lepas kendali dari kekang pasangan
asyik masyuk menjalani perselingkuhan
demi kepuasan,,,,,,,
,,,lepas dari remasan laki-laki
kembali ketangan laki-laki lain lagi
,,,lepas dari dekapan laki-laki
kembali pulas tertidur pada pelukan lain laki-laki
itulah kamu Surti,,,ketika hilang harga diri

Ahh,,,,Surti
jalan hidupmu adalah perjalanan nafsu dan ambisi
lalu,,,,diam terkulai
pada pelukan lelaki yang berimu segala lebih
pulas tertidur dalam orgasme berkali-kali
duniawimu terpenuhi
norma etika tak ada lagi

Ahh,,,,Surti
terlelaplah dalam peluk norma yang kau abaikan
dan
hiduplah dalam dekapan hujatan yang tak kau dengar
pulaslah dalam gelimang nafsu dan ambisi
yang telah terpenuhi
hingga membuatmu orgasme berkali-kali
dalam kemewahan duniawi,-


*    *    *

| Jakarta, 31 Maret 2013,-
(Ilustras diambil dari Internet)

Sabtu, 30 Maret 2013

SEKUNCUP RINDUKU - Oleh : Budi Riyanto



SEKUNCUP RINDUKU
Oleh : Budi Riyanto

Adalah harum
walau tak semerbak wangi cempaka
pun kenanga
sekuncup rinduku
adalah semerbak biasa yang tak pernah hambar
ketika rinduku akan selalu ada
tercium kala setiap terasa
itu kuncup-kuncup rinduku
menunggu mekar
akanmu

Sekuncup rinduku
selalu tergenggam dihatiku
sebagai rasa yang tersimpan
saat akan aku persembahkan
sebagai bunga rindu
yang semerbak dalam harum yang biasa
taklah sewangi kenanga
namun tulus rinduku
adanya
akanmu

Sekuncup rinduku
adalah keindahan rindu yang bersahaja
dalam seikat kembang rasa
dari kuntum hati
adalah persembahan jiwa

Sekuncup rindulu
akan mekar dan tak pernah layu,-

*  *  *

| Jakarta, 30 Maret 2013
: Iliustrasi dari Internet,-

Minggu, 27 Januari 2013

Entah sadar entah tidak saat ditengah malam - by : Mawan Tazshiqat

Entah sadar entah tidak
saat ditengah malam
Oleh : Mawan Tazshiqat

kulewati malam
kulewati siang
dan terus begitu
tanpa terasa telah kita lalui
di sebagian hidup

segala coba dan ujiannya
dan entah sadar atau tidak
hingga kita lupa atau tidak
apa yang telah diperbuat
semua terlalui bersama bergulirnya waktu
dan entah apa yang terjadi setelahnya
apakah masih sama dengan yang terlalui

entah lah....

Aku hanya mengikuti
bersama waktu yang terus berputar
dan kunikmati...
Inilah hidupku
yang harus terus berjalan
bagai air yang mengalir

kan kuciptakan perubahan
kan kubuat kehidupan yang lebih baik
tuk menuju muara
hingga waktu tak berputar
berhenti bersama detak jantungku
dengan tersenyum...
Dan ku tuju dimuara Firdaus...

*   *    *

27-01-2013

Karya member TEMBANG JIWA : Mawan Tazshiqat
Edited and posted by : Budi Riyanto

Sabtu, 26 Januari 2013

SEUTUHNYA AKU - by : Boy Refa Redo

SEUTUHNYA AKU
Oleh : Boy Refa Redo

untuk noah.

.
Duhai kekasih
dengarkanlah aku
dengarkanlah suara hatiku
yang menggemuruh
yang merintih
terbata memanggil namamu.

Wahai kasih
dengarkanlah aku
dengarkanlah jeritan hatiku.
Aku tak kuasa
tak pula sanggup
menanggung beban
semaha rindu.

Lihatlah kasih
lihatlah guratan-guratan
yang menyembul di dahiku.
Ialah gambaran
betapa seringnya aku memikirkanmu.

Dengarkanlah aku
dengarkanlah suara rintihan rinduku
yang menebar debar
di degup jantungku.
Ia memanggilmu
menyebut-nyebut namamu
karena seutuhnya aku dirimu. Kekasih.

JKT.250113

Jumat, 25 Januari 2013

PEREMPUAN MALAM - by : Boy Refa Redo

PEREMPUAN MALAM
Oleh : Boy Refa Redo

.
Isak tangis
dan rintihan hati
rasa sesal yang tiada henti.
Seperti senja bertaburan gerimis
yang merekah di redup matamu.
Desah nafas tersengal
wajah lusuh memucat rona
seirama degup jantung
yang menggulana
yang menghantar malam
keharibaan senyap.

Perempuan malam
berpita hitam
berkacamata hitam
bergincu hitam
bertopeng hitam
dan bahkan berpeluh hitam.
Ia adalah puisi di goa sunyi
yang terlahir dari kelirunya hasrat
yang menjerat
yang membuatnya jatuh terjerembab
ke lembah-lembah hitam pekat.

Semalam
saat langit kehilangan warna
saat tangis kehilangan suara
ia pasrahkan diri
di keheningan yang sepi
yang lama terlupai.
Tetes-tetes sesal berderaian
berjatuhan basahi kaki bumi.

Ia bunga yang mekar
di lorong-lorong remang
yang berlari dan sembunyi
dari getir dan pahit
dari pedih dan perih
realita hidup yang takut dihadapi.

Perempuan malam
bersama fajar menyingsing
iapun menutup diri
dan lalu tenggelam dalam ranjang sunyi.

JKT.250113

Kamis, 24 Januari 2013

MALAM TELAH BERANJAK PAGI

MALAM TELAH BERANJAK PAGI
Oleh : Budi Riyanto


Doa panjang,,,,
belum sempat terucap,,,,,,
,,,,,udara pagi telah menyelinap disela-sela pengapnya malam,,,,,

Titik-titik embun sudah membasahi ujung pagi,,,,,
temaram malam adalah teman sejatiku,,,,,
,,,,,,yang sudi simpan segala keluh kesahku,,,,,

Hingga pagi menjelang,,,,,
ketika suatu ketika terhimpit nelangsa,,,
,,,,,,tentang hampanya dunia tanpa cerita,,,,,,
menepikan segala asa, pada sudut ketidakmampuan,,,,,,,
,,,,,,sedangkan inginku menjulang tinggi kelangit,,,,,,,,,,,

Akan anugerah yang terlupakan,,,,,
,,,,,tapi aku yakin Tuhan tak akan Alpa,,,,,,
Atau mungkin telah digariskannya,,,,,,,,

Dan,,,,
bersabarlah,,,,,,,,selagi
Matahari esok masih menyinari Bumi ini,,,,
,,,,,,,,,,,,,,,

* * *

Sebuah Catatan  Akun : Embun Langit Senja : 28 Maret 2012.-

Selasa, 22 Januari 2013

PADA SERAUT WAJAH

PADA SEARUT WAJAH
Oleh : Budi Riyanto


Pada seraut wajah
aku dulu pernah menyimpan kisah
lalu seiring berjalannya waktu
aku lupa akan raut wajah itu
entahlah

Aku pernah merindunya
hingga setengah mati menahan rasa
tiba-tiba hambar adanya terasa
entahlah

Pada seraut wajah
aku pernah begitu erat menggemnya
lalu tiba-tiba datang rasa sangat bersalah
kemudian aku melepasnya pasrah
entahlah

Aku merindunya sangat
ketika itu
tetapi aku membencinya juga teramat sangat
kala itu
entahlah

Pada seraut wajah
aku telah lupa wajah itu,-
* * *
| Jakarta, 24-12-2012,-

TEMANI AKU

TEMANI AKU
Oleh : Budi Riyanto

Aku tak butuh waktumu lama
cukup sekejap saja,,,,
hanya untuk hilangkan rasa
sebuah rasa yang selalu menyiksa
itu rinduku akanmu
yang tak pernah berbatas masa
lalu,,,,,
akankah terluang waktumu
untuk menghilangkan dan mengobati rindu
sedang rinduku tak berbatas ruang dan waktu

Hanya akan habis seluruh waktumu
temani aku menikmati rindu
yang telah memuncak diubun-ubun
rinduku layaknya embun
yang selalu ridukan pagi
untuk sekedar datang menyapa ujung dedaun

Temani aku,,,,
sesaat saja, agar hilang rasa rinduku akanmu
yang tak pernah habis di setiap waktu,-

*   *   *

| Jakarta, 22 Januari 2013,-

LINANG - LINANG AIR MATA

LINANG - LINANG AIRMATA
Oeh : Budi Riyanto

Bening,,,,
lembut,,,bergulir diujung mata
sembab,,,!
seiring gerimis perlahan menitis
seiring rasa teriris luka
linang-linang air mata
bening perlahan bergulir
basah pipi
pada tirus wajah yang resah
adalah kesedihan berkepanjangan

Adakah rindu yang salah
ketika hanya membuat pipi basah,,,?
ketika linang-linang air mata mengantar resah
kabar rindu tanpa kata

Bening,,,,
lembut,,,bergulir di ujung mata
sembab,,,,,!
seiring gerimis pelan
ada isak yang tertahan
teriring linang-linang air mata
dalam bening mata berkaca-kaca

Lalu kenapa ada air mata dalam rindu,,,,,?

*   *   *

| Jakarta, 22 Januari 2013,-

KETIKA RINDUMU BANGKIT

KETIKA RINDUMU BANGKIT
Oleh : Budi Riyanto

Ketika rindumu bangkit
aku berharap bisa dekat disisimu
luangkan sedikit waktuku, bersamamu
melepas rindu kita
agar terbang mengangkasa
melepaskan rasa-rasa kita
hingga lapangkan sesak didada

Ketika rindumu bangkit
aku berharap bisa mendekapmu erat
menghangatkan dinginmu
menyejukkan gerahmu
,,,,tak pada lenakan kita
hanya sekedar lepaskan rindu yang tertahan

Ketika rindumu bangkit
aku ingin luangkan sejenak waktuku
guna hilangkan rindu yang menyesakkan
dalam sua sesaat, hilang rindu juga sesaat
lalu bangkitkan rindu baru keesokan hari

Rindu tak pernah habis, seiring waktu ridu itu akan bangkit
bangkit,,,dan bangkit lagi
rindu ini tak pernah jemu
hingga datang sebuah temu
yang entah,,,,,,,-

*   *   *

| Jakarta, 22 Januari 2013,-

Senin, 21 Januari 2013

AKU TELAH PENUHI JANJIKU

AKU TELAH PENUHI JANJIKU
Oleh : Budi Riyanto

Aku penuhi janjiku,,,,
temani rembulan setengah
yang tak lagi dikantong sang awan
hingga menjelang subuh,,,,
mengantarnya hingga pagi datang,,,,
berteman gemintang
dan juga suara malam

Mataku tak mau lena, aku biarkan terpicing
tak ada rasa kantuk hinggap di kuyu mata tuaku

Aku menyambut menitiknya embun,,,
,,,,bukan rinai gerimis menjadi derasnya hujan
hingga merubah jalanan aspal
menjadi derasnya bantaran kali
seperti hari-hari yang lalu
aku rindu hangat mentari pagi
bukan pada kecipak air dalam genangan,,,,
,,,,banjir,,,,,

Aku telah penuhi janjiku,,,rembulan
mengantarmu hingga diujung subuh
membawa titik-titik embun
terganti mentari pagi,,,,,,
lalu,,,,beristirahatlah rembulan
malammu tak terlalu menggigil dalam selimut awan kelam

Aku telah penuhi janjiku, pada rembulan
malam tadi hingga menjelang,,,,,pagi.-

* * *

| Jakarta, 21 Januari 2013 @ 02:10 BBI

Minggu, 20 Januari 2013

KETIKA SENJA TELAH TIBA

KETIKA SENJA TELAH TIBA
Oleh : Budi Riyanto

Senja telah tiba, dalam semburat warna
seperti helai daun yang jatuh,,,kuning keemasan
aku masih menunggumu,,,,
menanti tiada pasti,,,,pada ujung waktu yang kian sepi

Hanya bayangmu sepintas melintas
seperti senja-senja yang lalu
hanya tinggalkan senyummu,,,sedikit terulas
tanpa tinggalkan pesan,,,,,
sedikitipun,,,
kaupun melenggang hilang,,,dalam bayang

Aku masih disini,
diujung senja menanti
hingga tiba malam dalam langit kelam
tetap,,,,!!!
tiada beritamu terkabar
sebagai penawar

Lalu,,,adakah teringat olehmu
di sebuah senja kita mengulas cerita
kita duduk berdua,,,,mengantar matahari keperaduan
membangunkan rembulan yang terlelap

Cukuplah,,,adaku
sendiri terdiam di ujung senja kian temaram,-

* * *
| Jakarta, 20 Januari 2013.-

AKU TELAH LUPA

AKU TELAH LUPA
Oleh : Budi Riyanto

Aku telah lupa, akan makna rindu
yang sesungguhnya
ketika aku merasa rindu
tak pernah sekalipun ada sua
hingga yang aku rasa hanyalah hambar rasa
jadikan aku mati rasa

Aku telah lupa, tentang rindu yang pernah ada
ketika setiap kali kurangkai, kususun jadi puisi
walau ungkapanku tak pernah indah
seindah ungkapan pujangga dan pujanggi
aku hanya merangkaikan kata-kataku
tentang rinduku, semampuku
ketika saat itu adalah indah

Hingga pada sebuah titik jenuh
rindu menjadi mati rasa,,,,,,,,
ketika tanpa pernah ada sua

Aku telah lupa akan arti rindu yang sesungguhnya
walau kadang masih ada terasa
kadang hambar adanya

Namun aku masih menyimpannya
sebelum benar-benar lupa,,,,
bahwa masih ada rindu diantara kita.-


*    *   *

| Jakarta, 20 Januari 2013,-

Senin, 14 Januari 2013

PUPUS

PUPUS
Oleh : Budi Riyanto

Tebar tabur benih rasaku
terhampar terhambur di altar jiwamu
memuncak gunung rasa rindu
julang menjulang mencium langit,,,,rasa rinduku

Lalu pupus,,,,,

Terhenti di persimpangan jalan
rindumu hilang ditikungan
pada arah yang berlawanan
ketika aku menghampirimu
lalu,,,,,
langkahmu, jalan menjauh
bukan datang merengkuh,,,,,

Pupus,,,sudah

Rindumu pudar sudah
ditelan waktu dan lelah
hingga rindu tak pernah lagi terjamah

Pupus,-


*   *   *

| Jakarta, 14 Januari 2013,-

Rabu, 09 Januari 2013

KUCOBA LERAI RESAHMU

KUCOBA LERAI RESAHMU
Oleh : Budi Riyanto

Ketika tiba resahmu
datang pelan menghampiri rasamu
usahlah sedih kau rasakan
ketika tiada tempat gunamu bersandar
untuk hilangkan resah dan keluh kesah,,,,
usahlah kau gundah
karena masih ada aku,,,
dengan bahuku buatmu bersandar,,,,

Lalu,,,
kisahkan padaku resahmu
agar sedikit lapangkan sesaknya rasamu

Lalu,,,,
ketika datang rindumu akanku
masih juga adaku,,,
mungkin bisa sedikit bantu hilangkan rindumu
walau adaku tak pernah berada di setiap waktu,,,

Hilangkan resahmu
juga beban rindumu,,,,

Mungkin aku bisa sedikit membantu,,,,,
indahkan resahmu
dan ringankan rindumu.-

* * *

: Jakarta 09 Januari 2013.-

Rabu, 02 Januari 2013

DUA PATAH KATAMU

DUA PATAH KATAMU
Oleh : Budi Riyanto

Entah makna apa tersimpan dalam jalinan ini
selalu saja aku rasa hampa
walau dirimu selalu ada
menjadikan kau dan aku adalah : Kita
tetap saja hampa

Menyakitiku adalah bagimu hal biasa
setiap kesalahanmu adalah wajar saja
kau menyebutnya "hanya"
sekedar,,,,,hal biasa
kau menyebutnya "cuma"
sekedar kekeliruan kecil,,,,
"hanya" salah paham : Itu elakmu
tahukah kau,,,,
itu adalah alasanmu mencari sebuah pembeneran
menyakitiku tanpa alasan

Hampa kita adanya
hambar tanpa rasa
dalam sebuah pertalian yang sia-sia

Sadarkah kau,,,,
dua patah katamu
adalah menyakitkan bagiku,-