Jumat, 29 Juni 2012

Aku Mencatat Lagi Sepagi Ini



Aku Mencatat Lagi Sepagi Ini
by: Budi Riyanto.-

Bukan tentang siapa-siapa,
bukan tentang apa-apa,
aku mencatat di sini
sekali lagi kutuang disini, biar tumpah segala rasa
dan berserakan tanpa arti
bukan tentang matahari yang begitu terik
saat masih sepagi ini
bukan tentang rembulan yang semalam
pulang kesiangan
dan juga bukan tentang mimpi,
yang memang tak hadir di mimpi malamku
bukan tentang segala dan sesuatu,,,,,,,,,
bukan tentang siapa-siapa, bukan tentang apa-apa
aku mencatat lagi,,,,

Hanya tentang perasaan hati,,,bahwa aku punya hati
entah telah berapa hati, pernah tergores dan terlukai
sedang aku sendiri masih terlukai,,,,,,

Buat apa lagi punya mimpi kalau hanya melukai
buat apa lagi punya angan kalau hanya menyisakan kenangan
buat apa lagi punya asa kalau hanya terputuskan 
di tengah-tengah jalanan
jangan pernah tanamkan benih pengharapan
kalau hanya tumbuh sebagai pohon kesia-siaan
tumbun subur di awal, subur dengan dedaunan kisah
kemudian layu tanpa ada mekarnya bunga dan berbuah
hanya sebatang pohon pengharapan 
yang kering meranggas dan,,,,,,,,mati

Sepagi ini aku mencatat,,,,,,
tentang rasa yang selalu ada
karena aku akan senantiasa menyimpannya
akan kususun di bilik hati,,,,,
segala kisah yang pernah tertoreh
pahit, manis atau asam,,,inilah hidup yang mesti dijalani
bukan untuk disesali,,,,,,,

Kupanjangkan catatan ini ketika malam menjelang
matahari telah mengusir rembulan dari peraduan
sisakan mimpi untuk malam ini,
dan berbagi kisah yang tertunda
menoreh kisah tentang asa-asa yang tertunda
dan mencoba kita untuk meraihnya
jangan menyerah ditengah dan keluar sebagai pecundang
hidup ini penuh dengan perjuangan dan pengorbanan
kegagalan jadikan cemethi berduri
untuk berlari wujudkan mimpi
inilah hidup yang mesti dijalani,,,,,,
,,,,,,bukan untuk diratapi dan disesali,,,,,,,,




by: Budi Riyanto.-

Kamis, 28 Juni 2012

Aku Salah


Aku Salah


by: Budi Riyanto.-

Aaahh,,,,
aku salah, 
sungguh bersalah aku ini hari

Andai pernah aku,,,
hamburkan air matamu
menetes lirih di pipimu,,,,,maafkan
aku tak bisa berkata panjang

selain maafkan aku
andai kau telah jengah,,,,
andai kau telah bosan,,,,,
maafkanlah,,,,,segala khilaf dan salah




by: Budi Riyanto.-

Maaf Untuk Kali Ini



Maaf Untuk Kali Ini
by: Budi Riyanto.-

Dan hatimu tergores sembilu luka
menitik tetesan air mata
akan sedihmu yang tiada tara
bukan niatanku lukaimu
hingga tiada terbendung isakanmu
maafkan aku,,,,jika lukaimu
inginku tak sedikitpun gores lukaimu
agar ceriamu tetap terpancar
dalam hari-harimu
dan tawamu kian akrab di telingaku

Jangan ada lagi air matamu menitik lagi

Aku tak sukakan itu
karena itu tandakan salahku
buatmu dalam tangis sedih
aku juga rasakan itu
hanyut dalam kesedihanmu

Maaf untuk kali ini
jika lukai hatimu
dan buatmu isakkan tangis
linangkan air matamu

Karena tak ada kuasaku hapuskan
tetesan bening air matamu

Tolong,,,
jangan pernah lagi isakkan tangismu
aku tiada tega lagi mendengarnya
inginku sunggingan senyum esok hari
bukan isak tangis kesedihan

Tolong,,,,,
hanya itu pintaku senyumlah
dan kembali ceria,,,,,
itu saja.-




280612, 

Dan Jatuh Air Matamu



Dan Jatuh Air Matamu
by: Budi Riyanto.-

Siang ini
hilang tawamu yang kemarin
tergantikan derai isak tangismu
tertahan, menyesakkan
andai adaku disisimu
takkan segan tangan ini 
usap linangan air matamu
hingga mengering dari sembab matamu

Sungguh,,,,tahukah kau
aku tak inginkan derai linang air matamu
sekali  lagi berderai
cukup untuk siang hari ini
dan jangan pernah ada lagi
sembab di matamu
karena aku tak sanggup tuk mengusapnya

Karna adaku
juga karna adamu,,,,,,,
,,,,,walau sesungguhnya itu inginku
hilangkan tangis dimatamu

Maaf,,,,
aku jatuhkan air matamu hari ini
mengalir hangat dipipimu
sedang aku tak sanggup mengusapnya
barang seusapan
hingga buat nyaman hatimu juga rasamu

Maaf,,,,,
aku isakkan tangisanmu
menggantikan tawamu hari kemarin
sedangkan aku, tak mampu berbuat
apapun itu,,,,,
hanya buat semakin sesak nafasmu
tersedak ditangismu
menghentikan candamu
menghentikan tawamu
menghentikan segala ceriamu
dan seakan segalanya terhentikan
aku tak inginkan segala itu
segala kecewamu
segala isak tangismu
hingga sembabkan matamu,,,

Maaf,,,,,
akan segala kecewamu
akanku.-





by: Budi Riyanto.-

Pada Sebuah Percakapan



Pada Sebuah Percakapan
by: Budi Riyanto.-

Tentang gemuruh rindu
tentang kangen yang hampir membatu
hendak luapkan menjadi badai
yang maha dahsyat dalam sebuah temu

Itu sekedar kekangenan
tersekat pada dinding tanpa lampiasan

Pada percakapan kita
bahwa rindu ini begitu menggebu
bahwa kangen ini begitu kuat menggantung
pada rasa yang hendak terselesaikan
kangenku pada kangenmu
terhenti di garis batas
dan,,,,,
kuyu lesu aku tahankan rindu
dan,,,,,
penat letih aku tahankan kangen
tanpa pernah selesai

Pada percakapan kita
warna kangen yang mana hendak kau tera
pada dinding diam lampiasan
dan,,,,,
mencatatnya kita didindingnya
bahwa kita telah menorehnya

Tentang kangen yang sesungguhnya
hendak kita luapkan kelak nanti

Lalu,,,,,,
mungkinkah,,,,,,,,,,,,,,?





by: Budi Riyanto, 280612

Minggu, 24 Juni 2012

Ini Aku, Ini Hari



Ini Aku, Ini Hari
by: Budi Riyanto.-

Mengukir bulir rindu
menguntai rasa kangen
dan merajutnya menjadi angan keinginan
tentang kangenmu
tentang inginmu
tentang maumu

Mendiam dalam renung menggambar bayang
menunggu geliat rindumu
dalam satu lampiasan

Ini aku, ini hari
dalam menggebu gejolak hasrat
menahan kangen yang begitu penat
rintih kangenmu 
rengek inginmu
dan geeliat maumu
akrab mendesah di kupingku

Ini aku, ini hari
hendak usaikan kekangenan kita
dalam satu lampiasan,,,,,,,,

Mendiam renung kangen terkurung
kungkung rasa pendaman rindu
hingga bertumpuk menumpuk di kalbu
bahwa rindu ini maha kangen
yang membara bakar jiwa,,,,,,,,
luluh lantakkan rasa
dalam satu lampiasan.-




by: Budi Riyanto.-

Sabtu, 23 Juni 2012

Kabar Malam



Kabar Malam
by: Budi Riyanto.-

Seakan wartakan kabar dari langit
sepotong rembulan melengkung sabit,,,,
aku mengurung renung
ketika hasrat membentur bendung,,,,,,,,
sedang kelakarmu buaikan hasratku membubung
pada pekat gelapnya langit malam gulita
hendakku rengkuhmu
berbincang habiskan malam
berteman sepotong bulan sabit di langit

Dalam satu hasrat padukan naluri
untuk hiasi jelaga langit malam

Seperti apa hendak kau luap kangenmu
ketika rontamu mengusik dinding khayalku
aahhh,,,,,,,,,,
hingga buatku hilang segala akal
sesak benakku terganjal teriak hasrat
luapan rasa sesakkan nafas dalam sengal-sengal

Maaf,,,,
liar naluriku terbangun dari lelap
dengan iringan nafas tersengal pengap
dan,,,,
kulaikanku pada pojok tepi malam
dibawah lengkungan bulat sabit melengkung
segenap hasratku linglung terkurung
dan,,,,,
aku mendiam dalam bingung
nadi menderas alir senada degup jantung

Aku tak bisa abaikan rasa
antara ilusi khayal dan nyata
belengguku dalam lingkaran rasa
diri mengurung dalam hasrat yang terbendung

Di langit pekat malam, bulan sabit masih melengkung.-






by: Budi Riyanto.-

Jumat, 22 Juni 2012

R i n d u - by: Budhi Muliansyah II



R i n d u
by: Budhi Muliansyah II.-

Ini buah dari cinta
kuntumnya bunga-bunga asmara
Ia gemuruh rasa yang menganak ombak
di sendang jiwa

"Rindu", mengendap lindap di relung dalam
kerap berharap menaut pada kasih yang dipuja
tak ingin melepas meski hanya sekejap mata
tersebab ia rasa yang peka,
yang sejuknya bak gerimisdi senjakala

"Rindu", engkau selaksa getar
yang mendebar-debar didalam dada
riuhmu menggebu-lindu dalam setangkup haru
engkau kunanti siang dan malam,
yang kujaga sepanjang kenang.-




by: Budhi Muliansyah II.-

Selasa, 19 Juni 2012

Terkurung Garis Batas


Terkurung Garis Batas
by: Budi Riyanto.-

Aku yang membuat garis itu
atau kita,,,,,,
dan mengurung rasa didalamnya
tertahan, menahan rasa
hingga menggunung lahar
entah bisa tertumpahkan gelegar rasa itu
hingga luapkan lahar rasa itu meleleh

Tergambar pada basah keringat dipucuk rambut

Aku mencoba menahan rasa
agar tak lewati garis batas
yang telah kita buat garis melingkar
kelilingi kita, dalam menahan rasa tertahan
aku terkurung
kamu terkurung
kita mengurung diri, dalam lingkar garis batas
yang telah kita sepakati

Aah,,,,,,
kaki kiriku terasa ringan hendak langkahi
garis batas itu
sedang kaki kananku masih setia bertahan
menahan rasa dalam garis lingkaran
pada satu kesepakatan batasan

Gejolak rasa ini berat tertahankan
hendak kuluapkan lewati garis batas
tanpa peduli,,,,,,,,,,
tapi aku merasa masih memiliki nurani
walau terasa sedikit menyiksa diri
dan akanmu aku masih peduli
masih aku terkurung
dalam garis batas yang telah kita sepakati

Dan,,,,,,,
gambaran tentang ujung rambut terbasahi
butiran keringat rasa
adalah kumpulan bayangan dalam angan

Aku, kau mencipta ilusi
dan kita menikmati
dalam lingkar garis batas
yang telah kita buat sendiri

Dan,,,,,,,
aku masih menahan rasa ini
entah sampai kapan
mampu menahan gejolak rasa


Gelegak lahar yang hendak meleleh
buraikan segala garis batas.-




by: Budi Riyanto.-

Sabtu, 16 Juni 2012

P u l a n g


P u l a n g
by: Budi Riyanto.-

Pulangku,,,,,,,
ingin kembali ke rumahMU
saat jiwa dan ragaku telah terkotori
selama ini
ke rumahMU aku ingin kembali
aku berharap
pintu rumahMU tak tertutup rapat
hendakku berkunjung
untuk bertobat
aku tak mau tersesat menuju kiblat

Dengan apa kubasuh segala dosa
dengan apa kubilas segala maksiat

PadaMU inginku kembali
agar tak sesat hidup kujalani
terangi jalanMU dengan CahyaMU
terangi gelapku dengan SinarMU

Terlalu lama aku berendam
dalam kubangan dosa
terlalu larut aku terlelap 
dalam dekapan maksiat
bimbing aku kembali kepadaMU
karna  takkan mampu 
kuterima segala AzabMU

Saat aku terlena
telah begitu larut aku memuja cinta
yang hanya purukkanku
kedalam dosa-dosa

PadaMU inginku kembali
menebus segala dosa yang telah kujalani
selama ini,,,,,,,,
sejauh ini,,,,,,,,,
karna takkan mampu aku terima  AzabMU
kelak dikemudian hari,,,,,,,,,,,,,,,




by: Budi Riyanto.-

S u j u d k u

S u j u d k u
by: Budi Riyanto.-

Atas luas yang tanpa batas,,,,,,
akan biru yang membentang LangitMU
aku bersujud padaMU
akan segala dosaku
atas luasnya samudra yang membentang
akan dalamnya samudramu yang tak terukurkan
aku berharap akan ampunanMU
atas bumiMU yang kupijak
sampai ajal nanti aku bersujud diatasnya
ampuni dosaku selama ini
dosa akan dendam-dendam
dosa akan kata tanpa perbuatan
dosa akan perbuatan tanpa kata-kata
dosa akan kebohongan-kebohongan
yang diucapkan

Di bumiMU
Di bawah langitMU
Di tepi samudraMU
aku bersujud,,,,,,,




Jakarta, suatu ketika.-
by: Budi Riyanto.-

Kabar Siang Ini


Kabar Siang Ini
by: Budi Riyanto.-

Masih dibawah teriknya matahari siang ini, aku berjalan menepi pada pepohonan yang tak berdaun lagi, mencari celah dimana aku bisa meneduhkan kepala yang serasa mendidih isinya,,,,,,. Seseorang berjalan datang menghampiri.
"Yah, gimana kabarnya,,,?", seseorang itu menyapa
Sedikit kaget aku menoleh.
"Ooh,,,sehat, kamu sendiri bagaimana ?", sapaku balik.
"Sehat yah, dia juga sehat,,,,,,", aku terdiam sejenak dan gambar-gambar itu tergambar.
"Sekarang dia gemuk,,,,,", lanjut dia bercerita panjang, masih saja bayang-bayang itu membayang.
"Gemuk dan sehat dia, yah,,,,", kembali orang itu panjangkan cerita, masih saja aku terdiam, dan melintas perjalanan panjang yang telah terlewati entah berapa masa, aku masih diam.
"Jangan percaya pada gosip orang-orang yah,,,,,,", masih saja orang didepanku berpanjang kisah.
Diam dan masih mendiam, dan lamunkan bahwa dia gemuk sekarang, bahwa sehat-sehat saja dia sekarang.
Bahwa sekarang dia berada di tangan yang tepat.
Bahwa dia telah menemukan pelindung yang menghangatkan.
Bahwa dia telah berada dalam dekapan tangan yang bertanggung jawab.
Bahwa dia hidup pada hidup yang tak tersia-siakan.
Bahwa dia telah menemukan kebahagiaan hidup yang sesungguhnya,,,,.
,,,,,,biarlah, mungkin jalanan hidup harus begitu, seperti garisNYA yang telah tegaris.

"Yah,,,,,kok diam,,,,,,,,,,,dia lagi hamil sekarang yah,,,,,", orang didepanku buyarkan lamunanku.
"Ooh,,,ya, makasih kabarnya ya,,,,,semoga kucing yang dulu kurus dan kecil waktu bersamaku, sekarang gemuk dan semakin sehat bersamanya,,,,,"
"Dan kelak melahirkan anak kucing yang sehat, manis dan jinak,,,,,,,,,", tambahku.
"Iya yah,,,,,,,", orang didepanku menjawab dan tersenyum. Entah senyum apa yang dia tinggalkan didepanku,,,,,.Aku hanya membayangkan, kucing kecil itu kini gemuk, sehat dan hamil bersamanya,,,,,,,,
Syukurlah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.-




di 181011, di bawah terik matahari Kemayoran aku semakin kepanasan.-
by: Budi Riyanto.-

Akhirnya,,,,


Akhirnya 
by: Budi Riyanto.-

Aku tak menginginkan sebuah kesudahan
aku tak menginginkan sebuah pengakhiran
dan aku juga tak menginginkan
sebuah pengingkaran
aku hanya menginginkan rasa
yang menitik seperti embun pagi
yang senantiasa menyapa ujung dedaunan
saat fajar akan tiba
aku hanya menginginkan rasa
yang merinai seprti gerimis
yang senantiasa sejukkan bumi
bukan seperti hujan badai
aku hanya menginginkan rasa
melarut seirama dalam rasa
tak lebih dari sebuah rasa

Akhirnya,,,,,
,,,,akupun terlarut dalam aliran rasa
mengalir apa adanya,,,,,,,,
aku tak berharap lebih dari sebuah rasa
karena aku aku juga menikmatinya
dan terhanyut,,,,,,
tapi tak mau aku karam
dan tenggelam
karena rasa,,,,,,,,,

Maafkan,
seandainya rasa ini
tak semestinya,,,,,,,,,,




-------------------
by: Budi Riyanto.-

Kusapakan Sapaku Untuk Sapamu


Kusapakan Sapaku Untuk Sapamu
by: Budi Riyanto.-

Malam ini,,,,,
masih bersama sisa panas matahari
yang menyisakan keringat
pada hembusan angin panas kegersangan
mencoba merangkai kata dari penggalan
kalimat yang hilang
terselip padabuku-buku rindu menumpuk
aku sapakan kau sapaku untuk sapamu
ingin berkabar 
tentang kegalauan atau kerinduan
segala sepi-sepi yang menumpuk
adalah bukan sepi lagi bagiku
penuh kisah yang tak bertema,
berjudulpun belum
aku hanya menuangkannya disini
berkisah dan mengisah tentang kelakar malam
atau mimpi yang gelisah
hingga bangunkan dari lelapnya tidur malam
hingga buyarkan lamunan siang

Galau gundah mana yang tak berujung
gelisah resah mana yang tak bertepi
hendak menitip kabar 
pada sang matahari
hanya akan hangus dan terbakar
hendak berkirim salam 
lewat sang rembulan
hanya akan luntur terhapus embun pagi
lalu dengan apa 
hendak kusampaikan segala ini 
agar tersampaikan sapaku padamu
hanya agar terlepas beban rindu
yang kian mengganggu
aku tak salahkan rasa
ketika datang tiba-tiba menyapa
sekedar menyapa
bahwa hari ini masih ada cerita
yang hendak dikisahkan 
mengisi lembar-lembar buku kisah
tersusun dibilik hati
tentangmu, tentangnya, tentang mereka
kisahmu, kisahnya, kisah mereka
aku mencoba menyusunnya
tak rapi memang, tak apalah
bahwa kau pernah sampaikan kisah
bahwa dia pernah ceritakan kisah
tentang segala asa rasa
dan bahwa mereka pernah berkisah
tentang segala rasa gundah
dan gelisah dalam segala resah
sepanjang jalan kau berkisah
sepanjang jalan 
akan kau jadikan kenangan
dan akan rapi kau simpan
segala apa yang kau kisahkan
tentang segala asa rasa
jangan salahkan rasa
ketika dia telah datang menyapa
mengetuk pintu perasaanmu
dan biarkan dia yang telah datang
andaikan menghilang biarkanlah hilang
tapi tak akan segampang 
yang kau bayangkan
segala rasa itu akan menghilang
ketika rasa telah melarut 
dalam nadi-nadi darahmu
akan terus mengalir sepanjang hidupmu
ketika rasa telah berbaur
dalam setiap hembusan-hembusan nafasmu
karena rasa itu telah merasuk dalam jiwamu
dan biarkan,,,,,,ada, rasa itu.-




Kemayoran, 150612.-
by: Budi Riyanto.-

Jumat, 15 Juni 2012

L e t i h


L e t i h
by: Budi Riyanto


Aku menunggu sapa tertera 
dan tertangkap mata penuh makna
bilas basuh salahku,,,,,,,,
hingga lapangkan dada yang sesak akan sesal
namun tak kunjung tiba dan terbaca
mungkin salahku tak ada batas,,,,,
seluas langit yang tanpa batas
yang takkan mungkin hilang sekejap terbilas

Letih,,,,,,
aku menunggu sapa tertera
dan tertangkap mata penuh makna
tapi masih ada asaku tersisa
walau akhirnya sia-sia
karna mungkin takkan ada lagi tegur sapamu
terbaca oleh mata keruhku
yang pedih tersau asap rokok
teman setiaku pengantar pelan-pelan matiku
aku masih menunggu dan menunggu
luluhnya hatimu untuk teriakkan sapamu
barang sepenggal,,,,,,,,,
bahwa aku telah kau maafkan
Letih kini jiwa terasa
dan kian letih tapi aku masih menunggu
akan segala tutur sapamu tertera
untuk maafkan segala alpa khilafku
aku masih menunggu,,,,,,
akan segala apa tutur sapamu kan tertera,
tujukan padaku

Letih aku,,,,,,
tapi masih ada asa
bahwa uluran tanganmu masih ada tersisa
untuk basuh segala salah yang pernah ada




by: Budi Riyanto.-

Kamis, 14 Juni 2012

Tolong Sampaikan


Tolong Sampaikan
by: Budi Riyanto.-


Tolong sampaikan,,,,,,
kata maaf yang terdalam dari dasar hatiku
yang paling dalam
hingga sentuh dinding hatimu tersentuh
untuk memaafkan salah keliruku
adakah sesuatu yang telah kecewakanmu
duuuh,,,,dirimu sang bayang, 
yang bagiku adalah sesuatu
gerangan apakah yang membuat dirimu begitu
aku masih disini dilangit maya ini
dalam rasa kagumku akanmu
yang aku sendiri tak mengerti
untuk lebih jauh dalam menyelami,
dan menyentuh lubuk hatimu
yang paling dalam
aku takut melukai aku hanya ingin mengagumi
salahkah ini,,,,?

Tolong sampaikan salamku pada hatimu
bahwa setiap pagi aku ingin menyapa
bahwa setiap saat aku ingin 
bertegur sapa dalam khabar dan cerita
dan salahkah ini semua,,,,,?

Tolong sampaikan segala tanyaku pada hatimu
karena adamu adalah sesuatu bagiku
pengisi langit mayaku
dan adakah sesuatu yang membuat resah hatimu
sungguh aku tak mau sesuatu itu membatmu begitu

Tolong sampaikan,,,,,,
pada hatimu akan segala kata maafku
andai ada sesuatu yang gores bersihnya hatimu
sungguh aku tak mau goreskan luka dihatimu

Tolong sampaikan segala kata maafku
andai telah kecewakanmu
tak ada sedikit niatpun untuk buatmu kecewa

Tolong sampaikan pada hatimu
bahwa aku dengan tulus meminta
aku tak mau kau kecewa apalagi terluka
aku masih dilangit maya,
dimana kita masih bisa bertegur sapa dan bercerita

Tolong sampaikan pada hatimu
bahwa aku ingin menegur dan menyapa,,,,,





Kemayoran, jelang pagi.-

Selasa, 12 Juni 2012

Ehhmm,,,,,


Ehhmm,,,,,
by: Budi Riyanto.-


Aku kagumi indahmu
aku kagumi segalamu
aku kagumi semuamu,,,,,
,,,,walau kadang kesalkanku
entah karena apa
sedangkan adamu seakan segalaku
walau kadang ada sedikit jemu
entah karena apa
entah juga mengapa
eeehhhmm,,,,,,

Mungkin dinafasmu berhembus nafasku
dan mungkin dinafasku berhembus nafasmu
ini mungkin garis kita
garis yang telah digariskan-NYA
eeehhhmm,,,,,,,

Sungguh aku kagumimu
walau pernah kugores perih lukakanmu
masih ada setiamu
iringi langkahku
arungi sisa hidupku

Sungguh aku kagumimu
dari dasar hati yang paling dalam

Eeehhhmmm,,,,,,,,,,.-




by: Budi Riyanto.-

Aku Pusing, Pusing Aku


Aku Pusing, Pusing Aku
by: Budi Riyanto.-


Aku pusing sunguh ini hari,
entah apa racuni pikirku
hingga buntu anganku
terhenti jemari tak luwes lagi menari
mainkan kata tuangkan disini
hari ini terhenti segala ilusiku
anganku terdepak jauh melesak
ke lembah ketidaktahuanku
entah akan apa yang ingin aku tahu

Aku pusing dan pusing aku

Jemariku kian kaku dan ragu
mainkan huruf merangkai kata
susun kalimat,,,,,,,
sanjung, puja-puji dan umpat maki
aku tak mau lakukan itu
aku hanya pusing dan pusing aku

Tak lagi luwes jemariku disini
tak tahu aku,,,,bayang itu hilang
tak mau lagi duduk manis hampiriku
dan suguhkan kopi siang ini,,
usir pusingku segera pergi,,,,

Maaf tak luwes lagi tutur kataku
dalam sanjung puja-puji
aku hanya turuti,,,,,kehendak jemari
menari di siang ini
walau pusing aku ini hari,,,,.-




by: Budi Riyanto.-

Senin, 11 Juni 2012

Aku Merindumu


Aku Merindumu
by: Budi Riyanto.-


Hari-hariku terus berlalu
seiring dengan berjalannya sang waktu
adamu yang senantiasa berada didekatku
seakan serasa menjauh kini dariku
aku merindumu
merindu akanmu yang seperti dulu
yang selalu mengerti dan memahami
segala keluh kesahku
tolong katakan apa kurangku
hingga bisa kutambahkan padaku
dan kembalikan perhatianmu kepadaku
sungguh aku merindu
merindu akan adamu yang dulu
segala perhatianmu,
hingga buatku begitu berarti bagimu

Aku tak mengharap lebih akanmu
aku hanya sekedar berharap padamu
kembalikan rasa kasih,
rasa sayang
dan segala perhatianmu yang dulu
kepadaku,,,,,,

Sungguh-sungguh aku merindumu
merindu adamu yang seperti dulu itu
rindukan sosokmu yang selalu mengerti
akan segala kekuranganku dimatamu
,,,,,,aku rindukanmu
lalu,,,,masihkah segala rasa itu
tersimpan di hatimu,,,,?
kembali kau ungkapkan segalanya padaku,,,,
hingga buatku sungguh berarti di hidupmu.-




25 Oktober 2011.
-by: Budi Riyanto.-

Kukangeninya Karena Rasa

Kukangeninya Karena Rasa
by: Budi Riyanto.-


Entah darimana datang rasa itu
seakan tiba-tiba datang menjelang
mengetuk dinding kalbu
melintas pelan bayangan
gambaran masa silam
tentang sebuah jalinan
aku tahu taklah ada rasanya kangeniku
munafik aku bila rasa itu hilang begitu saja
sedang bayang itu
senantiasa datang menjelang
sepintas,,,,
dan hanya selintas
saat adaku dalam lamunku
taklah kuundang dia datang
dalam bayang,,,,,
maaf,,,aku kangeninya

Hanya sebatas rasa tak coba tuk sua

Karna itu akan menyiksa rasa
rasa-rasaku
rasa-rasamu
juga rasa-rasanya,,,,mungkin
biarlah rasa-rasa ini kurasa sendiri
hingga jenuh dan hilang sendiri
tanpa bekas,,,,,
tanpa rasa lagi

Maaf aku kangeninya
sebatas aku merasa saja
tak lebih dari sekedar rasa
,,,,,,,,,,,,,
maaf,,,,,,,,,,,,,,

Minggu, 10 Juni 2012

S a h a b a t


S a h a b a t
by: Budi Riyanto.-


Duduk aku disini,,,
masih seperti hari-hari kemarin
cakap canda dalam mayanya dunia
ah sahabat,,,,,,,
aku kehilangan sepenggal kisah disini
yang sementara kuuntai,,,,
satu, dua, tiga menghilang
jenuh mungkin terkotori berandamu
akan segala catatanku
catatan keluh kesah akanku
dan kalianpun jengah,,,,,
,,,,tak apalah,,,,,,,

Sahabat,,,,,,,
aku adalah aku pemintal kata
perajut kalimat
bukan seekor Srigala asuhan sang malam
yang rakus ,,,,penikmat bangkai
bukan aku itu sahabat,,,,,
ketika aku sanjung Bulan dalam Purnamanya,
bukan berarti aku kelelawar
sang pencicip buah
bukan aku itu sahabat
karena aku adalah aku
perangkai kata penyusun kalimat
untuk jiwaku, bagi hatiku
yang maukan itu
ketika aku menyanjung langit biru
yang membiru dengan luasnya
bukan berarti aku Halilintar
asuhan mendhung gelap
bukan aku itu sahabat
aku hanyalah anak langit
pengagum seisinya,,,,

Maafkan aku sahabat,,,,,
andai jenuh akan segala catatanku
lenyapkan saja aku,,,,
tak apalah andai semua itu maumu
dan bersih berandamu
akan coretanku
sahabat,,,,,,,,.-




By: Budi Riyanto.-

Dendamku


Dendamku
by: Budi Riyanto.-


Tak juga habis disini,,,,,
kian membara dan membakar jiwa
padamu dendam ini 
akan selamanya bersemayam
sampai akhir jaman
ketika luka telah kau torehkan

Hendakku kan kukubur masa silam
tapi kutak mampu
karna bayangmu masih bersemayam
dan semua itu membawa dendam

Sumpah serapah dendam kesumat ini
sering terucap seiring nafas terhela
,,,,,,,dengan berat
sungguh takkan hilang dendam ini.-




Jakarta, 040811.-
by: Budi Riyanto.-

Ketikaku Membohonginya dan Kaupun Membohongiku


Ketikaku Membohonginya dan Kaupun Membohongiku
by:Budi Riyanto.-


Lelah aku,,,,,,
bohong padanya, saat itu kau ajari aku
tanpa sadarku tertipu aku
akan manis rayumu,,,
dalam kubang lumpur maksiat
aku bernohong dan dibohongi
sadarku sudah kini
setelah terbuka semua kini
apa yang sesungguhnya kau cari selama ini
bosanmu padaku telah campakkan aku
mendekap kepada seseorang
yang lebih dari aku
syahwat terpuaskan,,,,,,
harta tercukupkan,,,,,,,,

,,,,,,, ,,,,,,, ,,,,,,,,,,
B a n g s a t ,,,,,,,
bukan cinta sesungguhnya yang kau cari
sadar sudah aku kini.-




Jakarta,050811.-
-by: Budi Riyanto.-

Obrolan Malam Sepasang Anjing


Obrolan Malam Sepasang Anjing
by:Budi Riyanto.-



+ "Sayang,,,,,kemana hendak kita habiskan malam ini,,,,,,yaaang ?"
    (ekor anjing betina itu megibas kekiri dan kekanan,,,,sesekali lidahnya menjulur)

- "Tenang sayang,,,,,jangan takut sayang kalau kamu lapar. Kita makan apa sayang, cumi, udang atau ayam goreng kesukaan kamu, selesai itu kita pesta sayang, habiskan malam dengan lolonganmu yang panjang,    untuk bangunkan Malaikat dan mencatat bahwa kita sedang berbuat maksiat,,,,,"
    (lidah anjing jantan itu menjulur,,,,,,,nampak jatuh leleran air liur)

+ "Sayang,,,,apakah kita akan selamanya begini dan terus begini,,,yaaang,,"
     (badan anjing betina itu menggosok-gosok ketubuh anjing jantan,,,,,bulu-bulu anjing itu rontok satu-satu)

- "Jangan takut sayang,,,akan segala omongan orang,,,,,takkan ada yang berani menyebut kitaKumpul Kebo yang,,,,,,,karna kita sepasang anjing sayaang,,,,,"

+ "Sampai dimana sayang,,,,hubungan ini akan berlanjut yaang,,,,,"
    (lidah anjing betina itu menjilat muka anjing jantan,,,,,dengan liur menetes dari sela-sela taring yang runcing)

- "Jangan takut sayang, karena aku akan mengikuti ekormu,,,,kemanapun itu,,,,,yaaang kitakan sepasang anjing yang setia pada kebohongan,,,,,"
   (lidah sepasang anjing itu terus mengeluarkan liur,,,,,menetes sepanjang malam, menetes sepanjang lorong maksiat, lolong anjing betina melengking,,,,,,,,,melepas syahwat bejad).-





Jakarta, 050811.-
-by: Budi Riyanto-

Sabtu, 09 Juni 2012

Duh,,,,


D u h , , , , , ,
by: Budi Riyanto.-


Sejenak melintas bayangmu,
sejenak pikiran kotorku melayang
membusukkah kau,,,,,,?
Ketika tak lagi kau berkabar
mungkin terlalu penat kau untuk ingat aku
terlalu asyik masyuk dengan permainanmu
membusuklah,,,,,,,,
bersamanya dengan dosa-dosamu
takku lagi mampu mengukir dosa bersamamu
membusuklah sendiri,,,,,
karena belum habis dosaku kucuci

Maaf kali ini aku harus mengumpat
semoga tak terlalu jauh kau tersesat
atau mungkin segala itu terlalu nikmat,,,,,?
Hingga tak mampu lagi kau keluar
dari jalanmu yang sesat

Membusuklah,,,,,,
di jalan yang bagimu nikmat
membusuklah,,,,,,
dalam kenikmatan sesat

Maaf, kali ini aku mengumpat.-



Jakarta, 200811 - 21:49.-
by: Budi Riyanto.-

Jumat, 08 Juni 2012

Aku atau Dia yang Iblis atau Binatang


Aku atau Dia yang Iblis atau Binatang
by: Budi Riyanto.-


Andai waktu kubisa putar kembali,,,
ke masa itu
agar langkahku tak salah arah
dalam melangkah
hingga jadikanku Iblis atau Binatang

Sesungguhnya,,,,aku atau dia,,,
yang menjadi Iblis atau Binatang

Andai waktu kubisa putar kembali
ke masa itu
seperti jam dinding bisa mundur berputar
mungkin aku tak menjadi
Iblis atau Binatang,,,saat itu

Ya Alloh ya Rabbi,,,,,
ampuni aku akan segala dosa
atas kesalah keliruanku selama ini
aku tak lagi mau jalani hidup ini
,,,,bagai Iblis atau Binatang,,,,lagi

Ya Alloh ya Rabbi,,,,
masihkah kau terima sujudku
dan sadarkanlah dia,,,
untuk kembali kepada jalanMU
agar tak semakin dalam terjerumus
di jurang kegelapan
terlepas dari Iblis atau Binatang
yang telah merasukinya

Saat jam dinding kuputar balik
hanya pada angka yang berubah
bukan masa,,,,,,

Ya Alloh ya Rabbi,,,,,,
bimbing aku juga dia
pada jalanMU,,,,
aku tak sudi lagi menjadi 
seperti Iblis atau Binatang lagi

Mungkin juga dengan dia,,,,,




Jakarta,,,,,Subuh, 23 Juli '11.-
by:Budi Riyanto.-

Tidurlah


Tidurlah
by: Budi Riyanto.-


Lelaplah pada penat letihmu
takkanku usik mimpimu
karna bisaku baru berimu mimpi
pulaslah dalam lelapmu
takkan kuganggu penatmu
esok masih ada hari lagi
untuk kita leawati dan jalani
lelaplah dalam mimpimu malam ini
akan penatmu 
yang hendak kau rebahkan
bermimpilah,,,,,,,
dan masih ada aku menjaga mimpimu
karena sebatas itu mampuku

Lelaplah pada penat letihmu
dan pulaslah dalam lelapmu
hingga ada hadirku dimimpimu
sekedar temanimu
arungi langit mimpi,,,,,,
,,,,,tanpa batas,,,,,,,,,,,
karena hanya sebuah mimpi

Lelaplah pada penat letihmu
dan bermimpilah,,,,,,,
untuk kau ceritakan esok pagi
tentang apa yang telah kau impikan

Karena mampuku sebatas
berimu sekedar mimpi.-





by: Budi Riyanto

Itu Dirimu


Itu Dirimu


Itu dirimu yang seperti dulu
atau aku,,,,
yang telah kembali menjadi diriku lagi
aku tak tahu
mungkin kita,,,,?
kita yang telah kembali
dari keteransingan selama ini
karena aku telah melangkah salah

Terima kasih,,,,,,,
atas ada mu 
yang masih seperti yang dulu
meski perihmu pernah kugores
sebuah sayatan panjang
lukai batinmu menganga mengukir luka

Takku sanggup lagi
goreskan luka dibatinmu

Itu dirimu,,,,,
dirimu yang dulu
dan aku,,,,,,,
adalah juga diriku yang dulu



Jkt, 130811 - 01:15
by:Budi Riyanto.-

Pada Sebuah Kamar

Pada Sebuah Kamar


Ketika itu,,,,,
dalam setiap malam atau bahkan siang
kita selalu habiskan waktu
yang hanya sekejap bagimu
sua kita waktu itu,,,,
dinding papan beralaskan juga papan
dalam ukuran
yang hanya 2 kali 3 meter
kita gambar kisah disitu
pada lantai yang beralas karpet plastik
banyak sudah tergambar kisah
semua itu kisah kita

Berawal dan berakhir,,,disitu

Adakah sesalmu itu
sedang semua itu adalah maumu

Dan dikamar itu pula
kau gambar kisah bersamanya
untuk campakkan aku dari hidupmu

Terima kasih atas undanganmu
waktu itu,,,,,,,,,,,,



Oktober 30, 2010

Mungkin karena Aku


Mungki karena Aku
by: Budi Riyanto.-


Senja telah memang adaku
larik-larik aksaraku
tak begitu apik tertata
hingga buat jenuhmu mengeja,,,,
singkirkan saja,,,,,,
,,,,lalu buang, tempat sampah,,,,
masih menampung,
tak mengapa bagiku,
karena aku sadar
mungkin disitu tempatku

Ketika aku menginjak teras ini
indah,,,,,
santun,,,,,,ramah,,,,,
tergambar wajah-wajah bersahabat
sekejap hilang lenyap
larik-larik aksaraku tak bisa apik
aku sadar mereka jengah
karena aku telah senja

Aku tak mampu,,,,
untai aksara mendayu rayu,,,,,indah
aku tak mampu
susun kata rangkai kalimat
menjadi sebuah sajian yang nikmat
,,,,,,mungkin aku terlalu senja,,,,,,,,
,,,,,,dalam merangkai aksara,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
seakan tak ada lagi guna.-




--00:12--
dari dalam Jiwa.-

Kamis, 07 Juni 2012

Bercakap Aku pada Bayangku


Bercakap Aku pada Bayangku
by: Budi Riyanto.-



Ini bukan eramu
masamu telah dilahap waktu
memfosil pada sejarahmu
yang tak terceritakan
tertimbun reruntuhan puing
buku-buku tanpa makna
adamu hanya seonggok daging
bernyawa tanpa makna
gurat gerah aksaraku 
hanyalah gurat gerah resah
tanpa arti
yang tak bisa termaknai,,,,,

,,,,,,,,,bayangku diam,,,,,,,,,
tak beri jawaban
dia adalah diriku sendiri
temanku bercakap
saat-saat malam-malam sepi
saat-saat mereka terlelap
pada sanjung puji
saat-saat  mereka
terlelap pada puja-puji makna
yang mereka telah mengerti

Ini bukan eramu
masamu telah lewat ditelan waktu

Hanya aku dan bayangku
yang setia bercakap 
gurat gerah hanya tentang aku
bersama bayangku

Lelaki disudut buku itu
adalah aku dan bayangku
sedang bercakap
yang tak butuh pengakuan
akan segala sanjung pujian
aku
hanya belum mampu
menata lembar-lembar buku
dan mengakhiri percakapan



-renung pagi, 070612-
by: Budi Riyanto.- 


Aku dalam Hitamku


Aku dalam Hitamku
by: Budi Riyanto.-


Gulita malam kelamku pekat
simbah peluh keringat nista
kala dulu najis kugores, racunimu
bias jalanku kusut menuju tua
memar hidupku senista ini

Takku pernah paksakanmu, barang sekalipun

Setua ini sia jalanku telah kulewati
bukan suatu apa kudapat dalam genggaman
angin semata, kosong itu adanya
memang hidup lama sudah terjalani
namun bila sia hidup dalam kenyataannya
hendak pula apa dikata
najis hidupku, nista adanya

Selama ini aku hidup, 
terlelap dalam buai sebuah mimpi

Sekelam mendhung hitam menggayut langit
segelap matahari tertutup rembulan
pekat
hitam itu masih melekat
seerat najis mengerat gerogoti hidup
padaku hidup
sendiri aku tak pahami

Sepenuh doa sepanjang harap
padamu, terlewati jalanan manis
karena hidupmu masih manis
tak serenta aku
padaku berikan senyummu,
sebatas senyuman yang manis
saat menjelang hari kian tuaku
bahwa kamu masih mau tersenyum
satu senyum,,,,,,,
yang semanis dulu.-





by: Budi iyanto
---pada suatu ketika---

Senin, 04 Juni 2012

Aku Merenung


Aku Merenung
by: Budi Riyanto.-


Akan hariku yang menuju senja
akan langlah kemarin yang salah arah
terjerembab pada lubang yang sama
untuk kali yang kesekian
hendak kuhapus dengan apa,
akan najis segala najis 
yang pernah ada

Wahai Sang Pemilik Jagat
Alam Semesta Raya
ijinkan hamba menapak jalan
tinggalkan jejak makna lebih berarti
karena berkubang dalam lumpur dosa
telah aku sudahi
sadarku saat langkah menuju senja

Wahai Sang Pemilik Segala Maaf,
Sang Pemilik Segala Pengampunan
HambaMU memohon segala maaf
untuk memohon segala ampunan

Aku masih merenung
adakah hidupku pernah memberi arti
sebuah makna yang berarti

Wahai Sang Pemilik
Segala Jalan Terang
bimbing langkahku dengan suluhMU
aku tak ingin terjerembab lagi
pada lubang yang sama lagi
untuk yang kesekian kali

Aku masih merenung.-




Pondokgede, 190811
by: Budi Riyanto.-

SESAJI SAJAKKU


SESAJI SAJAKKU
by: Budi Riyanto.-


Dalam pindai pintal aksara
aku susun kata
antara konsonan, vokal
vokal, konsonan
dan kombinasi diantaranya
demi kata jiwa
demi kata hati
tergores dan terwakili

Pada altar lembar putih tersaji
gores ujung pena yang menarikannya
pewakil akan rasa
rindu, dendam, cinta dan kasih sayang
umpat maki juga sumpah serapah

Aku bukan perangkai kata 
yang bijak piawai
aku juga bukan pemintal aksara
yang indah lihai
menembangkan tetembangan
yang merdu mendayu
kadang aku hanya pencerita
tentang hati yang gundah resah
tentang rasa risau dan galau
tentang hidup yang tak hidup
tentang alam yang tak teralami

Aku hanya bisa tuliskan aksara
susun kata jadikan kalimat
puisi sanjung
sumpah maki
ini, sesaji sajakku
pada altar putih
yang berlembar-lembar
dalam kabur makna membaur
hingga memburam makna
yang sesungguhnya

Sesaji ini,,,,,
sesaji sajakku
aku tetap akan sajikan
dalam tiap-tiap sajakku.-





by: Budi Riyanto.-
Jakarta, 040612.-

Rinduku kepada "SimBok"


Rinduku kepada "SimBok"
by: Budi Riyanto.-


Sudah lima kalender berganti
sudah lima Ramadhan terlewati
Bu,,,,,,
ujung jari kakimu tak pernah kucium lagi
Bu,,,,,,
semoga damai adamu
di surgaNYA
Bu,,,,maafkan aku anakmu
yang belum sempat
butamu tertawa bahagia

Bu,,,,,
aku rindu belaimu
aku rindu segala nasehatmu
Bu,,,,,,
maafkan aku,,,,,,maafkan aku Bu,,,,
anakmu yang bungsu
anakmu yang mungkin kesayanganmu
anakmu yang belum pernah
buatmu tertawa lepas
karena bahagia,,,,,,,,,,

Bu,,,,,
aku rindu usap lembutmu
aku rindu aroma jemari kakimu

Ya,,Allah, ya Rabbi,,,,,
limpahkan kasih sayangMU
kepada ibuku
seperti dia melimpahkan 
kasih syangnya padaku,,,,

Bu,,,,,,
aku rindu
dan sangat rindu padamu,,,
,,,,, ,,,,,,, ,,,,,,,

Bu,,,,,,,
semoga tenang adamu disurgaNYA

Bu,,,,,,
maatkan aku anakmu
maafkan aku yang hanya bisa menangis
ketika rindu padamu,,,,,bu

Bu,,,,,,
sungguh,,,,,aku rindu.-




230811.-
by: Budi Riyanto.-

Khayalku1


Khayalku 1
by: Budi Riyanto.-


Akan hadirmu,,,,nak,
ntah sampai kapanpun itu
aku akan selalu menunggu
datangmu,,,,,,
mungkin adamu masih dipangkuanNYA
duduk manis dilangit ketujuh
milikNYA

Nak,,,,
aku dan calon ibumu
masih setia menunggumu
menunggu jerit tangis pertamamu
saat menjejak bumiNYA
mungkin segala doa pinta ini
belum dikabulkanNYA
untuk merawatmu kelak
melengkapi hidupku dan calon ibumu

Nak,,,,,
adakah sudah dipersiapkan adamu
olehNYA,,,,,,
tak jenuh tak jera
kami mendoa dan berusaha
kami disini rindukan hadirmu
tangismu,,,,,
membuncah kesepian kami

Nak,,,,,
dalam segala khayalku
aku mendoa untuk hadirmu
disini dibumiNYA
semoga segala penantian kami
ini takkan sia-sia

Nak,,,,,,
hadirlah segera
sebagai pelengkap rasa
bahagia kami berdua

Nak,,,,,,
kami rindukanmu,,,,,
dalam sungguh-sungguh
yang sesungguhnya.-




by: Budi Riyanto.-

Khayalku2


Khayalku2
by: Budi Riyanto.-


Dengan apalagi,,,,
hendakku runtuhkan langitMU
hingga jatuh anugerahMU
kepada kami yang selalu mendoa
sepanjang hidup 
yang telah kami lalui
tanpa lelah,,,,
tanpa bosan,,,,
dalam belasan kalender
yang telah saling bergantian
seiring waktu yang berjalan
terlalu besarkah dosa-dosaku
hingga tak terampunkan lagi

Sedangkan hanya kepadaMUlah,,,
kami meminta,,,,
Yang Maha Segalanya
sujudku hanya padaMU
hanya itu setahuku
berilah kami anugerah
yang paling indah dalam hidup kami
satu,,,cukuplah bagi kami
untuk mengisi hari-hari kami nanti
takkan pernah kami siakan,,,
,,,,,,itu janji kami.

Sungguh tak terampunkankah,,,,
dosaku,,,,,,?
hingga tak jua turun anugerahMU
selama ini,,,,
sejauh ini,,,,
sepanjang hidup 
yang telah kami jalani

PadaMU,aku berserah diri
akan segala apa
yang hendak ENGKAU anugerahkan
saat ini,,,,,,
esok,,,,,
atau nanti,,,,,,.-




by: Budi Riyanto.-

Minggu, 03 Juni 2012

Khayalku3(sepanjang malam hingga pagi menjelang)


Khayalku3
(sepanjang malam hingga pagi menjelang)
by: Budi Riyanto.-


03:30 jam dinding telah menghitung waktu
taklah sedetik mata kurasa kantuk
terawang jauh masih melayang anganku
hendak mengetuk pintu langitMU
namun apalah kuasaku
mungkin lumuran dosa masih melekat
erat ditubuhku
taklah hilang ketika hanya kuseka
dengan air wudhlu,,,,,,,,
taklah mungkin segampang itu,,,,,,,

Pasrah sudah padaMU
ku berserah,,,,
sungguh sudah pasrah aku padaMU

Subuh hampir menjelang
masih saja mataku enggan terpejam
pasrah sudah adaku kini
entah harus berbuat apa lagi
sungguh aku tak mengerti
ya Illahi Sang Pemilik Langit dan Bumi
adakah sujudku tak menyentuh LangitMU
hingga doaku tak sampai padaMU
pasrah padaMU
aku kini berserah
atas segala kehendakMU
aku pasrah sudah
apapun itu,,,,,,,,,,

Sebatas ini, sebisa dan semampuku.-




by: Budi Riyanto.-

Andainya Seandainya


Andainya Seandainya
by: Budi Riyanto.-


Andainya hari ini adalah
hari belasan tahun yang telah lalu
aku tak tahu harus berbuat apa
dan aku hidup 
bukan hanya sekedar berkubang ilusi
indahkah hariku,,,,,?
mungkin lebih indah dari hari ini,,,,,?
bukan seperti detik ini
hari-hari terus berlayar mengarungi
lautan ilusi
bermain imajinasi
bahkan kadang mengharap mimpi
bisaku hanya bermimpi

Tolong catat dalam hidupmu
bahwa aku bukan sang pengacak hati
perusak perasaan
aku hanyalah seonggok daging renta 
yang masih punya hati
dan berharap untuk masih punya arti
dalam sisa hidup ini
yang mungkin tak lama lagi

Seandainya,,,saat ini adalah saat itu
cerita itu mungkin tak akan seperti ini
tak hanya sekedar mainkan ilusi
perankan bayangan
lalu mengukir mimpi
dan hanya terus bermimpi

Demi segala mimpi
dan ilusi dunia khayali
aku mengundangmu kembali malam ini
untuk hadir lagi kedalam mimpi
mimpiku mimpiku sendiri
taklah terganggu hadirmu dimimpiku
tarian jemariku menari
adalah wakili segala perasaan 
dan kata hati

Tolong catat sekali lagi dalam hidupmu
bahwa aku bukan bayangan hitam
penutup mata hati
aku hanyalah sosok renta
dengan tiga atau empat gurat dijidat
yang masih berharap punya makna
pada sisa hidupku

Demi segala mimpi
dan ilusi dunia khayali
sungguh aku mengundangmu kembali
malam ini
untuk hadir lagi kedalam mimpi.-





by: Budi Riyanto.-

S A N T H E T


S   A  N  T  H  E  T
by: Budi Riyanto.-


Setumpuk sesaji
kembang setaman
tujuh rupa kembang aroma 
dalam aneka warna
aroma tujuh dupa menyengat sangat
kali ini apa dikorbankan
kali ini siapa harus dikorbankan
dedemit tujuh Arga 
dikumpulkan sudah
mengabdi kepada setan
untuk setan
kepada setan
demi tuntutan setan,,,,,,,

Dupa menyengat semakin tajam
aroma kembang kian menyesakkan

Asap dupa asap kemenyan
aroma kembang 
dan minyak wewangian
sesak kamar
pengap kamar
dedemit tujuh Arga 
telah dikumpulkan
sekali tunjuk
korban terkaparkan,,,,,,,,,,

Menjamu setan,,,,
dalam sesaji korban 
terkorbankan
aroma kemenyan
aroma kembang setaman

Dan,,,,,,
,,,,,santhet telah dikirimkan,,,,,,
tinggal esok pagi
menunggu kabar terkabarkan
jatuh satu lagi korban
karena telah dikorban
satu murka kemurkaan setan
,,,,,,
dan setan berperan dibelakang.-




by: Budi Riyanto.-

Jangan Matikan Lagu Itu


Jangan Matikan Lagu Itu
by: Budi Riyanto.-


Baru setengah lagu terdengar
biarkan,,,,,
dan tetap biarkan dia mengalun
biar aku nikmati nyanyianmu
dari intro hingga akhir
aku nikmati sesaji nyanyianmu
dan terhanyut
turut menikmati segala alunanmu

Resapilah lagumu
hayatilah nyanyianmu
karna lagumu adalah nyanyian rasa
saat kau bawakan penuh perasaan

Jangan matikan lagu itu
biar terdendangkan
indah mendayu usik telingaku
dan terlarut hanyut
dalam rasa yang seakan serasi rasa
aku nikmati lagumu
aku nikmati nyanyimu
aku nikmati rasamu

Jangan matikan lagu itu
sedang terdendang baru setengah jalan

Cukup,,,,
mari kita bersama
perdengarkan lagu tentang rasa
saat baru setengah jalan 
terdendang
rasa ini cukup indah
untuk dinikmati.-




Pondokgede, 030612
by: Budi Riyanto.-

Sabtu, 02 Juni 2012

Khayalku-4 (diatas bumi-MU dibawah langit-MU)



Khayalku-4 (diatas bumi-MU dibawah langit-MU)
by: Budi Riyanto.-


Ya Illahi
sang Penguasa langit dan bumi
sang Pemilik Kenyataan Pasti
mungkinkah hambaMU ini
akan terus terbangun dari satu mimpi
dan kembali kepada mimpi lagi
dan waktuMU terus berjalan
sesuai dengan apa
yang ENGKAU telah gariskan
sedangkan hambaMU ini
masih saja berkubang
dalam mimpi segala ilusi

satu saja ya Illahi

pelengkap keluarga kami
agar lengkap hidup kami
seperti yang telah ENGKAU anugerahkan
kepada sahabat-sahabat kami
sanak saudara kami,

hanya satu saja ya Illahi

agar kami tidak hanya terus bermimpi
sungguh kami mengharap
segala Ridhlo-MU ya Illahi,,,
telah sekian tahun kami menunggu
dan menunggu
menanti dan menanti,,,,
hingga hanya selalu terbawa dalam mimpi
,,,,,dan mimpi lagi,,,

Ya Illahi,,,,
sang Pemilik Segala Kenyataan Pasti
jadikanlah kenyataan mimpi-mimpi kami
selama ini.-




by: Budi Riyanto.-
masih diatas bumi-MU
dbawah langit-MU, aku.-

Dan


Dan
by: Budi Riyanto.-


Telah kembali bayang-bayang itu
menari lembut diujung mataku
akankah ini sebuah rindu
yang tergambar dihatiku
satu tarian yang seolah mengundangku
untuk kembali menarikan jemariku
pada tombol-tombol abjad ini
susun kembali kata sanjung
dan segala puji
akan sebuah kekaguman
dan itu pada sebuah bayangan
yang selalu menari dan menari
pada pelupuk mata ini
yang sudah kuyu adanya
termakan waktu
jangan salahkan aku
jika hari ini aku merindu
akan bayangmu yang selama ini
temani kemana langkahku pergi
menapaki jalanan ini
jalanan yang senantiasa
aku lalui dalam keseharian

Dan,,,,,
maafkan aku 
yang akhirnya hanya merindu
akan nyatanya hadirmu
datang dan sunggingkan manis senyuman
hapuskan segala dahaga rinduku

Duhai sang,,,
tengoklah aku yang terkulai sudah
dalam daya yang hilang telah
termenung menekur dalam diam
yang berkepanjangan
tanpa batas aku khayalkan
segala akanmu yang hadir
bukan dalam bayangan

Dan,,,,,
mampuku hanya sampaikan
dalam kata tertuang tulisan
kau dengarkah itu,,,,,?
sekedar berbisik aku dalam diam
bahwa rasa telah racuni nadiku
,,,,,untuk merindu
bahwa adamu bukan lagi 
dalam bayangan
sekejap sajalah datang
dan hampiriku
sapakan saja sapaku
sekedar menyapa dan berkabar
bahwa adamu juga merindu
seperti juga adaku

Dan,,,,
hanya itu pintaku
sekedar menatapmu sekilas
terbilas rinduku
hilang bayangmu dan nyata adamu
menjabat erat tangan keriputku
dan memaafkan segala salahku
yang tergores sudah
pada dinding merah hatimu.-




by: Budi Riyanto.-

Wahai sang,,,,,,,,


Wahai sang,,,,,
by: Budi Riyanto.-


Wahai sang,,,,
malam ini begitu sepi
ketika kubuka lembaran fb
tak ada lagi 
celoteh kelakar dan canda
semua mendiam,,,
semua bergelut dengan 
masing-masing kepentingan
tinggal aku,
yang telah nyandu
akan sapa dan tegur dunia maya
duuuhh,,,,,
kemana gerangan menghilang
mungkin segala kejenuhan
telah begitu menumpuk
hingga tak perlu segala ini
hanya aku yang semakin nyandu
taklah mungkin kusapa
satu-satu demi satu-satu
dan akhirnya mendiam
diam tak menyapa

Wahai sang,,,,,,,
dirimupun menghilang
menghindar melangkah pelan
entah kearah mana
mungkin kejenuhan 
telah merasukimu
hingga bosan dan bosan
karena aku membosankan
aku masih mencoba setia
menatap monitor bisu
yang tak pernah mau menyapa
,,,karena hanya monitor

Wahai sang,,,,,
adakah rasamu merindu 
akan sesuatu
sepiku malam ini berteman nyamuk
dan lengkingan alunan musik
petikan gitar Boomerang
teman setia yang akrab ditelinga
itu eraku sang,,,,,,
era tempo doeloe,,,,,,,,
yang berkisah tentang langit biru
mentari dan pelangi

Wahai sang,,,,,,
berkabar aku disini
curahkan sepiku
dan kotori dinding fb para sahabat
nyandu sudah aku disini
dan semakin nyandu

Wahai sang,,,,,,
adakah sesuatu kau rasa saat ini
hendak panjang kutulis disini
aku takut
hanya semakin mengotori

Selamat malam wahai sang
rasakan rasamu
bahwa aku juga turut 
merasakan rasamu,,,,,,,.-




by: Budi Riyanto.-