Sabtu, 16 Juni 2012

Kusapakan Sapaku Untuk Sapamu


Kusapakan Sapaku Untuk Sapamu
by: Budi Riyanto.-

Malam ini,,,,,
masih bersama sisa panas matahari
yang menyisakan keringat
pada hembusan angin panas kegersangan
mencoba merangkai kata dari penggalan
kalimat yang hilang
terselip padabuku-buku rindu menumpuk
aku sapakan kau sapaku untuk sapamu
ingin berkabar 
tentang kegalauan atau kerinduan
segala sepi-sepi yang menumpuk
adalah bukan sepi lagi bagiku
penuh kisah yang tak bertema,
berjudulpun belum
aku hanya menuangkannya disini
berkisah dan mengisah tentang kelakar malam
atau mimpi yang gelisah
hingga bangunkan dari lelapnya tidur malam
hingga buyarkan lamunan siang

Galau gundah mana yang tak berujung
gelisah resah mana yang tak bertepi
hendak menitip kabar 
pada sang matahari
hanya akan hangus dan terbakar
hendak berkirim salam 
lewat sang rembulan
hanya akan luntur terhapus embun pagi
lalu dengan apa 
hendak kusampaikan segala ini 
agar tersampaikan sapaku padamu
hanya agar terlepas beban rindu
yang kian mengganggu
aku tak salahkan rasa
ketika datang tiba-tiba menyapa
sekedar menyapa
bahwa hari ini masih ada cerita
yang hendak dikisahkan 
mengisi lembar-lembar buku kisah
tersusun dibilik hati
tentangmu, tentangnya, tentang mereka
kisahmu, kisahnya, kisah mereka
aku mencoba menyusunnya
tak rapi memang, tak apalah
bahwa kau pernah sampaikan kisah
bahwa dia pernah ceritakan kisah
tentang segala asa rasa
dan bahwa mereka pernah berkisah
tentang segala rasa gundah
dan gelisah dalam segala resah
sepanjang jalan kau berkisah
sepanjang jalan 
akan kau jadikan kenangan
dan akan rapi kau simpan
segala apa yang kau kisahkan
tentang segala asa rasa
jangan salahkan rasa
ketika dia telah datang menyapa
mengetuk pintu perasaanmu
dan biarkan dia yang telah datang
andaikan menghilang biarkanlah hilang
tapi tak akan segampang 
yang kau bayangkan
segala rasa itu akan menghilang
ketika rasa telah melarut 
dalam nadi-nadi darahmu
akan terus mengalir sepanjang hidupmu
ketika rasa telah berbaur
dalam setiap hembusan-hembusan nafasmu
karena rasa itu telah merasuk dalam jiwamu
dan biarkan,,,,,,ada, rasa itu.-




Kemayoran, 150612.-
by: Budi Riyanto.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar